Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
FILM persembahan rumah produksi Come and See Pictures dari sutradara Joko Anwar dan produser Tia Hasibuan, Siksa Kubur, akan menghangatkan keluarga Indonesia di bioskop mulai 11 April 2024 dalam suasana lebaran bersama keluarga.
"Dengan tayangnya film Siksa Kubur di momen lebaran, semoga bisa memberikan bahan renungan bagi kita semua. Dan film ini sebenarnya ditujukan untuk memantik diskusi," kata Joko Anwar di pemutaran perdana filmnya bersama awak media di Jakarta, Rabu (3/4).
Jokan, sapaan Joko Anwar, mengatakan film Siksa Kubur mengajak penonton untuk menyetel ulang pemahaman skeptis mengenai konsekuensi dari suatu perbuatan dosa.
Baca juga : Gunakan Efek Praktis, Joko Anwar Buat Film Siksa Kubur Jadi Nyata
"Mari tanyakan kepada diri masing-masing, apakah benar kita beragama dan percaya dengan Tuhan jika masih menormalisasi dosa? Siksa Kubur berupaya untuk mengingatkan kembali," tambah Jokan.
Baca juga : Reza Rahadian Kembali Bintangi Film Horor Setelah 16 Tahun
Lewat konsep penceritaan yang tidak menggurui, Siksa Kubur menawarkan nilai universalitas yang bisa dinikmati oleh semua kalangan.
Harapannya, setelah menonton film itu terjadi diskusi antara orang-orang yang biasa enak diajak mengobrol sehari-hari.
Sementara itu, aktor Reza Rahadian yang berperan sebagai Adil, salah satu tokoh dalam film ini mengatakan dia belum bisa banyak berkomentar karena belum menonton.
Baca juga : Joko Anwar Klaim Film Siksa Kubur Ajak Penonton Pertanyakan Keimanan Diri Sendiri
Namun, menurut Reza, film itu berbicara mengenai kehilangan anggota keluarga yang sangat berarti. Jadi ketika ditonton bersama keluarga saat lebaran, semoga bisa menjadi momen reflektif bukan saja secara orang per orang, tapi bersama.
"Jadi ini menjadi refleksi bersama untuk keluarga, seperti apa yang sudah kita perbuat untuk orang tua, saudara, dan apa saja yang sudah kita lakukan selama ini," kata Reza.
Adil, seorang kakak dari anak perempuan yang bernama Sita. Berdua mereka coba bertahan hidup setelah kedua orang tuanya menjadi korban bom bunuh diri.
Baca juga : Joko Anwar Siapkan Film Siksa Kubur untuk Tayang Tahun Depan
Sejak itu, Sita menjadi obsesif terhadap pencarian bukti kebenaran agama. Salah satu yang ia lakukan untuk membuktikan itu adalah merekam kejadian Siksa Kubur dalam kuburan orang yang paling berdosa dan ketika orang itu meninggal, dia ikut masuk ke dalam kuburan orang tersebut.
Namun, tentu ada konsekuensi mengerikan bagi mereka yang tidak percaya dengan Siksa Kubur.
Film Siksa Kubur akan menghadirkan akting Faradina Mufti sebagai Sita. Ditambah jajaran aktor dan aktris ternama seperti Slamet Rahardjo (berperan sebagai Wahyu Sutama), Christine Hakim (Lani), Arswendy Bening Swara (Pandi), Jajang C Noer (Ningsih), Putri Ayudya (Umayah), Djenar Maesa Ayu (Inayah), Widuri Putri (Sita kecil) dan Muzakki Ramdhan (Adil kecil). (Ant/Z-1)
Sutradara Joko Anwar kembali menggarap genre komedi yang dibalut elemen horor bertajuk Ghost in The Cell (Hantu di Penjara).
Film Perang Jawa diumumkan memasuki tahap praproduksi, bertepatan dengan peringatan 200 tahun Perang Jawa.
Angga Dwimas Sasongko percaya bahwa cerita bermuatan lokal dan inovasi dengan cerita tersebut adalah kunci yang dibutuhkan untuk membuka pintu peluang perfilman nasional menembus global.
Saat audisi film Tinggal Meninggal, aktor Omara Esteghlal terlihat berbeda dengan kebiasaannya mengemut lemon, yang menurut Kristo Immanuel adalah tingkah laku yang tidak umum.
Kristo Immanuel dan Jessica Tjiu mengusung cerita yang lahir dari keresahan akan realitas sosial yang dibalut unsur komedi getir dan pakem penyutradaraan breaking the fourth wall.
Film Tinggal Meninggal produksi Imajinari tersebut akan tayang d bioskop mulai 14 Agustus.
Lukman Sardi, Tora Sudiro, dan Aming dipastikan kembali hadir dalam satu judul film layar lebar, Ghost in The Cell (Hantu di Penjara) karya penulis dan sutradara Joko Anwar.
Selama proses syuting ada permintaan khusus agar rambut, kumis, dan jenggot Lukman dicukur. Ia pun mengaku melakukan transformasi tersebut tanpa tekanan.
Komedi dan horor, dua-duanya adalah genre yang perlu craftmanship dan timing yang presisi. Menggabungkan keduanya adalah challenge terbesar kami dan para kru dan pemain berhasil mencapainya
Di film ini, Joko bersama rumah produksi Come and See Pictures dan produser Tia Hasibuan akan kembali menyentil isu sosial. Salah satunya, adalah kegelisahannya pada kerusakan alam.
Film Legenda Kelam Malin Kundang akan menjadi pertama kalinya Rio Dewanto dan Faradina Mufti bermain bersama sebagai pemeran utama dalam sebuah judul film.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved