Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SUTRADARA Joko Anwar kembali dengan menghadirkan film horor religi pertamanya yang bertajuk Siksa Kubur.
Film ini memiliki tagline, "Anda Akan Percaya", yang membuat Joko Anwar berusaha memberikan sajian dengan efek yang praktis tanpa manipulasi komputer, sehingga memberikan kesan yang nyata bagi para penonton.
"Taglinenya kan Anda Akan Percaya. Kita mencoba menggunakan practical effect (efek praktis), seperti yang kita tonton tadi. Sebagian besar kita gunakan practical effect agar hasilnya organik dan realistis," ucap Joko Anwar, dalam sesi konferensi pers film Siksa Kubur, di Jakarta Selatan, Rabu (3/4).
Baca juga : Reza Rahadian Kembali Bintangi Film Horor Setelah 16 Tahun
Tidak menutup kemungkinan, manipulasi komputer juga dapat digunakan dalam proses ini, seperti makhluk berkepala tujuh yang muncul di sela-sela film.
Baca juga : Joko Anwar Klaim Film Siksa Kubur Ajak Penonton Pertanyakan Keimanan Diri Sendiri
"Kecuali, kaya makhluk berkepala tujuh tadi mungkin nyarinya susah, di Ragunan udah nggak ada lagi," sambungnya sembari tertawa.
Joko Anwar atau yang biasa disapa Jokan menegaskan bagian dasar yang ada dalam film tersebut berasal dari ajaran agama yang telah dipelajari dirinya. Semuanya bukanlah hasil dari sebuah imajinasi atau karangan tersendiri.
"Semuanya dari hadist, nggak ada ngarang," tegas Jokan.
Baca juga : 7 Negara di Luar Indonesia bakal Rasakan Ngerinya Siksa Kubur
Sementara itu, Joko Anwar mengaku memiliki keinginan agar film horor Indonesia bisa dibawa go International dengan karakter horor yang luar biasa.
"Kalau saat ini kita lihat negara lain memasukkan pop culture, seperti Korea, K-Pop. Sedangkan Indonesia yang paling besar itu horor. Karakter horor kita luar biasa dan harus fresh, karena kalau tidak, akan ditinggalkan. Sehingga film Siksa Kubur kita maksudkan cerita horor yang miliki kebaruan," kata sang sutradara.
Joko Anwar juga mengatakan dengan adanya film Siksa Kubur diharapkan dapat mengajak penonton untuk mengingat kembali pemahaman tentang kepercayaan mengenai konsekuensi dari suatu perbuatan dosa.
Baca juga : Akhirnya Main Film Horor Lagi, Ini Alasan Reza Rahadian Bintangi Siksa Kubur
Film Siksa Kubur menceritakan tentang seorang anak perempuan bernama Sita yang tidak percaya terhadap agama dan adanya siksa kubur setelah kedua orangtuanya menjadi korban bom bunuh diri.
Hal itu membuat Sita berusaha untuk membuktikannya sendiri bahwa siksa kubur itu tidak nyata dengan mencari orang yang paling berdosa dan ikut ke dalam kuburnya.
Rencananya, film yang dibintangi Faradina Mufti, Reza Rahadian, dan cast lainnya, akan tayang di bioskop pada 11 April 2024, dalam momen perayaan Hari Lebaran. (Z-1)
Pemenang FFI dari mulai kategori sutradara terbaik hingga Piala Antemas
“Secara umum ada peningkatan kualitas dalam teknis, keberanian menjelajahi beragam tema, serta kesadaran mengangkat wacana yang penting melalui medium film."
Beberapa penonton pun terlihat antusias bertanya dengan Produser Siksa Kibur, Tia Hasibuan dan Pemain film Siksa Kubur, Faradina Mufti dalam sesi Question and Answer.
Siksa Kubur tampil sebagai film Indonesia satu-satunya di program Mad MaxX BIFAN 2024.
Tiga film Indonesia akan diputar sementara lima film lainnya masuk forum jejaring internasional.
Film Siksa Kubur yang dibintangi Faradina diputar di BIFAN 2024 yang berlangsung di Bucheon, Korea Selatan, 4 - 14 Juli 2024.
Angga Dwimas Sasongko percaya bahwa cerita bermuatan lokal dan inovasi dengan cerita tersebut adalah kunci yang dibutuhkan untuk membuka pintu peluang perfilman nasional menembus global.
Saat audisi film Tinggal Meninggal, aktor Omara Esteghlal terlihat berbeda dengan kebiasaannya mengemut lemon, yang menurut Kristo Immanuel adalah tingkah laku yang tidak umum.
Kristo Immanuel dan Jessica Tjiu mengusung cerita yang lahir dari keresahan akan realitas sosial yang dibalut unsur komedi getir dan pakem penyutradaraan breaking the fourth wall.
Film Tinggal Meninggal produksi Imajinari tersebut akan tayang d bioskop mulai 14 Agustus.
Memproduksi film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu memberikan tantangan yang signifikan bagi Monty Tiwa.
Rizal Mantovani juga membangun nuansa horor melalui memori kolektif tentang sebuah imajinasi apa yang terjadi ketika sebuah televisi sudah tak menyala lagi di malam hari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved