Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
BUSAN International Film Festival (BIFF) 2024 akan diselenggarakan pada 2–11 Oktober 2024. Selain menghadirkan film-film yang berkompetisi sebagai acara utama, pihak penyelenggara juga mengumumkan 30 proyek film baru yang akan diperkenalkan di Asian Project Market (APM), sebuah pasar investasi dan produksi film yang diadakan bersamaan dengan festival.
Baca juga : Film 3 Negara, Look At Me, Touch Me, Kiss Me, Tayang di Bioskop Online Hari Ini
Dari 30 daftar tersebut, terdapat satu judul film Indonesia, Para Perasuk (Levitating) yang disutradarai Wregas Bhanuteja dan diproduksi Rekata Studio. Film ko-produksi Indonesia dan Singapura tersebut saat ini tengah memasuki tahap produksi dan diproyeksikan tayang pada 2025.
“Untuk Asian Project Market ke-27 tahun ini, ada 441 proyek film dari 44 negara yang mendaftar. Di antara mereka, ada 30 proyek film panjang dari 17 negara yang secara resmi dipilih untuk dipresentasikan kepada para investor film dan perwakilan perusahaan produksi selama festival pada Oktober,” kata penyelenggara dikutip melalui situs resmi Busan International Film Festival, Rabu, (14/8).
Pihak penyelenggara mencatat karya-karya film yang masuk dalam APM 2024, memiliki corak tema latar belakang politik, sosial dan budaya yang beragam dari berbagai negara Asia. Menurut BIFF, itu akan menarik perhatian karena memaksimalkan hiburan dan kebebasan berekspresi sembari menyampaikan pesan-pesan mereka.
Sebelumnya, Wregas bersama film panjang debutnya, Penyalin Cahaya juga berkompetisi di BIFF pada program New Currents pada 2021. Film tersebut juga melakukan penayangan perdana (world premiere) di BIFF.
BIFF 2024 merayakan edisi ke-29. BIFF baru-baru ini juga meluncurkan poster edisi 2024 yang menampilkan desain yang terinspirasi oleh gelombang laut. Menurut penyelenggara, motif tersebut melambangkan film-film dari berbagai latar belakang yang bersatu. (M-4)
FILM produksi Rekata Studio karya sutradara Wregas Bhanuteja, Para Perasuk yang memiliki judul internasional Levitating, mendapat penghargaan CJ ENM Award pada ajang Asian Project Market.
Film Para Perasuk disutradarai Wregas Bhanuteja dan menjadi debut layar lebar Anggun C. Sasmi.
Maudy mengagumi sejak lama karya-karya Wregas yang menurutnya berbeda dan berani dengan mengangkat isu-isu sosial
Para Perasuk akan bertabur bintang mulai dari Maudy Ayunda, Angga Yunanda hingga Anggun C Sasmi
Melalui interaksi langsung dengan pasien ALS dan keluarga mereka, Vino G Bastian mendapatkan pemahaman mendalam tentang tantangan fisik dan emosional yang dihadapi pejuang ALS.
Film Hanya Namamu Dalam Doaku menandai reuni akting Vino G Bastian dan Nirina Zubir setelah 21 tahun mereka berkolaborasi dalam film 30 Hari Mencari Cinta.
Sebagian besar produksi film Pengin Hijrah dilakukan di tiga kota di Uzbekistan. Toshkent, Samarkan, dan Bukhara
Lagu Barasuara, Pancarona dan Terbuang Dalam Waktu, mengisi plot cerita baru dalam film Sore: Istri dari Masa Depan, yang disutradarai Yandy Laurens.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved