Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
ALBUM Nelangsa Pasar Turi telah membawa Bilal Indrajaya kepada pintu-pintu kesempatan yang lebih besar dalam kurun waktu hampir dua tahun sejak album ini dirilis.
Nelangsa Pasar Turi telah mempertemukan Bilal dengan wajah-wajah yang mengapresiasi karyanya secara langsung, baik dalam bentuk keterlibatan secara kreatif dan produksi, hingga bentuk dukungan di berbagai macam pentas.
Di sisi lain, debut album penuh yang Bilal Indrajaya rilis bersama Aksara Records ini, juga telah dihantarkan melalui berbagai macam medium, mulai dari ranah digital, rilisan fisik, merchandise, beberapa titik konser, hingga tur beberapa kota.
Hingga akhirnya album ini bisa disampaikan dalam bentuk rekaman live performance, yang diberi tajuk Sesi Pertunjukan Langsung Album ‘Nelangsa Pasar Turi’.
Perbincangan dengan kawan lama, yang juga aktif di industri film dan visual, Dhiwangkara Seta, menghasilkan kolaborasi untuk sesi pertujukan langsung album ini.
Dhiwangkara, yang saat ini bergerak bersama QUN Films, dipercaya untuk menggarap tayangan ini sebagai sutradara. Kedekatan personal dengan Bilal memudahkan proses kreatif untuk menerjemahkan apa yang berusaha disampaikan album ini.
Gedung Posbloc Jakarta, dipilih menjadi menjadi latar sesi pertunjukan ini karena dirasa tepat untuk tetap memberikan nuansa dan esensi album ‘Nelangsa Pasar Turi’, yang dimana, proses penggarapan artwork album juga dilakukan di gedung ini.
Sembilan daftar putar dimainkan secara utuh dan runut sesuai yang tertera pada album.
Bilal Indrajaya bersama Restha Wirananda selaku pengarah musik, memberikan beberapa sentuhan detail baru pada setiap lagu, tetapi tidak ingin terlalu banyak mengubah bagan dan ornamen yang ada pada materi rekaman aslinya.
Pada tayangan ini, Bilal Indrajaya tampil bersama Corleones, pemain musik inti Bilal Indrajaya, yang terdiri dari Restha Wirananda (keyboard, synth, dan piano), Rio Clappy (gitar elektrik & gitar akustik), Riza Bachri (gitar elektrik), Viqi Fauzi (Bass), dan Afi (Drum), dengan menyertakan Karina Christy dan Jordie Yose (vokal latar), serta Harley Maximilian (trompet).
Sajian Sesi Pertunjukan Langsung Album Bilal Indrajaya, Nelangsa Pasar Turi, dibuka secara megah dengan trek nomor satu pada album, yakni Juanda, yang kemudian dilanjut dengan Dara.
Pada lagu ketiga, Bermuda masuk ke sesi intim, dimana pada lagu ini turut menampilkan Lafa Pratomo untuk mengambil alih posisi gitar akustik.
Semakin khidmat, sajian dilanjutkan dengan trek nomor empat dan lima, Mustahil serta Satu Jam Dari Gambir, yang menyertakan gema dari sebuah piano upright pada sebuah lorong.
Kemudian, lagu Nelangsa Pasar Turi dan Saujana tetap disajikan dengan aransemen penuh sebagaimana biasa dipertunjukan di atas panggung, dengan formasi melingkar pada sebuah sudut aula kosong.
Hingga masuk ke sesi penutup, dimana trek ke delapan, Niscaya menjadi titik puncak sajian pertunjukan ini, menyertakan outro yang hanya bisa ditemukan di pentas Bilal Indrajaya, namun tidak di dalam rekaman.
Pada akhirnya, album Nelangsa Pasar Turi memang tentang perjalanan dan pencarian ‘rumah’, setelah segala dinamika yang terasa dalam album ini, rasanya harus ditutup dengan sesuatu yang khidmat, dan pada tayangan ini lagu Dalam Pelukan dibawakan hanya berdua oleh Bilal Indrajaya bersama Restha pada piano, seiring personel lain meninggalkan tempat.
“Live session ini nggak hanya sebuah persembahan bagi semua yang ingin menyaksikan bagaimana versi live dari lagu-lagu Bilal Indrajaya di album ‘Nelangsa Pasar Turi’, tapi juga sebagai salah satu ceklis pertanggungjawabanku terhadap album ini, sebagaimana album ini sudah sepatutnya dapat dinikmati dalam bentuk sebuah tayangan live version. Akhirnya terlaksana juga,” ucap Bilal Indrajaya.
Tayangan berdurasi kurang lebih 43 menit ini, semakin lengkap dan mampu menampilkan karakter Bilal Indrajaya dan Corleones dengan mempercayakan kolaborasi tata busana pada Open Quarter Tailor. Kini, tayangan penuh Sesi Pertunjukan Langsung Album ‘Nelangsa Pasar Turi’ sudah bisa disimak melalui kanal YouTube Bilal Indrajaya. (Z-1)
Hancur dari Tears Don't Lie bercerita tentang seseorang yang kehilangan cinta sejatinya — bukan karena perpisahan biasa, melainkan karena sang kekasih telah pergi untuk selamanya.
Program musik Main-Main di Cipete sendiri telah menjadi ajang mingguan yang rutin digelar setiap Senin malam di Casatopia Cafe.
OTW, atau on the way dan ‘Ngaret’ atau suka datang terlambat semacam paket lengkap dari budaya tak tertulis di Indonesia.
Secara musikal, lagu The Circle dari Rivers of Avalon disusun untuk merepresentasikan emosi dan kesedihan mendalam karena kehilangan ikatan yang kuat.
Ide Witch Hunt, menurut PB Glas, berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.
Radwimps juga telah membagikan penampilan live studio untuk Tamamono, lagu soundtrack utama dari drama NHK Anpan yang kini dapat disaksikan melalui kanal YouTube Radwimps.
Di edisi Complete Edition ini, Teddy Swims tampil luar biasa lewat kolaborasinya dengan BigXthaPlug di lagu All Gas, No Breaks.
Lagu Selalu Bersama merupakan ucapan syukur dan terima kasih mendalam dari Etenia Croft kepada kedua orangtuanya.
EP '1' dirilis seminggu sebelum eaJ dijadwalkan tampil di Festival Jazz Prambanan sebagai headliner pada 4 dan 5 Juli 2025.
Unggahan di Instagram Peterpan menginformasikan bahwa Peterpan akan comeback dalam proyek bertajuk "The Journey Continues".
Melalui label Suara Disko, yang bekerja sama dengan Orange Cliff Records, Diskoria merilis vinyl album Intonesia yang tersebar di kurang lebih sebanyak 45 gerai musik di seluruh Indonesia.
Dengan perilisan album Fortune, Karnamereka berharap bisa berbagi cerita tentang perjuangan, harapan, dan nilai persahabatan kepada para pendengarnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved