Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MENJELANG penayangan film Dosen Ghaib: Sudah Malam atau Sudah Tahu di bioskop, 15 Agustus 2024 mendatang, rumah produksi Dee Company menggelar Gala Premiere di Epicentrum Walk, Jakarta Selatan, Kamis (8/8). Acara yang disambut antusias ini dihadiri Dheeraj Kalwani (CEO & Producer), Guntur Soeharjanto (Sutradara), Evelyn Afnilia (Penulis), serta Egi Fedly, Ersya Aurelia, Rayn Wijaya, Annette Edoarda, dan Endy Arfian (Pemain).
Para aktor pun berbagi pengalaman mereka saat syuting film Dosen Ghaib.
Saat proses syuting film yang akan tayang pada 15 Agustus mendatang ini, Ersya mendapatkan pengalaman yang baru yaitu digantung menggunakan sling dalam sebuah adegan untuk perannya sebagai Amelia.
Baca juga : Rayn Wijaya mengaku Pernah Diajar Guru Galak Saat Sekolah
Hal ini bukan hanya terjadi dalam waktu yang singkat saja namun cukup lama hingga diakui Ersya tubuhnya menjadi pegal.
"Film ini memberikan pengalaman yang baru ketika syuting. Banyak banget adegan yang pakai sling dan kita harus diam lama kalau belum take supaya slingnya tetap aman. Lumayan pegal," kata Ersya.
Pengalaman ini bukan hanya dirasakan oleh Ersya namun juga Annette Edoarda yang juga harus berurusan dengan sling ketika menjalani adegan untuk perannya sebagai Maya.
Baca juga : Ersya Aurelia Menikmati Bintangi Film Horor
Pada awalnya, ia mengaku tidak masalah harus menunggu pengambilan gambar dengan menggunakan sling, namun baru keesokan harinya ia merasakan pegal di tubuhnya.
"Aku ada adegan yang jatuh dari atas terus slingnya di pinggangkan. Nah itu aku ditahan tunggu take. Berkali-kali take nggak masalah, tapi besok paginya berasa encoknya," cerita Annette Edoarda.
Rayn Wijaya, yang berperan sebagai Emir, juga merasakan dampak dari proses syuting film Dosen Ghaib ini. Setelah menjalankan syuting ia merasa kalau pendidikan itu tidak baik dengan menggunakan kekerasan namun harus memikirkan emosi dan mental siswanya juga.
Baca juga : Timothee Chalamet Berperan Sebagai Bob Dylan di Film A Complete Unknown
"Film ini memberikan pemikiran baru, bahwa pendidikan nggak harus menyiksa anak. Emosi dan kesehatan mental anak perlu diperhatikan," beber Rayn Wijaya.
Bagi Endy Arfian, film Dosen Ghaib ini bukan hanya menampilkan horor semata namun juga nilai mengenai persahabatan yang tinggi.
"Persahabatan juga penting ditampilkan di film Dosen Ghaib. Kita kuliah nggak cuma mengejar nilai, tapi juga berproses bersama, sosialisasi dengan teman-teman," tandasnya.
Baca juga : Luna Maya dan Maxime Bouttier Berduet di Film Gundik
Sementara itu, Dheeraj Kalwani antusias memperkenalkan film yang diadaptasi dari cerita viral di sosial media tersebut.
"Banyak yang bertanya akan seperti apa filmnya? Waktunya kami persilahkan penonton untuk menilai. Film ini bukan cuma teror, tapi membawa isu penting dalam pendidikan Indonesia," ujarnya.
Salah satu isu yang ditekankan adalah tidak boleh lagi adanya dosen killer di kampus.
"UGM sudah dengan tegas menolak adanya dosen killer. Kami ingin menunjukkan dampaknya seperti apa jika pembelajaran tidak dilakukan dengan baik," lanjut Dheeraj.
Guntur Soeharjanto juga sama antusiasnya. "Senang akhirnya bisa merilis film ini. Cerita yang dikembangkan dari kisah viral punya tantangannya tersendiri. Semua unsur viral harus masuk, tapi cerita juga tidak boleh sembarangan harus nyambung."
Gayung bersambut, Evelyn Afnilia menulis cerita yang bisa dirasakan oleh semua mahasiswa.
"Rasanya di setiap jenjang pendidikan ada ya guru galak, dosen killer. Dulu kan mikirnya itu proses pembelajaran, tapi dengan peningkatan kesadaran pentingnya kesehatan mental, semua berubah. Ini yang menjadi dasar saya mengembangkan cerita," paparnya. (Z-1)
Film Kampung Jabang Mayit: Ritual Maut diadaptasi dari cerita original Kampung Jabang Mayit, yang ditulis oleh Qwertyping (Teguh Faluvie) yang menjadi sebuah thread viral pada 2022.
Angga Dwimas Sasongko percaya bahwa cerita bermuatan lokal dan inovasi dengan cerita tersebut adalah kunci yang dibutuhkan untuk membuka pintu peluang perfilman nasional menembus global.
KABAR gembira bagi para penggemar film Superman. Meski film terbarunya belum dirilis, kelanjutan dari film Superman sudah mulai dibahas.
Lebih dari sekadar karakter super hero, Patrion pun hadir sebagai gerakan baru bertajuk Pergerakan Patriot Nusantara atau Patrion Movement.
TRAILER dan poster dari film horor Kampung Jabang Mayit : Ritual Maut resmi di rilis, kemarin.
Lagu Tinggal dari Mawar de Jongh akan menjadi jembatan antara rasa penyesalan, rasa takut akan ditinggal, dan berbagai lapisan emosi manusia lainnya yang cukup kompleks.
MUSISI Gerry Gerardo membuktikan diri lebih dari sekadar jago bermusik, dia berhasil menunjukan bakat aktingnya dengan bermain pada musikal Lutung Kasarung
Saat audisi film Tinggal Meninggal, aktor Omara Esteghlal terlihat berbeda dengan kebiasaannya mengemut lemon, yang menurut Kristo Immanuel adalah tingkah laku yang tidak umum.
Ju Yeon Woo berperan sebagai Kim Soonchul dalam serial drama Korea Study Group.
Dalam film Tak Ingin Usai di Sini, Bryan Domani memerankan karakter bernama K yang sedang mengidap penyakit serius.
Aktor veteran Choi Jung Woo dikabarkan telah meninggal dunia pada usia 69 tahun. Informasi ini dikonfirmasi oleh agensinya, Bless ENT/
Darius Sinathrya meminta dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya apabila ada kesalahan dan hal yang kurang berkenan dari almarhum ayahnya tersebut semasa ia hidup.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved