Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Turun 4,89%, Impor di Bulan Juni 2024 Capai US$18,45 Miliar

Faustinus Nua
15/7/2024 13:19
Turun 4,89%, Impor di Bulan Juni 2024 Capai US$18,45 Miliar
Foto udara aktivitas bongkar muat peti kemas ekspor dan impor di Terminal Peti Kemas (TPK) Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.(Dok. Antara)

BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia pada Juni 2024 mencapai US$18,45 miliar. Angka tersebut turun 4,89% dibandingkan Mei 2024 atau naik 7,58% dibandingkan Juni 2023.

"Impor migas Juni 2024 senilai US$3,27 miliar, naik 19,01% dibandingkan Mei 2024 atau naik 47,17% dibandingkan Juni 2023. Impor nonmigas Juni 2024 senilai US$15,18 miliar, turun 8,83% dibandingkan Mei 2024 atau naik 1,69% dibandingkan Juni 2023," ujar Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, Senin (15/7).

Dari sepuluh golongan barang utama non migas Juni 2024, mesin/peralatan mekanis dan bagiannya mengalami penurunan terbesar senilai US$278,6 juta (9,63%) dibandingkan Mei 2024. Sementara peningkatan terbesar adalah instrumen optik, fotografi, sinematografi, dan medis US$196,4 juta (64,69%).

Baca juga : Nilai Impor Indonesia pada Oktober 2023 Naik Jadi US$18,67 Miliar

Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–Juni 2024 adalah Tiongkok US$32,45 miliar (35,41%), Jepang US$6,47 miliar (7,06%), dan Thailand US$4,87 miliar (5,31%). Impor nonmigas dari ASEAN US$16,32 miliar (17,81%) dan Uni Eropa US$5,89 miliar (6,43%).

Menurut golongan penggunaan barang, perkembangan nilai impor Januari–Juni 2024 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya terjadi penurunan pada golongan barang modal US$74,6 juta (0,39%). Sementara golongan barang konsumsi dan bahan baku/penolong naik US$655,4 juta (6,71%) dan US$333,2 juta (0,42%).

"Neraca perdagangan Indonesia Juni 2024 mengalami surplus US$2,39 miliar terutama berasal dari sektor nonmigas US$4,43 miliar, namun tereduksi oleh defisit sektor migas senilai US$2,04 miliar," tandasnya.

(Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya