Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KOMITE Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK) mengungkapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada akhir 2024 bisa mencapai 5,1%.
Merespons hal tersebut, Direktur Ekonomi Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda mengatakan bahwa untuk bisa mencapai pertumbuhan 5,1% di akhir 2024, kunci pertumbuhan ekonomi terletak di triwulan IV harus bisa untuk rebound.
"Jika memang bonus akhir tahun menjadi pengungkit konsumsi masyarakat, saya rasa pertumbuhan ekonomi akhir tahun bisa di atas 5 persen. Tapi memang di triwulan III ini ekonomi kita “senep” dengan daya beli melemah, pedagang banyak yang menganggur," ucap Huda saat dihubungi pada Jumat (18/10).
Oleh karena itu, secara umum Huda mengungkapkan bahwa dirinya kurang optimistis secara tahunan akan tumbuh 5 persen.
"Tumbuh paling di angka 4,8-4,9% di akhir mungkin yang paling memungkinkan," imbuh Huda.
Senada dengan Huda, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CoRE), Mohammad Faisal juga mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi di akhir 2024 tidak akan menyentuh angka 5,1%.
"Walaupun kalau kita lihat di semester pertama, rata-rata sudah sampai 5,05 persen, kalau tidak salah. Tapi kita prediksikan, kami prediksikan di kuartal ketiga, kuartal keempat ini bisa terbelincir ke bawah 5 persen. Ada kemungkinan begitu," ucap Faisal.
Faisal menilai bahwa pertumbuhan ekonomi di akhir tahun 2024 yang tidak bisa mencapai 5,1% disebabkan oleh beberapa faktor seperti daya beli yang menurun serta industri manufaktur yang saat ini masih mengalami kontraksi.
"Padahal itu merupakan sektor terbesar dalam penyumbang PDB dari sisi lapangan usaha, di samping konsumsi rumah tangga juga yang terbesar," tandas Faisal. (Fal/M-4)
"Harapan satu-satunya adalah memberikan booster terhadap daya beli melalui kebijakan yang pro kepada daya beli,”
PEMERINTAH menargetkan mampu melakukan belanja di Desember 2024 sebesar Rp517,85 triliun agar alokasi belanja negara dalam APBN terpenuhi. Itu merupakan selisih realisasi belanja negara
Mesin utama pertumbuhan, yaitu konsumsi masyarakat, tumbuh melambat menjadi 4,91% secara tahunan pada kuartal ketiga 2024, lebih rendah dari triwulan sebelumnya yang sebesar 4,93%.
Kondisi konsumsi rumah tangga saat ini dinilai berada dalam guncangan. Itu tergambar dari pertumbuhan kredit multiguna rumah tangga yang melambat.
Pemberlakuan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% pada 2025 diyakini akan memicu pelemahan ekonomi.
EKONOM senior Universitas Paramedina, Wijayanto Samirin menyatakan bahwa standar garis kemiskinan (GK) Badan Pusat Statistik saat ini sudah tidak realistis.
PM Mark Carney mengatakan Kanada akan meningkatkan belanja pertahanannya untuk mencapai target NATO sebesar 2% dari PDB.
Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 4,7% pada 2025, dan naik tipis menjadi 4,8% pada 2026.
Amalia juga menggarisbawahi pada Triwulan I-2025, subsektor tanaman perkebunan menyumbang sekitar sepertiga dari Produk Domestik Bruto (PDB) sektor pertanian secara luas.
PERTUMBUHAN konsumsi pemerintah pada triwulan I 2025 tercatat tumbuh -1,38% secara tahunan (year on year/yoy) dan memiliki distribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 5,88%.
PEMERINTAH optimistis pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa mencapai target dengan mengandalkan kekuatan ekonomi domestik di tengah kegaduhan perekonomian global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved