Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
GIRL and Her Bad Mood memberi sebuah kado spesial menjelang akhir tahun dengan dirilisnya maxi single yang terdiri dari dua track yakni Pop Song dan Chani, I Believe.
Dilepas ke semua kanal streaming digital pada 22 November 2024 via Haum Entertainment, ini adalah pertama kalinya band asal Malang ini menjajal format maxi single.
“Kedua single ini punya garis besar tema yang sama yakni percintaan, jadi kami rasa asik nih kalau dirilis secara gabungan gini,” ungkap unit yang akrab disingkat sebagai GAHBM itu.
Dalam Pop Song sebagai single andalan dari rilisan ini, GAHBM bereksperiman menggunakan gitar akustik yang dilapisi layer gitar elektrik.
Lirik yang diciptakan oleh Bima Geraldi juga sangat personal menjadikan lagu ini seolah curahan hati sang penulis yang sedang dilanda cinta.
Tidak meninggalkan ciri khas GAHBM, synth yang atmosferik dengan ritme gitar chorusy yang digabung dengan gitar akustik bisa dinikmati dalam Pop Song.
Chani, I Believe juga tidak kalah romantis dengan lirik yang terinspirasi dari kisah cinta tokoh fiksi dari film Dune yakni Paul Atreides dan Chani.
Paul yang diharuskan mencari jati diri menaruh kepercayaan dan cinta yang besar kepada Chani dan tercetuslah judul Chani, I Believe.
Apabila Pop Song jadi ajang percobaan band ini dengan gitar akustik, single pendampingnya memperlihatkan GAHBM mengeksplorasi tema dan liriknya berdasarkan film.
“Memang bukan pertama kalinya kami terinspirasi film untuk menulis lirik atau bikin lagu, tapi di single ini kami pertama kali secara spesifik menyebutkan referensi yang mencatut nama karakter fiksi tertentu,” ujar GAHBM.
Tembang ini juga menunjukkan karakter sound dreamy a la GAHBM yang sangat khas.
Kedua materi ini ternyata telah mengendap di arsip band yang digawangi oleh Bima Geraldi (gitar/vokal), Daffa Hanafi (gitar), Danang Seloaji (drum), Handy Wandawa (synth), dan Jane Maura (bass/lead vokal) selama hampir satu tahun.
Setelah memutuskan untuk dirilis di tahun ini, hanya butuh waktu 3 minggu bagi mereka merampungkan dan memoles singlenya hingga dilepas ke para pendengar.
Memiliki banyak materi berupa single dan maxi single, serta 1 EP dalam diskografi mereka, keinginan GAHBM yang belum terwujud adalah merilis album penuh.
“Yang jelas target terdekat kami rilis album pertama kami, yang “hilal-nya” akhirnya sudah mulai terlihat, jadi mungkin sedikit lagi akan bisa kita nikmati bareng,” ungkap mereka.
Selain itu, mereka juga mengungkapkan hasrat akan adanya sebuah showcase yang menunjukkan karya mereka selama ini. Namun tentu saja, showcase tersebut akan terlaksana jika album mereka telah rampung dan ada dana untuk mengadakan acara istimewa ini.
Pop Song dan Chani, I Believe sudah bisa dinikmati di berbagai layanan streaming digital favoritmu. (Z-1)
Melalui single Detik Menit, Sabarian ingin mengajak pendengarnya untuk menghargai setiap detik, menit, dan hari yang dihabiskan dengan orang tercinta.
Tonewaves memperkenalkan single terbaru berjudul Awal — lagu pembuka dari rangkaian proyek album mereka bersama Pro-M.
Dipengaruhi oleh musisi genre-bender seperti Travis Scott dan Kid Cudi, No Chill menempatkan Joony di garis depan gelombang baru hip-hop alternatif.
Bernuansa atmosferik yang menghantui, single All At Once dari Shye membahas rasa hancur sunyi yang hadir akibat patah hati.
Di Masa Depan Kita Tak Lagi Bermimpi hadir dengan warna musik yang segar: ritme perkusi enerjik yang memicu suasana pesta berpadu dengan raungan gitar post-punk dan industrial.
Single terbaru Pikotaro, CHANCHANKO KANREKI60, yang ditulis untuk program NHK, Minna no Uta, yang ditayangkan Juni hingga Juli 2025, kini sedang streaming di seluruh dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved