Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
PENYANYI-penulis lagu muda, Yori, kembali dengan single terbaru, Ruby Biru. Lagu ini mengajak kita merenungkan kompleksitas hidup dan pentingnya penerimaan, khususnya dalam menghadapi ketidakpastian.
Ruby Biru dirilis pada 20 Desember melalui Burakku dan menjadi single ke 4 dari album 21 Gram, yang akan datang, sebuah album yang menceritakan fase-fase kehidupan manusia.
Ruby Biru lahir dari proses introspeksi mendalam yang dialami Yori. Lagu ini digambarkan sebagai catatan harian yang sangat personal, yang ditulis di tengah ketidakpastian hidupnya.
Menavigasi kerumitan masa remaja dan berhadapan dengan pilihan-pilihan yang terasa di luar kendali, Yori menyalurkan emosinya melalui musik.
"Aku belajar untuk menerima hal-hal yang tidak pasti, menemukan ketenangan dalam kenyataan bahwa tidak ada hal yang pasti dalam hidup ini," ungkap Yori. "Sebagai remaja, aku merasakan gejolak ketidakpastian, dan akhirnya belajar untuk menerimanya."
Vit, produser lagu ini, menambahkan, "Ketidakpastian yang dirasakan Yori berasal dari banyaknya pilihan yang tidak bisa ia tentukan sendiri."
Ruby Biru menangkap perasaan menyerahkan diri pada ketidakpastian dan menemukan kekuatan di tengah kerentanan.
Yori mengungkapkan perspektifnya, "Aku percaya hidup adalah tentang ketidakpastian karena tidak ada yang benar-benar pasti. Bahkan hal yang terasa paling meyakinkan pun bisa berubah dalam sekejap. Kepastian itu sendiri sebenarnya hanyalah sebuah bentuk keyakinan."
Tema penerimaan ini terasa kuat di Ruby Biru, dibawa oleh vokal Yori, yang menampilkan kerentanan dan kekuatan di waktu bersamaan. Liriknya yang introspektif mengajak pendengar untuk merenungkan hubungan mereka dengan ketidakpastian dan sifat hidup yang fana.
"Bahkan ketika kita merasa yakin," refleksi Yori, "Kepastian itu pada akhirnya adalah bentuk keyakinan. Kepastian yang sejati tidak ada."
Ruby Biru menjadi bagian penting dalam album Yori yang akan datang, 21 Gram, yang setiap lagunya melambangkan fase kehidupan yang berbeda.
Konsep album ini terinspirasi dari studi Duncan MacDougall, yang mengklaim jiwa manusia memiliki massa seberat 21 gram. Gagasan tentang jiwa yang dapat diukur ini menjadi benang merah yang menghubungkan semua lagu dalam album, yang pada intinya menceritakan tentang perjalanan hidup. (Z-1)
Jenaka Mahila mengatakan pernah mengikuti ekstrakurikuler memasak dan memiliki buku resep, sehingga sering memasak ulang masakan favoritnya melalui buku tersebut.
Lagu Bayangkan Ku Hilang dari Teddy Adhitya mengisahkan perasaan seseorang yang terus memberi cinta tanpa pernah benar-benar dilihat atau diakui.
Lagu Berikan Yang Terbaik dari Sammy Simorangkir bercerita tentang seseorang yang jatuh cinta pada kekasih orang lain.
Royalti musik dihimpun oleh Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN). Monita Tahalea mendorong lembaga tersebut untuk bisa bekerja lebih baik lagi.
Di tengah tren girl group Indonesia yang semakin banyak memilih lagu berbahasa Inggris, StarBe justru mengambil langkah berani: kembali membawakan lagu berbahasa Indonesia.
Judul Bagaimana dianggap dapat mewakili mini album Nabian ini yang kental dengan narasi pertanyaan dan harapan yang terjadi di masa depan hingga sampai dengan tahap penerimaan.
Agar bisa mendapatkan inti kisah yang diinginkan, Bunga Reyza mengatakan dirinya melakukan pendalaman dengan membaca novel maupun menonton ulang film Perahu Kertas.
Kisah Baru Orang Lama dari Brisia Jodie tercetus karena cerita tersebut banyak dialami oleh orang lain.
Lagu ikonik dari band J-Rocks ini di-remake oleh penyanyi anak berbakat Indonesia, Atiya Purnomo, dan dihadirkan kembali dengan perspektif yang lebih muda dan penuh harapan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved