Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Lebih dari Separuh Guru di Indonesia tidak Bergairah

Muhamad Rizqi
17/5/2019 16:42
Lebih dari Separuh Guru di Indonesia tidak Bergairah
Suasana Lokakarya Nasional di Kemendikbud, Jakarta, 2 September 2018.(MI/MOHAMAD IRFAN )

PENDIDIKAN di Indonesia haruslah dibuat lebih menggairahkan. Guru Besar Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Arief Rachman mengatakan, pendidikan dibuat lebih hidup agar memunculkan kreativitas peserta didik.

"Pendidik harus dapat memotivasi dan memunculkan kreativitas dengan menggunakan metode dan strategi yang variatif," ujar Arief saat menjadi pemantik diskusi Mengukuhkan Kebangsaan yang Berperadaban: Menuju Cita-cita Nasional Dengan Paradigma Pancasila di Golden Ballroom, Hotel Sultan, Jakarta, pada Jumat (17/5).

Baca juga: Minat Jadi Guru Rendah, Kemendikbud: Ini Warning!

Kendalanya, menurut Arief, guru-guru di Indonesia hanya sedikit yang memiliki profesionalisme. "Hanya sedikit guru yang punya profesionalisme. Guru bila ada 100, paling 40% saja yang bergairah. Sisanya biasa saja," paparnya.

Salah satu penyebabnya adalah banyak orang yang menjadi guru bukan untuk menjadi tenaga pendidik, melainkan hanya untuk bekerja. "Contohnya di UNJ. Kebanyakan mahasiswa masuk UNJ di bidang pendidikan bukan untuk menjadi guru, tapi hanya untuk bekerja," urai dia.

Padahal, menurutnya, ada beberapa aspek yang harus dimiliki oleh tenaga pendidik untuk mencapai profesionalisme yang baik, yaitu kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterampilan, nilai, etika, dan sikap. Semuanya harus berkesinambungan agar pendidik dapat memberi teladan pada peserta didiknya. (*/A-5)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya