Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Kesehatan Ibu dan Bayi di Masa Pandemi Perlu Perhatian Serius

Atalya Puspa
09/6/2020 05:13
Kesehatan Ibu dan Bayi di Masa Pandemi Perlu Perhatian Serius
Sejumlah ibu bersama bayinya antre untuk mendapatkan imunisasi di kantor Kelurahan Pesantren, Kota Kediri, Jatim, Kamis (14/5/2020)( ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani)

KEPALA BNPB Doni Monardo menyampaikan bahwa kesehatan ibu dan bayi harus menjadi perhatian penting di masa pandemi covid-19. Apablia angka kematian ibu tinggi dan kualitas bayi yang dilahirkan kurang baik, maka akan menjadi masalah di kemudian hari seperti stunting. Tentunya hal ini akan mempengaruhi bonus demografi.

"Kita perlu kerja keras mengingatkan masyarakat untuk dapat menjaga kesehatan ibu dan bayi, karena saya baca di media bahwa salah satu dampak covid-19 adalah meningkatnya pertambahan kelahiran tapi hal ini tidak hanya di Indonesia tapi di seluruh dunia," kata Doni dalam keterangan resmi, Senin (8/6).

Untuk itu, ia meminta agar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) agar memanfaatkan media massa untuk menyebarkan program KB ke masyarakat luas. Pada kesempatan tersebut, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengungkapkan, pihaknya tetap menjalankan penyuluhan dan pelayanan program KB selama masa pandemi dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. Adapun, Hasto menyebut salah satu upaya yang dilakukan BKKBN selama pandemi covid-19 yakni telah memberikan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) yang diberikan langsung kepada Ikatan Bidan Indonesia (IBI).

"Diharapkan bantuan ini dapat digunakan para bidan dalam mendukung pelayanan kontrasepsi selama pandemi," ungkap Hasto. 

baca juga: Imunisasi pada Anak Mandek

Berdasarkan data yang dihimpun BKKBN, penggunaan alat kontrasepsi dari Februari hingga Maret menurun sebanyak 40%. Adapun, secara rinci pemakaian IUD pada Februari 2020 sejumlah 36.155 turun menjadi 23.383. Sedangkan implan dari 81.062 menjadi 51.536, suntik dari 524.989 menjadi 341.109, pil 251.619 menjadi 146.767, kondom dari 31.502 menjadi 19.583, medis operasi pria (MOP) dari 2.283 menjadi 1.196, dan medis operasi wanita (MOW) dari 13.571 menjadi 8.093. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya