Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
SETELAH sukses dengan Tuhan Izinkan Aku Berdosa, MVP Pictures siap merilis film bergenre drama bertajuk Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu (HITBK), yang akan diputar di bioskop mulai 21 November 2024.
Film HITBK diadaptasi dari buku kumpulan kutipan karya Pidi Baiq dengan judul yang sama.
Dalam proyek ini, produser Raam Punjabi menunjuk Kuntz Agus sebagai sutradara. Sementara, naskahnya merupakan hasil kolaborasi antara Titien Wattimena dan Pidi Baiq.
HITBK mengangkat kisah Sadali yang siap menuntut ilmu di Yogyakarta, namun takdir membawa dirinya terikat perjodohan dengan Arnaza, putri sahabat ayahnya. Segalanya berubah saat ia bertemu Mera, pemilik galeri seni yang tengah berjuang melewati kepedihan perceraian.
HITBK dibintangi Adinia Wirasti, Ajil Ditto Hanggani, Shania Gracia JKT48, Faiz Vishal, dan Ciara Nadine Brosnan.
Dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (10/11), Kuntz Agus mengaku sangat tertarik dengan proyek ini karena HITBK memiliki cerita yang sangat dalam.
"Cerita ini memiliki kedalaman, terutama karena berlatar di Yogyakarta pada 1998. Momen tersebut menjadi setting yang sangat kuat untuk kisah pencarian jati diri dan cinta antara Sadali, Mera dan Arnaza. Ada kisah cinta yang tidak biasa di sana, kisah cinta yang menantang dan melawan zaman. Ada juga elemen dunia seni rupa yang diusung, lalu sosial, politik yang berkelindan dengan kehidupan personal karakter-karakter utama, yang menurut saya sangat menarik untuk dieksplorasi di layar lebar," papar Kuntz Agus.
"Saya merasa, ini adalah cerita tentang bagaimana masa lalu membentuk kita dan bagaimana kita meresponnya dalam perjalanan hidup. Selain itu, saya tumbuh di Yogya pada masa yang tak berbeda jauh dengan setting cerita film ini," lanjutnya.
Satu semangat dengan Kuntz Agus saat memulai proyek ini, Titien Wattimena mengungkapkan dirinya sangat tertantang karena HITBK diadaptasi dari dari buku kumpulan kutipan, bukan novel.
Menurut dia, mencari benang merah dari keseluruhan kutipan untuk membuat sebuah cerita yang fokus, tajam sekaligus utuh.
"Keuntungannya adalah basic story-nya sudah ada dari Pidi Baiq yang lalu dikembangkan bersama antara tim development skenario dan Pidi Baiq," ujar Titien.
Lebih lanjut, Kuntz Agus menjelaskan pemilihan para karakter utama terkait dengan kelihaian para aktor mengeksplorasi emosi dengan detail dan menjaga dinamika yang terjadi dalam cerita berlatar kompleks.
"Adinia Wirasti dipilih karena dia sosok yang paling tepat. Ia memiliki kedalaman emosional yang diperlukan untuk memerankan sosok Mera, yang harus menghadapi banyak dilema, baik dalam keluarga maupun dalam hubungan cintanya. Ajil Ditto sangat cocok memerankan Sadali, seorang seniman muda yang penuh idealisme, dengan gaya khasnya yang flamboyan namun penuh keresahan. Hanggini membawa keseimbangan sebagai Arnaza, karakter yang memberi perspektif berbeda dalam dinamika cerita. Mereka adalah pilihan terbaik untuk itu," katanya.
Ajil Ditto, yang berperan sebagai Sadali, merasa senang bergabung dengan proyek HITBK. Apalagi, film ini juga mengambil setting kampung halamannya.
"Dari awal baca sinopsisnya, saya sudah bener, bener excited banget karena film ini menyangkut tentang kampung halamanku dan karakter Sadali sendiri merupakan seorang pelukis, jadi nggak ada pikir panjang, langsung gas!" Kata Ajil.
Adinia Wirasti mengungkapkan karakter Mera yang diperankan di HITBK sangat menantang karena memiliki karakter yang kompleks dengan dia harus menghadapi stigma yang ditempelkan pada perempuan yang memutuskan untuk berhubungan dengan laki-laki yang lebih muda.
"Dalam cerita ini, justru Mera dibuat berdaya walau dengan segala keterbatasan emosionalnya, terutama pada zaman itu, tahun 98-99. Mera
adalah karakter perempuan apa adanya namun di waktu yang sama dia punya passion yang besar dalam dunia seni. Mera yang seketika menjadi personifikasi mimpi Sadali, seorang laki-laki yang berusia 15 tahun lebih muda dari Mera, dalam perjalanan hidupnya kali ini ia menemukan sesuatu dalam dirinya yang harus ia hadapi," papar Adinia.
Senada dengan Adinia, Hanggini juga mengaku mendapat peran yang berbeda di HITBK.
"Aku tertarik karena pertama ini buku hasil karya ayah Pidi, dan karakter Arnaza ini spesial banget karena sejauh ini aku juga belum pernah memerankan karakter perempuan Minang," ucap Hanggini. (Ant/Z-1)
Film Diponegoro Hero: 200 Tahun Perang Jawa membuktikan bahwa teknologi AI bisa dimanfaatkan untuk tujuan positif.
Pengepungan di Bukit Duri menandai kembalinya Joko Anwar ke genre thriller-aksi non-horor, setelah enam tahun sejak film terakhirnya di genre ini, Gundala (2019).
Sharon Stone, aktris berusia 67 tahun, tampil dalam momen langka saat ia muncul di red carpet film terbarunya, Nobody 2 yang disutradarai Timo Tjahjanto.
Menjelang perilisannya pada 28 Agustus, film animasi Panji Tengkorak dibandingkan dengan Merah Putih One for All.
Panggilan Dari Kubur menghadirkan horor klasik dengan pendekatan rasa kehilangan. Ceritanya berpusat pada keluarga yang kehilangan putri mereka.
Baim Wong secara emosional mengungkapkan rasa syukur atas kepercayaan yang diberikan para bintang film layar lebar seperti Christine Hakim hingga Oka Antara di film Sukma.
Anami Films resmi memperkenalkan film horor terbarunya berjudul Labinak: Mereka Ada di Sini, yang mengangkat kisah kanibalisme dalam balutan thriller psikologis.
Film Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah (2025) menyajikan kisah emosional tentang perjuangan ibu tunggal dan dinamika keluarga yang penuh luka dan cinta.
Bertaut Rindu tayang di bioskop! Kisah remaja & keluarga yang hangat, mengharukan, dan penuh makna. Saksikan hari ini & nikmati promo spesialnya!
PT Nusantara Sejahtera Raya (Cinema XXI) berhasil membukukan pendapatan Rp2,8 triliun dengan laba bersih sebesar Rp324 miliar pada semester I 2025.
Film animasi Panji Tengkorak menggabungkan elemen laga, mitologi, dan drama emosional dengan visual animasi yang modern dan dinamis.
FILM perang biasanya identik dengan deru senjata, ledakan, dan aksi pertempuran penuh adrenalin. Namun, film Believe: Takdir, Mimpi, Keberanian, yang tayang mulai hari ini, (24/7) di bioskop,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved