Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
FILM terbaru sutradara Sidharta Tata produksi Visinema Pictures, Ali Topan, telah rilis perdana di Indonesia di Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF) 2023 dalam program Indonesian Screen Awards.
Dalam penayangannya di JAFF18, Ali Topan mendapat sambutan hangat dari penonton. Film Ali Topan di JAFF ke-18 tayang sebanyak dua kali pada 30 November dan 1 Desember 2023, dan seluruh tiket terjual habis.
Penayangan perdana di Indonesia tersebut, juga dihadiri sutradara Sidharta Tata, produser Tersi Eva Ranti, penulis Ifan Ismail, serta pemeran film Ali Topan, Lutesha (Anna Karenina) dan Omara Esteghlal (Bobby).
Baca juga: Film Ali Topan akan Berkompetisi di JAFF18 Perebutkan Penghargaan Film Terbaik Indonesia
Usai pemutaran, sutradara Sidharta Tata pun mengucapkan terima kasih ke para penonton yang telah menyaksikan secara perdana film Ali Topan di Indonesia.
Sebelumnya, film Ali Topan melangsungkan penayangan perdananya (world premiere) di Busan International Film Festival dan akan segera tayang di seluruh bioskop Indonesia pada 2024.
“Terima kasih kepada para penonton yang sudah datang di pemutaran perdana Ali Topan di JAFF. Senang banget bisa ada di JAFF dan film kami diputar di sini, ditonton banyak orang dan diapresiasi. Jadi terasa sangat spesial,” ungkap sutradara film Ali Topan Sidharta Tata, dikutip Rabu (6/12).
Baca juga: Film Ali Topan Versi Jefri Bakal Diputar Perdana di JAFF 2023
“Apa yang coba kami lakukan, saya dan Ifan itu ngobrol dengan Gen Z, kira-kira seperti apa sih perilaku-perilaku mereka. Jadi dari pengalaman riset itu bertemu hal yang sangat personal. Mendapat berbagai macam pendapat generasi hari ini seperti apa, untuk diramu menjadi sebuah naskah yang merepresentasikan Ali Topan untuk diubah ke masa sekarang,” kata produser film Ali Topan Tersi Eva Rianti.
Lutesha, yang memerankan Anna Karenina di film Ali Topan pun mengungkapkan hal yang ia sukai dari karakter yang ia perankan dan karakter Ali Topan.
Lutesha juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada para penonton yang hadir di JAFF dan mengapresiasi film Ali Topan.
“Terima kasih banyak sudah datang ke JAFF, aku berharap film ini bisa mewakili generasi sekarang. Yang aku suka dari Ali Topan itu dia rebel with the cost. Dia anak jalanan, agak ugal-ugalan. Tapi memiliki sifat kayak Robin Hood. Jadi nakalnya dia itu ada alasan. Menegakkan keadilan ke kaum minoritas yang tertindas. Sementara yang aku suka dari Anna adalah meski dia dari upper class, tetapi dia berusaha mempertanyakan apakah keluarganya itu benar atau enggak,” kata Lutesha.
Gambaran terkait kehidupan anak muda masa kini yang ada di film Ali Topan, juga dirasakan para penonton. Beberapa komentar penonton pun mengatakan film Ali Topan memiliki kedekatan dengan zaman sekarang.
“Ali Topan selalu ada setiap zaman. Dan film terbarunya ini, setidaknya bagi saya, mampu menangkap dan mewakili zaman saat ini,” tulis komentar akun @hazmirizkyy di X.
“Gak nyangka Ali Topan bisa maduin genre drama, action, adventure, rom-com dengan asik daripada cuman sekedar rom-com biasa,” kesan akun @yststheonlyone.
“I like #AliTopan more than I expected,” tulis akun @lakinyajiu.
Film Ali Topan merupakan adaptasi dari novel karya Teguh Esha. Film Ali Topan dibintangi oleh Jefri Nichol, Lutesha, Ari Sihasale, Onadio Leonardo, Reza Hilman, Omara Esteghlal, Bebeto Leutualy dan Axel Matthew. (RO/Z-1)
Melalui proses seleksi dengan lebih dari 50 peserta, Last Chicken On Earth dan In the Never Ending Whirl of a Reel terpilih sebagai film terbaik dari wilayah DKI Jakarta.
MASA-masa sulit atau menantang dalam hidup pernah dialami. Tak jarang dihadapkan pada keputusan sulit yang perlu diambil. Hal tersebut juga dialami oleh sutradara perempuan Kamila Andini.
Film Tepatilah Janji merupakan salah satu sarana untuk mengajak masyarakat menggunakan hak suara dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada), 27 November mendatang.
HOME industri alias pabrik rumahan yang memproduksi narkoba jenis tembakau gorila terkuak beroperasi di Jakarta dengan sutradaranya mendekam di penjara.
PARA terduga pemeran film hasil pengungkapan kasus rumah produksi film dewasa di Jakarta Selatan tidak memenuhi panggilan polisi.
Serial ini akan tayang serentak di sekitar 190 negara. Selain sutradara, dalam serial ini skenario juga bukan saja ditulis oleh Joko, melainkan dengan beberapa tim penulis.
Sidharta mengatakan horor merupakan salah satu genre film favoritnya namun dia merasa film horor berkualitas di Indonesia masih sangat terbatas.
Penayangan film Ali Topan di JAFF18 merupakan bagian dari program JAFF Indonesian Screen Awards, bersama tujuh film Indonesia lainnya.
Dalam teaser resmi, Ali Topan digambarkan sebagai pemuda yang menjalani kehidupan di jalanan Blok M dan Warung Seni bersama gengnya.
Film yang diangkat dari novel laris karya Teguh Esha yang populer pada era 1970-an itu bercerita tentang kisah asmara Ali Topan (Jefri Nichol), seorang pemuda dari keluarga berantakan.
Malam Pencabut Nyawa merupakan film horor yang kisahnya diadaptasi dari novel bertajuk Respati karya Ragil JP.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved