Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
UNTUK membendung barang-barang impor dari luar negeri khususnya ubin keramik, pemerintah mengungkapkan bahwa telah memberlakukan bea masuk tindakan pengamanan (BMTP) sejak 2018 silam dengan kurun waktu 3 tahun dan telah mengalami perpanjangan hingga tahun ini. Namun, dalam perjalanan penerapan BMTP tersebut, ternyata impor masih tetap masuk dan pada akhirnya BMTP ubin keramik kembali diperpanjang mulai 2022 dan akan berakhir di November tahun ini.
"Mulai 2018 itu kita memasukkan terkait safeguard. 2019 itu keluar Peraturan Menteri Keuangan (PMK) dimana diberikan BMTP selama 3 tahun dengan besaran tarif tahun pertama 23 persen, tahun kedua 21 persen dan tahun ketiga 19 persen," kata Pejabat Fungsional Pembina Industri Direktorat Industri Semen, Keramik, dan Pengolahan Bahan Galian Nonlogam Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Ashady Hanafie di Jakarta pada Selasa (16/7).
"Tahun pertamanya (2022) 17 persen, tahun kedua (2023) 15 persen dan tahun ketiga (2024) 13 persen. Ini memang trennya harus menurun tidak bisa dinaikkan lagi," sebutnya.
Baca juga : Pengamat Minta Pemerintah Hati-hati Tetapkan Aturan Bea Masuk 200 Persen
Berkaca dari hal tersebut, ia menilai bahwa pengenaan BMTP tidak efektif. Pada awalnya, pengenaan BMTP hanya diberlakukan ke Tiongkok, namun pemerintah menemukan pengalihan (divert) pengiriman barang dari dua negara tambahan, yakni India dan Vietnam. Oleh sebab itu, pemerintah juga mengenakan BMTP kepada kedua negara tersebut.
"Ternyata memang di divert, jadi pengiriman barang tidak melalui Tiongkok, tapi India dan Vietnam. Makanya pada akhirnya kami meminta safeguard diberlakukan ke India dan Vietnam. Kemungkinan kalau bea masuk anti dumping (BMAD) diberlakukan akan seperti itu juga polanya, karena memang seperti biasa pengusaha pasti cari cara agar dia bisa mengirim kesini," imbuh dia.
Di sisi lain, pihaknya akan melihat terlebih dahulu di awal seperti apa kebijakan dan besaran nilai yang dikenakan dalam kebijakan BMAD.
Baca juga : Turun 4,89%, Impor di Bulan Juni 2024 Capai US$18,45 Miliar
"Kita minta sesuai dengan hasil penyelidikan komite anti dumping Indonesia (KADI) ada 100-199 persen. Kalau harapan kami diberlakukan yang tertinggi, paling tidak itu akan efektif, tidak seperti safeguard (BMTP) yang dari awal sudah kecil," cetusnya.
Namun ia menegaskan bahwa kebijakan BMAD bisa efektif untuk membendung barang impor, khususnya ubin keramik apabila besaran nilai yang dikenakan sejak awal berada di angka yang tertinggi.
"Jadi yang benar-benar efektif itu yang dari awal sudah tinggi," tandasnya.
(Z-9)
PADA April 2025, kinerja ekspor Indonesia mengalami penurunan cukup tajam secara bulanan (month to month), meskipun secara tahunan masih mencatatkan pertumbuhan.
SURPLUS perdagangan Indonesia April 2025 tercatat hanya sebesar US$160 juta, penurunan tajam dipicu lonjakan signifikan nilai impor nonmigas,
Neraca perdagangan Indonesia pada April tercatat surplus sebesar US$160 juta. Kendati surplus, angka ini turun drastis dibandingkan capaian pada Maret 2025 yang mencapai US$4,33 miliar.
PRESIDEN RI Prabowo Subianto mengungkapkan besaran impor migas Indonesia bisa mencapai US$40 miliar per tahun.
Batas minimum tingkat komponen dalam negeri (TKDN) 25% memberikan karpet merah bagi produk-produk impor.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memandang nilai perdagangan bilateral Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) berpotensi menembus US$120 miliar.
ANGGOTA Komisi VII DPR RI, Ilham Permana menyatakan keprihatinannya anjlonya manufaktur dan risiko serbuan produk impor.
Untuk melindungi industri tekstil, pemerintah perlu memberikan insentif lewat kebijakan yang bisa menekan biaya produksi dan membantu pengembangan pasar sektor usaha tersebut.
Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 45 Tahun 2022 diharapkan mampu membendung kerugian yang ditimbulkan oleh masuknya barang-barang impor tanpa ketentuan SNI.
Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) mengapresiasi langkah pemerintah yang memperpanjang masa berlaku kebijakan gas murah untuk kelompok industri tertentu.
Presiden Joko Widodo mengatakan saat ini sudah banyak negara yang mulai khawatir dan berupaya melindungi pasar domestik dari masuknya produk impor Tiongkok yang masif dan jauh lebih murah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved