Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Zona Merah, Serial Zombie Terinspirasi dari Kejahatan Terstruktur Para Elite

Fathurrozak
21/9/2024 11:11
Zona Merah, Serial Zombie Terinspirasi dari Kejahatan Terstruktur Para Elite
Salah satu adegan zombie di film Zona Merah(Dok: Vidio)

DI tengah sulitnya kaum marjinal bertahan hidup karena impitan kekuasaan, ancaman baru yang disebut 'mayit' muncul dari kegelapan. Lebih mematikan daripada yang pernah dibayangkan. Bagaimana sekelompok penyintas di daerah bernama Rimbalaya berjuang melawan teror yang bangkit?

Sutradara Sidharta Tata kembali dengan serial terbarunya berjudul Zona Merah yang akan menawarkan penonton soal ketegangan teror zombie. Zona Merah disutradarai Tata bersama Fajar Martha Santosa, diproduksi Screenplay Films, dan dibintangi Aghniny Haque, Andri Mashadi, Lukman Sardi, Devano Danendra, Maria Theodore, Ruth Marini, Ratna Riantiarno.

“Zona Merah menjadi lompatan baru dalam kreativitas saya sebagai seorang sutradara dan penulis. Bersama rekan saya, Fajar Martha Santosa dan kawan-kawan dari Penakawan. Kami menggarap cerita yang terinspirasi dari kisah nyata tentang kejahatan terstruktur dari sekelompok elit, kemudian digabung dengan cerita urban legend,” kata Sidharta Tata dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia, Kamis (19/9).

Baca juga : Terinspirasi Nana Mirdad Selamatkan Bayi, Film Malam Keramat Kisahkan Perjuangan Ibu Hamil

“Kalau selama ini saya berpengalaman menggarap film atau series bergenre action maupun horor, kini menggabungkannya menjadi sebuah thriller yang lebih kompleks dan daya mencekam lebih dahsyat dengan kemunculan ‘mayit-mayit hidup’,” imbuhnya.

Fajar Martha Santosa mengungkapkan dalam proses berkarya bersama tim kreator dan pengembangan cerita, mereka senang berimajinasi dengan memasukkan hal-hal yang konteksnya lokal.

“Waktu itu kami membayangkan kalau dunia sudah mengenal zombie. Jauh sebelum Zona Merah dibuat. Jangan salah, itu menguntungkan. Kami tidak perlu membuat kerumitan lain soal zombie. Nah, karena kami juga ingin kita punya ‘zombie kita sendiri’, maka dipilih nama yang dikenal luas oleh masyarakat indonesia, yaitu mayit,” jelas Fajar.

“Ini berkaitan dengan treatment yang kami lakukan. Mayit kita ini lokal. Selokal kamu akan ketemu mayit yang pakai sarung, nggak pakai sepatu, pakai kebaya, ompong dan lain-lain. Mayit kita juga bergerak dengan penciuman, jadi lebih unik. Mereka punya karakter khusus termasuk ada kelemahan tertentu. Ini yang menjalin cerita menjadi semakin seru,” tambah Fajar.

Zombie atau mayit di serial Zona Merah muncul dari adanya Cawan Hantu alias bunga bangkai yang dipercaya oleh sebagian masyarakat tertentu sebagai sumber dari segala bala.(M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya