Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
GRUP musik Maliq & D'Essentials merilis album baru mereka, yang merupakan album kesembilan mereka, yang diberi judul Can Machines Fall In Love?.
Album itu meneruskan kesuksesan dari karya album sebelumnya, yang berupa mini album dan meluncur pada 2021 bertajuk Raya.
Terdapat total tujuh nomor di dalamnya, termasuk dua single yang sudah rilis lebih dulu, yaitu Intro, Dadidu di Dada, Aduh, Terus Terang, Kita Bikin Romantis, Begini Begitu, dan Hari Terakhir.
Baca juga : Sambut Ulang Tahun Ke-22, Maliq & D'Essentials akan Rilis Album Baru
Memakan waktu produksi hampir satu tahun, Can Machines Fall In Love? merupakan karya Maliq & D'Essentials yang terdiri dari Angga Puradiredja, Widi Puradiredja, Indah Wisnuwardhana, Jawa, Lale, dan Ilman Ibrahim.
"Ini merupakan satu album penuh rasa, yang ditulis dengan segenap jiwa, raga, hati, dan emosi kami saat ini," kata Maliq & D'Essentials dalam siaran pers, dikutip Senin (3/6).
Maliq & D'Essentials sebelumnya sudah menggelar sesi Hearing Session Experience di FLIX Cinema, Ashta District 8, pada awal Mei 2024.
Baca juga : Bertekad untuk Jujur, Ini Rahasia di Balik Album Fortuna Milik BAALE
Mereka membocorkan perbedaan utama dalam pembuatan album ini, yaitu pada penulisan lirik lagu-lagu dan pilihan aransemen musik yang dipilih mengalir apa adanya.
"Kami enggak terlalu mikir sebenarnya dari sisi lirik album ini akan jatuh cinta, apakah akan sedih-sedihan. Kami on the spot aja semuanya, apa yang relevan di anak-anak. Hampir semua lirik itu enggak ada yang datang mentahan. Pasti semua anak-anak relate sama penulisannya. Kalau dari sisi aransemen mengacu album 1-4. Kira-kira begini jenis musik Maliq," kata Widi.
Dari segi pemilihan nama album, grup musik ini berkaca pada pengalaman selama mengerjakan album di tengah kecanggihan teknologi, salah satunya pengaruh kecerdasan artifisial yang naik daun akhir-akhir ini.
Baca juga : Album Paling Langka di Dunia akan Dipamerkan di Australia
Teknologi yang awam di telinga masyarakat sebagai kecerdasan buatan (artificial intelligence) itu bisa mempengaruhi kreativitas, cara bekerja, dan cara berproduksi.
"Kami tidak membenci teknologi, namun menganggap perasaan masih suatu hal yang terkuat untuk sampai ke pendengar dan kami belum merasakan teknologi bisa menggantikannya," jelas Widi.
Sejak menggelar konser tunggal, Mei 2023 lalu, grup yang sudah aktif selama lebih dari dua dekade terakhir itu terbukti semakin produktif.
Baca juga : Single One Bad Day Jadi Pembuka Album Baru Pamungkas
Selain album baru, mereka sudah merencanakan banyak hal tahun ini.
Indah, personil Maliq & D'Essentials lainnya menambahkan, "Setelah bersama lebih dari 20 tahun dengan membawa suasana pop penuh harmoni dan cerita-cerita full of love, hope, and joy. And keepin' us in the groovy emotion is blessing. This is what we feel about this album."
Dalam rangka peluncuran album baru, sehari sebelum resmi dirilis, grup yang sudah berusia 22 tahun ini menggelar Anniversary Party di area pameran di Ashta District 8.
Membawakan lagu-lagu populer mereka dan juga lagu terbaru di album kesembilan, Ashta District 8 dipenuhi oleh fans Maliq & D'Essentials, yang antusias menonton aksi panggung mereka.
Pameran yang bertajuk Can Machines Fall In Love? Experience masuk dalam agenda ASHTA bernama Resonate: The Story of Music dan akan berlangsung sampai 9 Juni 2024 di Melting Pot, GF, ASHTA District 8, Jakarta Selatan.
Can Machines Fall in Love? sudah bisa didengar di seluruh digital streaming platforms di Indonesia.
Official Lyric Video untuk semua lagu juga bisa ditonton di kanal YouTube Maliq & D'Essentials. (Ant/Z-1)
Mayoritas lagu dalam album milik Se So Neon dibawakan dalam bahasa Korea dan mengangkat tema yang berakar pada masa kini serta alam.
Album ini menjadi rilisan penuh pertama Rich Brian sejak 2019, sebuah karya yang jujur, reflektif dan penuh emosi sebagai cerminan perjalanan pendewasaannya.
Vokalis Megadeth, Dave Mustaine, mengumumkan album mendatang dan tur dunia pada 2026 akan menjadi yang terakhir.
Fase Tiga. Selain menyisakan tiga personel, album ini menandai fase baru Kerispatih setelah berjalan tanpa Sammy Simorangkir dan Badai.
Setelah lebih dari dua dekade vakum, unit metal legendaris asal Malang, Kastil, resmi kembali ke kancah musik ekstrem dengan merilis EP terbaru berjudul Shadows.
Di album Parah Max, Basboi juga menggunakan pendekatan berbeda dari karya-karyanya terdahulu. Kali ini, ia secara spontan menulis liriknya saat rekaman.
Ara Grace telah jatuh cinta pada dunia bisnis, tapi katanya musik tetap menjadi bagian tak terpisahkan, dia tetap akan kembali ke musik.
Lewat lagu Menarilah dengan Jiwamu, Isyana Sarasvati mengajak pendengarnya untuk merayakan keberadaan dan pencapaian diri sendiri, sekecil apapun langkah yang berhasil diambil.
Running Home dari Jade LeMac adalah lagu pop dengan hook yang dengan mudah menyangkut di kepala para pendengarnya, membuat mereka ingin mendengarkan lebih lanjut.
Mayoritas lagu dalam album milik Se So Neon dibawakan dalam bahasa Korea dan mengangkat tema yang berakar pada masa kini serta alam.
Album ini menjadi rilisan penuh pertama Rich Brian sejak 2019, sebuah karya yang jujur, reflektif dan penuh emosi sebagai cerminan perjalanan pendewasaannya.
Setiap tanggal 17 Agustus, Dere biasanya mengikuti acara-acara perayaan hari kemerdekaan Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved