Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
PEMAIN film dan model Tatjana Saphira belakangan ini telah merambah dunia tarik suara. Keputusannya itu dijalankan sejak pertengahan tahun lalu melalui peluncuran beberapa single, salah satunya bertajuk Menanti, yang dirilis November lalu.
Meski sudah pernah bernyanyi di beberapa film, Tatjana kini mengarahkan fokus kariernya secara total sebagai penyanyi solois.
Bukan tanpa alasan Tatjana banting setir ke dunia olah vokal, perempuan berusia 26 tahun itu mengaku hal tersebut dipicu oleh momen terendah dalam hidupnya. Dikatakannya, tahun lalu, Tatjana sempat mengalami krisis kepercayaan diri hingga depresi.
Baca juga: Refal Hady dan Tatjana Saphira Tertantang Beradu Akting di Perempuan Bergaun Merah
“Tahun lalu, aku mengalami satu krisis dan merasa tidak siap untuk berada di depan kamera karena masalah jerawat yang sangat parah, tapi ada satu sisi aku merasa menyimpan ide dan energi kreatif yang ingin aku sampaikan, sampai akhirnya aku berpikir musik bisa memberikan wadah itu,” ujar Tatjana seperti dilansir podcast Puella ID, Kamis (4/1).
Pada momen tersebut, Tatjana sempat menolak berbagai tawaran film dan sinetron yang datang karena tidak percaya diri tampil di depan kamera.
Ia lalu mulai melirik potensi dirinya menjadi penyanyi sesuai dengan hobi kecilnya. Setelah berkecimpung di dunia musik, Tatjana Saphira merasa kepercayaan dirinya mulai kembali secara perlahan.
Baca juga: Tatjana Saphira Persiapkan Fisik untuk Tampil di Perempuan Bergaun Merah
“Aku punya beberapa teman yang bergerak di bidang musik khususnya produser, jadi satu hari terlintas di otakku untuk mengajak dia kerjasama dan bikin suatu lagu, lalu dia dengan antusias menerima ajakan itu. Sampai akhirnya kita sekarang berada di industri musik Indonesia,” jelasnya.
Kendati demikian, Tatjana tidak menafikkan bahwa industri musik Indonesia cukup tersegmentasi, namun hal itu tak menghalanginya untuk meniti karirnya sebagai penyanyi. Tidak terlalu berfokus pada respons publik, Tatjana memilih untuk mencobanya terlebih dahulu dan memaksimalkan peluang yang ada.
“Aku bekerja sama dengan produserku dan kita punya pendekatan sebaliknya, enggak terlalu mikirin selera audience, tetapi kita berangkat dari sesuatu yang kita suka, apa yang nyaman untukku dan disesuaikan dengan musikalitas produserku. Jadi semua yang kita lakukan berangkat dari hati,” ujarnya.
Bagi Tatjana, lagu Menanti adalah romantisasi hasrat dan angan-angan mengenai cinta yang kompleks, tidak selalu menyenangkan, tapi juga bisa membuat seseorang merasa utuh dan bahagia. Pada lagu itu terasa bahwa Tatjana mengeksplorasi wilayah abu-abu; antara gembira dan risau.
Sebagai pendatang baru, Tatjana tidak berkecil hati apalagi lagunya tak mendapat respon sesuai ekspektasinya. Baginya, saat bisa keluar dari zona nyaman dan mau mengeksplorasi hal baru merupakan sebuah pencapaian sendiri untuk dirinya.
Pada lagu ini, Tatjana mendiskusikan bentuk suara yang diinginkan dan mengarahkan imajinasi lagu bersama produsernya.
“Jadi apapun hasilnya tidak akan membuatku berkecil hati apalagi mundur, yang penting ketika kita sudah lakukan secara maksimal dan memberikan yang terbaik. Saat ini yang penting kita suka dulu dengan karya kita, urusan nanti akan laku, atau berapa jumlah pendengar lalu seperti apa respon dari masyarakat itu belakangan,” ujarnya.
Selain menjadi seorang acne-fighter yang sering kali mengalami break out hingga dirinya merasa depresi, Tatjana kecil juga pernah merasakan insecure dan takut mengambil keputusan serta tak suka dengan kegagalan.
“Tapi sekarang justru aku mendefinisikan kegagalan ketika aku berhenti melakukan apapun karena bisa menghilangkan kesempatan untuk belajar dan memperbaiki diri. Kegagalan juga membuat pertumbuhan dan perkembangan pribadi jadi terhambat. Jadi gagal adalah bagian dari satu proses, jika kita berhenti di situlah kita gagal,” katanya.
Setelah mengetahui ada yang tidak beres pada kesehatan mentalnya, Tatjana mencoba aktif berkonsultasi dengan psikolog dan berbincang mengenai berbagai tekanan dan masalahnya lewat terapi rutin. Hal itu membantunya menata ulang emosi terkait keadaan saat ini hingga berdamai dengan perasaan masa kecilnya.
“Sebenarnya sudah setahun ini aku melaksanakan terapi ke psikolog. Aku banyak berbincang khususnya tentang hal-hal yang terjadi di masa kecil yang mungkin sampai saat ini aku belum memproses itu semua. Dulu aku insecure takut banget kalau misalnya mau mengambil satu keputusan, mikirnya panjang banget dan aku takut untuk gagal,” ujarnya.
Pada awal 2023, Tatjana membagikan sekilas perjalanan sebagai seorang acne-fighter yang sering kali mengalami break out. Tentu hal ini tak mudah baginya, terlebih sebagai seorang aktris yang dituntut untuk selalu tampil prima dengan wajah yang mulus.
“Orang sering banget berkata ‘Ih kok kamu jerawatan lagi memangnya kamu nggak perawatan? Gimana sih kulitnya nggak diurus, nanti nggak ada kerjaan buat foto shoot atau buat syuting loh’. Itu benar-benar masuk ke kepala sampai akhirnya aku nggak mau ketemu orang, ngumpet aja di kamar dan nggak mau bersosialisasi. Lingkungan terdekat aku nggak cukup punya sensitivitas untuk membuatku merasa nyaman dengan keadaan itu,” imbuhnya.
Pada situasi terpuruk itu, Tatjana pun mencoba untuk bersikap rasional dan kembali merefleksikan berbagai pencapaiannya yang sudah berjalan sejauh ini di industri hiburan.
Setelah berkonsultasi dengan psikolog, dia pun kembali bangkit dan mencoba untuk menekan rasa tidak percaya dirinya hingga mencoba karir baru sebagai penyanyi.
“Sampai akhirnya aku berpikir bahwa ‘ketika kamu sedang berada dalam keadaan terpuruk, hanya diri kamu lah yang bisa mengeluarkan dirimu sendiri dari keadaan itu’ akhirnya aku mencoba menerima diriku, aku ngga mau terpuruk lagi dan membiarkan hal ini membuat hidupku mundur. Aku ingin maju dan aku merasa berhak bahagia dalam keadaan apapun,” jelasnya. (Z-1)
Lagu Biarkanlah Cinta dari Madame Elz masih bertemakan tentang cinta, bercerita mengenai sebuah perjalanan cinta seorang perempuan yang sempat terpuruk di masa lalunya.
Lagu Putusin Aku Dong dari project Pop mengangkat tema hubungan yang nggak jelas, sebuah situasi yang sangat umum di kalangan anak muda.
Melalui karya terbaru mereka, Setangkai Bunga, Caffeine ingin mempersembahkan sesuatu yang berbeda, baik dari sisi musikalitas maupun tema cerita yang diangkat.
Kutulis Namamu dari NAVL merupakan lagu yang bercerita tentang cinta remaja yang kasmaran dengan seseorang yang baru.
Lewat 11 lagu yang sarat makna dan atmosfer sinematik, album terbaru Voxxes, Daydream, menangkap berbagai momen rapuh dalam hidup.
Film dokumenter The Kinds in the Crowd mengisahkan perjalanan karier Simple Plan selama 25 tahun sebagai band punk rock.
Pria berusia 25 tahun tersebut meninggal dunia di salah satu penginapan di Jalan Maribaya, Desa Langensari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Di tempat yang berbeda, beberapa teman Yura Yunita lainnya juga merayakan ulang tahunnya.
Miley Cyrus menjelaskan bahwa sejatinya para perempuan di usianya banyak yang mengenakan bikini dan sementara dirinya merasa nyaman mengenakan celana pendek.
Kemajuan teknologi juga dinilai Maudy Ayunda membuat sistem pendidikan jadi lebih mudah karena dapat digelar baik di dalam maupun luar kelas dengan berbagai jenis metode pembelajaran.
Citra Scholastika mengatakan ketertarikannya terhadap dunia tulis dimulai sejak menyadari bahwa kegiatan tersebut lebih menyenangkan dari sekadar membaca buku.
Jerome Kurnia mengungkapkan pesan yang selalu ia ingat, yang ia yakini berasal dari Paus atau ajaran Katolik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved