Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
GRUP musik Maliq & D'Essentials merilis album baru mereka, yang merupakan album kesembilan mereka, yang diberi judul Can Machines Fall In Love?.
Album itu meneruskan kesuksesan dari karya album sebelumnya, yang berupa mini album dan meluncur pada 2021 bertajuk Raya.
Terdapat total tujuh nomor di dalamnya, termasuk dua single yang sudah rilis lebih dulu, yaitu Intro, Dadidu di Dada, Aduh, Terus Terang, Kita Bikin Romantis, Begini Begitu, dan Hari Terakhir.
Baca juga : Sambut Ulang Tahun Ke-22, Maliq & D'Essentials akan Rilis Album Baru
Memakan waktu produksi hampir satu tahun, Can Machines Fall In Love? merupakan karya Maliq & D'Essentials yang terdiri dari Angga Puradiredja, Widi Puradiredja, Indah Wisnuwardhana, Jawa, Lale, dan Ilman Ibrahim.
"Ini merupakan satu album penuh rasa, yang ditulis dengan segenap jiwa, raga, hati, dan emosi kami saat ini," kata Maliq & D'Essentials dalam siaran pers, dikutip Senin (3/6).
Maliq & D'Essentials sebelumnya sudah menggelar sesi Hearing Session Experience di FLIX Cinema, Ashta District 8, pada awal Mei 2024.
Baca juga : Bertekad untuk Jujur, Ini Rahasia di Balik Album Fortuna Milik BAALE
Mereka membocorkan perbedaan utama dalam pembuatan album ini, yaitu pada penulisan lirik lagu-lagu dan pilihan aransemen musik yang dipilih mengalir apa adanya.
"Kami enggak terlalu mikir sebenarnya dari sisi lirik album ini akan jatuh cinta, apakah akan sedih-sedihan. Kami on the spot aja semuanya, apa yang relevan di anak-anak. Hampir semua lirik itu enggak ada yang datang mentahan. Pasti semua anak-anak relate sama penulisannya. Kalau dari sisi aransemen mengacu album 1-4. Kira-kira begini jenis musik Maliq," kata Widi.
Dari segi pemilihan nama album, grup musik ini berkaca pada pengalaman selama mengerjakan album di tengah kecanggihan teknologi, salah satunya pengaruh kecerdasan artifisial yang naik daun akhir-akhir ini.
Baca juga : Album Paling Langka di Dunia akan Dipamerkan di Australia
Teknologi yang awam di telinga masyarakat sebagai kecerdasan buatan (artificial intelligence) itu bisa mempengaruhi kreativitas, cara bekerja, dan cara berproduksi.
"Kami tidak membenci teknologi, namun menganggap perasaan masih suatu hal yang terkuat untuk sampai ke pendengar dan kami belum merasakan teknologi bisa menggantikannya," jelas Widi.
Sejak menggelar konser tunggal, Mei 2023 lalu, grup yang sudah aktif selama lebih dari dua dekade terakhir itu terbukti semakin produktif.
Baca juga : Single One Bad Day Jadi Pembuka Album Baru Pamungkas
Selain album baru, mereka sudah merencanakan banyak hal tahun ini.
Indah, personil Maliq & D'Essentials lainnya menambahkan, "Setelah bersama lebih dari 20 tahun dengan membawa suasana pop penuh harmoni dan cerita-cerita full of love, hope, and joy. And keepin' us in the groovy emotion is blessing. This is what we feel about this album."
Dalam rangka peluncuran album baru, sehari sebelum resmi dirilis, grup yang sudah berusia 22 tahun ini menggelar Anniversary Party di area pameran di Ashta District 8.
Membawakan lagu-lagu populer mereka dan juga lagu terbaru di album kesembilan, Ashta District 8 dipenuhi oleh fans Maliq & D'Essentials, yang antusias menonton aksi panggung mereka.
Pameran yang bertajuk Can Machines Fall In Love? Experience masuk dalam agenda ASHTA bernama Resonate: The Story of Music dan akan berlangsung sampai 9 Juni 2024 di Melting Pot, GF, ASHTA District 8, Jakarta Selatan.
Can Machines Fall in Love? sudah bisa didengar di seluruh digital streaming platforms di Indonesia.
Official Lyric Video untuk semua lagu juga bisa ditonton di kanal YouTube Maliq & D'Essentials. (Ant/Z-1)
Penyanyi, penulis lagu, dan sensasi Gen-Z asal Amerika Serikat (AS), Alex Warren, telah merilis album baru, You'll Be Alright, Kid, lewat Atlantic Records, Jumat (18/7) lalu.
Tiga lagu baru masuk di dalam tracklist versi deluxe album Grentperez tersebut yaitu Girl at the Station (feat. Jeremy Passion), Peace of Mind, dan Might Not Be.
Lagu utama Terbang Tinggi ciptaan Haris The Brother yang dibawakan Evolette menjadi anthem perpisahan yang penuh semangat dan harapan, diciptakan untuk merayakan momen kelulusan sekolah.
Dirilis secara independen, EP Hatred dari Threatened memuat empat lagu penuh energi, yaitu Aimless Hatred, We Are Threatened, Untamable, dan Lawan.
Sepenuhnya diproduseri oleh Jackson Wang, album ini menjadi evolusi berani dari sosok Magicman, alter ego yang dulu diciptakan untuk menyembunyikan emosi tergelapnya.
Lagu Awaken sekaligus menandai akhir dari perjalanan panjang menuju album debut Abirama, The Story Unfolds, yang akan dirilis pada 25 Juli 2025 mendatang.
Lepaskan dari Joanna Andrea adalah sebuah lagu yang membahas tema yang sangat relevan: red flags dan hubungan toxic dalam hubungan percintaan.
Kental dengan melodi serta alunan musik yang groovy, All In menjadi ajang James Vickery untuk menunjukkan kapasitas vokal dia yang mengesankan.
Lagu terbaru Jessia adalah sebuah anthem serba upbeat yang merayakan diri kita sendiri seraya kita meninggalkan hal-hal yang tidak baik dalam kehidupan ini.
Karya Seni Favorit adalah balada cinta yang menampilkan sisi baru Govinda yang lebih tenang, lebih dewasa, dan lebih jujur secara emosional.
Stepper dari Good Charlotte dirilis pada Jumat (18/7), diproduseri oleh Zakk Cervini dan Jordan Fish, dengan lirik dan melodi ditulis langsung oleh Benji dan Joel Madden.
Lagu baru Elijah Woods, Ghost On The Radio, itu dibagikan bersamaan dengan pengumuman tentang album perdananya, Can We Talk?, yang akan hadir pada 14 Oktober 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved