Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SUTRADARA serial drama Korea All of Us Are Dead mengatakan serial Netflix itu ia buat bukan sekadar bercerita mengenai zombie, tetapi juga menggambarkan kondisi manusia yang hidup dari semua lapisan masyarakat.
"Ada pepatah yang mengatakan anak adalah cerminan orangtuanya. Hal itu bisa diperluas ke pepatah lain yang mengatakan sekolah adalah cermin masyarakat. Saya ingin menunjukkan citra paralel ini melalui siswa," kata sutradara Lee Jae-kyoo atau yang juga dikenal sebagai Lee JQ, dikutip dari Yonhap, Senin (7/2).
Serial ini diangkat dari webtoon populer. Ceritanya berlatar di sekolah menengah yang berubah menjadi kacau karena terjadi penyebaran virus zombie misterius.
Baca juga: All of Us Are Dead Puncaki 10 Besar Harian Netflix AS
Ia mengatakan dirinya ingin menggambarkan sekolah semacam mikro-kosmos masyarakat manusia yang diwakili dengan berbagai orang berseragam, seperti pelaku dan korban perundungan, anak kaya dan miskin, kepala sekolah, serta laki-laki dan perempuan jahat.
"Sejujurnya, saya tidak menikmati film zombie. Tapi, komik aslinya menarik perhatian saya karena menggambarkan wabah zombie di sebuah sekolah. Tidak seperti orang dewasa, siswa yang belum dewasa membuat keputusan yang berbeda dalam situasi yang ekstrem," kata Lee.
Selain upaya melawan zombie, All of Us Are Dead juga mengangkat isu kekerasan sekolah sebagai tema utama lain.
Virus zombie misterius dikembangkan oleh seorang guru untuk membantu putranya melawan pelaku perundungan di sekolah.
Sutradara Lee JQ memahami kritik yang muncul mengenai potret kekerasan di sekolah dan penggunaan kata-kata kotor yang berlebihan.
"Banyak orang merasa tidak nyaman melihat perundungan di sekolah dan ingin menjauhkan diri darinya. Tapi masyarakat kita mungkin tidak jauh berbeda dengan sekolah. Kita bisa menjadi pelaku atau korban dengan atau tanpa disadari," katanya.
Popularitas serial All of Us Are Dead dipuji sebagai Squid Game baru sejak dirilis di Netflix secara perdana pada 28 Januari lalu.
Serial ini menduduki puncak daftar 10 teratas acara TV non-bahasa Inggris Netflix untuk pekan 24 hingga 30 Januari dengan 124,79 juta jam penayangan.
Sementara, menurut data perusahaan analitik streaming Flixpatrol, serial12 episode itu telah berada di posisi puncak acara TV Netflix selama sembilan hari berturut-turut sejak debut.
Serial All of Us Are Dead merupakan proyek layar kecil pertama Lee dalam 10 tahun terakhir setelah ia menggarap serial romansa The King 2 Hearts pada 2012.
Lee telah menyutradarai beberapa film, termasuk film thriller sejarah The Fatal Encounter (2014) dan drama komedi Intimate Strangers (2018).
Sutradara itu mengatakan dirinya sudah memikirkan cerita All of Us Are Dead selanjutnya, meskipun musim kedua belum dikonfirmasi.
"Jika musim pertama terus berjalan dengan baik untuk waktu yang lebih lama, musim berikutnya saya kira bisa dibicarakan," pungkasnya. (Ant/OL-1)
DRAMA Korea dengan tema zombie All of Us Are Dead sudah dinanti-nanti kelanjutannya oleh para penggemar. Kabar gembira telah diumumkan bahwa All of Us Are Dead Season 2 mulai dalam tahap produksi.
Dengan genre fantasi romantis remaja yang segar, serial Head Over Heels terus mengalami kenaikan rating dan menjadi salah satu tontonan populer saat ini.
Persaingan rating drama Korea Senin-Selasa semakin memanas! Dua judul drama dengan genre berbeda menunjukkan performa yang kontras namun sama-sama mencuri perhatian
Temukan 9 fakta menarik tentang All of Us Are Dead Season 1, mulai dari asal usul webtoon, zombie unik, hingga isu sosial yang dibahas dalam serial Korea ini
Noh Woo‑sung yang diperankan Kang Ha‑neul, seorang pegawai kantoran usia 30‑an, akhirnya membeli apartemen impiannya setelah menguras tabungan, meminjam uang
Park Seong A dan Gyeon Woo menghadapi roh Bongsu di Head Over Heels dengan 7 cara unik: dari permainan petak umpet hingga kesepakatan berbagi tubuh.
NETFLIX baru saja merilis film terbaru, A Normal Woman, pada Kamis (24/7). Film yang disutradarai Lucky Kuswandi ini turut dibintangi oleh Gisella Anastasia yang memerankan karakter Erika.
Tujuan utamanya adalah menimbulkan reaksi emosional seperti tegang, kaget, atau takut, baik melalui makhluk supernatural, psikologi manusia, maupun kekerasan ekstrem.
FILM terbaru Netflix Orisinal Indonesia, A Normal Woman, besutan sutradara Lucky Kuswandi, siap menghadirkan sebuah drama psikologis perempuan
Musim kedua serial drama Korea penuh ketegangan All of Us Are Dead resmi dimulai produksi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved