Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Film Para Perasuk Menang CJ ENM Award di Busan International Film Festival 2024

Rifaldi Putra Irianto
12/10/2024 20:24
Film Para Perasuk Menang CJ ENM Award di Busan International Film Festival 2024
Para pemain film Para Perasuk.(Dok. Poplicist)

FILM produksi Rekata Studio karya sutradara Wregas Bhanuteja, Para Perasuk yang memiliki judul internasional Levitating, mendapat penghargaan CJ ENM Award pada ajang Asian Project Market yang menjadi rangkaian Busan International Film Festival (BIFF) 2024.

Diumumkan pada 8 Oktober 2024, Para Perasuk menjadi satu dari total delapan film yang mendapat penghargaan. Dalam Asian Project Market (APM) 2024, terdapat 30 proyek film yang turut berpartisipasi untuk dipresentasikan. APM, sebuah pasar investasi dan produksi film yang diadakan bersamaan dengan BIFF.

“Sebuah pengalaman yang sangat menyenangkan bertemu dengan sesama filmmakers dari seluruh Asia, dan para expert industri dari seluruh dunia yang hadir, berjejaring, dan sungguh berdedikasi terhadap apa yang mereka kerjakan. Kami sangat berterima kasih atas apresiasi ini dan berharap bisa menyelesaikan film dengan baik,”  kata produser “Para Perasuk” Siera Tamihardja dalam keterangan pers yang diterima, Sabtu (12/10).

Baca juga : Film Para Perasuk Wregas Bhanuteja Terseleksi di Asian Project Market 2024 Busan 

Saat ini, Para Perasuk tengah menjalani syuting dan dijadwalkan tayang pada 2025 di bioskop. Para Perasuk dibintangi para pemeran berbakat tanah air, Angga Yunanda, Anggun C. Sasmi, Maudy Ayunda, Bryan Domani, Chicco Kurniawan, Indra Birowo, dan Ganindra Bimo. Para Perasuk menjadi debut film panjang Anggun C. Sasmi, yang selama ini dikenal sebagai penyanyi internasional.

Diproduseri oleh Siera Tamihardja, Iman Usman, dan Amalia Fitriani Rusdi, Para Perasuk merupakan film co-produksi Indonesia, Singapura, dan Prancis. Film bergenre drama supernatural ini mengangkat cerita terkait sebuah desa yang masyarakatnya menganggap kerasukan roh menjadi suatu kepuasan dan kesenangan bersama. Bayu, bercita-cita untuk menjadi seorang perasuk dalam sebuah upacara pesta kerasukan massal. Di saat bersamaan, ia tumbuh menjadi tokoh sentral dalam mengatasi krisis yang mengancam keutuhan warga di desanya.

“Penghargaan ini merupakan bukti kepercayaan terhadap potensi film Indonesia yang semakin berkembang dari waktu ke waktu. Kami sangat bersemangat dan akan menggunakan kesempatan ini dengan bijak dan semoga tidak akan mengecewakan para penonton saat filmnya dirilis,” ujar Siera.

Adapun tahun ini adalah edisi ke-27 APM. Sebelumnya, ada 441 proyek film dari 44 negara yang mendaftar. Lalu, terpilih 30 proyek film panjang dari 17 negara yang dipilih untuk dipresentasikan. APM mencatat, proyek-proyek film yang berhasil lolos adalah film-film yang memiliki corak tema latar belakang politik, sosial dan budaya yang beragam dari berbagai negara Asia. (Z-9)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik