Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Film Koma, Berhenti Sebelum Mati Suguhkan Keindahan Alam

Basuki Eka Purnama
25/10/2024 08:42
Film Koma, Berhenti Sebelum Mati Suguhkan Keindahan Alam
Sejumlah aktor yang berperan dalam Film Koma, Berhenti Sebelum Mati saat gelaran Premiere di XXI epicentrum Kuningan, Jakarta, Rabu (23/10).(ANTARA/ HO-Troy Star Pictures)

TROY Star Pictures memproduksi film drama misteri berjudul Koma, Berhenti Sebelum Mati, yang siap tayang di berbagai bioskop tanah air pada 31 Oktober mendatang dengan mengangkat keindahan alam yang ada.

"Film ini menyuguhkan petualangan dan cerita yang unik dengan balutan panorama estetik gunung Dempo Sumatra Selatan membuat sesuatu yang sangat menarik dan berbeda. Sebenarnya film ini sarat muatan positif, terutama bagaimana kita menjaga keseimbangan alam," kata sang
produser film, Hartini, melalui keterangan pers, dikutip Jumat (25/10).

Film tersebut bercerita tentang petualangan tiga remaja yang sengaja datang ke gunung Dempo hingga terjebak dalam sebuah konflik dengan
sesuatu yang tak pernah mereka bayangkan sebelumnya.

Sebuah misteri yang ada di gunung Dempo hingga menyebabkan mereka bertiga koma. 

Sebuah perjalanan konflik dan misteri menjelang kematian. Alur cerita yang tidak mudah ditebak hingga di akhir film menguras air mata dan
kesadaran akan cerita yang sebenarnya.

Sebuah pengalaman saat orang terjebak dalam ruang koma tanpa mereka sadari. Ruang jeda sebelum kematian atau ruang sebelum kembali ke alam nyata. 

Sebuah pengalaman inspiratif yang diangkat dalam layar lebar dan membangun kesadaran serta menyimpan kisa misteri yang selama ini belum
terungkap.

Film bergenre drama misteri ini merupakan garapan sutradara Kin Jun, sutradara yang dikenal banyak membesut adegan laga baik di layar lebar maupun layar kaca nasional.

Diperankan aktor dan aktris muda seperti Emiliano Fernando Cortizo, Andi Viola, Robert Chaniago Timor dan Nadya Yasmien, film tersebut menyuguhkan petualangan dan cerita yang unik dengan balutan panorama estetik gunung Dempo Sumatra Selatan membuat film ini menyuguhkan sesuatu yang sangat menarik dan berbeda.

Adapun, Hartini menjelaskan memilih daerah gunung Dempo Pagar Alam, Sumatra Selatan sebagai latar dan setting cerita menguatkan unsur keindahan dan misteri terbalut kuat didalamnya.

Selain pemain dari Jakarta, film ini didukung banyak pemain teater dan seniman dari Pagar Alam, Sumatera Selatan.

Selain pesona alam yang luar biasa Pagar Alam sebagai daerah yang sejak zaman Belanda menjadi tempat sentra pertanian kopi dan teh ini menyimpan banyak misteri yang sampai saat ini belum terpecahkan. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya