Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PENYANYI-penulis lagu muda, Yori, kembali dengan single terbaru, Ruby Biru. Lagu ini mengajak kita merenungkan kompleksitas hidup dan pentingnya penerimaan, khususnya dalam menghadapi ketidakpastian.
Ruby Biru dirilis pada 20 Desember melalui Burakku dan menjadi single ke 4 dari album 21 Gram, yang akan datang, sebuah album yang menceritakan fase-fase kehidupan manusia.
Ruby Biru lahir dari proses introspeksi mendalam yang dialami Yori. Lagu ini digambarkan sebagai catatan harian yang sangat personal, yang ditulis di tengah ketidakpastian hidupnya.
Menavigasi kerumitan masa remaja dan berhadapan dengan pilihan-pilihan yang terasa di luar kendali, Yori menyalurkan emosinya melalui musik.
"Aku belajar untuk menerima hal-hal yang tidak pasti, menemukan ketenangan dalam kenyataan bahwa tidak ada hal yang pasti dalam hidup ini," ungkap Yori. "Sebagai remaja, aku merasakan gejolak ketidakpastian, dan akhirnya belajar untuk menerimanya."
Vit, produser lagu ini, menambahkan, "Ketidakpastian yang dirasakan Yori berasal dari banyaknya pilihan yang tidak bisa ia tentukan sendiri."
Ruby Biru menangkap perasaan menyerahkan diri pada ketidakpastian dan menemukan kekuatan di tengah kerentanan.
Yori mengungkapkan perspektifnya, "Aku percaya hidup adalah tentang ketidakpastian karena tidak ada yang benar-benar pasti. Bahkan hal yang terasa paling meyakinkan pun bisa berubah dalam sekejap. Kepastian itu sendiri sebenarnya hanyalah sebuah bentuk keyakinan."
Tema penerimaan ini terasa kuat di Ruby Biru, dibawa oleh vokal Yori, yang menampilkan kerentanan dan kekuatan di waktu bersamaan. Liriknya yang introspektif mengajak pendengar untuk merenungkan hubungan mereka dengan ketidakpastian dan sifat hidup yang fana.
"Bahkan ketika kita merasa yakin," refleksi Yori, "Kepastian itu pada akhirnya adalah bentuk keyakinan. Kepastian yang sejati tidak ada."
Ruby Biru menjadi bagian penting dalam album Yori yang akan datang, 21 Gram, yang setiap lagunya melambangkan fase kehidupan yang berbeda.
Konsep album ini terinspirasi dari studi Duncan MacDougall, yang mengklaim jiwa manusia memiliki massa seberat 21 gram. Gagasan tentang jiwa yang dapat diukur ini menjadi benang merah yang menghubungkan semua lagu dalam album, yang pada intinya menceritakan tentang perjalanan hidup. (Z-1)
Arah Pulang dari Orkes Bada Isya adalah lagu tentang kehilangan arah, tapi juga tentang keyakinan bahwa arah itu selalu ada.
Kata Nang, yang diambil dari Bahasa Batak, merupakan panggilan sayang untuk seorang perempuan—bentuk pendek dari Nangku yang berarti sayangku atau cintaku.
Melalui single Detik Menit, Sabarian ingin mengajak pendengarnya untuk menghargai setiap detik, menit, dan hari yang dihabiskan dengan orang tercinta.
Tonewaves memperkenalkan single terbaru berjudul Awal — lagu pembuka dari rangkaian proyek album mereka bersama Pro-M.
Dipengaruhi oleh musisi genre-bender seperti Travis Scott dan Kid Cudi, No Chill menempatkan Joony di garis depan gelombang baru hip-hop alternatif.
Bernuansa atmosferik yang menghantui, single All At Once dari Shye membahas rasa hancur sunyi yang hadir akibat patah hati.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved