Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Jokowi tidak Khawatir Dolar Tembus Rp16.300

Fetry Wuryasti
10/6/2024 19:40
Jokowi tidak Khawatir Dolar Tembus Rp16.300
Petugas menunjukkan uang dolar AS dan uang rupiah di salah satu kantor cabang PT. Bank Mandiri(Antara)

PRESIDEN RI Joko Widodo menilai harga Rupiah pada Rp 16.300 per dolar AS masih merupakan posisi yang baik.

"Ketidakpastian global sekarang ini memang menghantui semua negara. Tapi menurut saya kalau masih di angka 16.200-16.300 masih posisi yang baik," kata Jokowi usai menghadiri acara HUT ke-52 Himpunan Pengusaha Muda (Hipmi), di Jakarta, Senin (10/6). 

Alasannya semua negara memang sedang mengalami tekanan nilai tukar terhadap dolar yang semakin perkasa.

Baca juga : Rupiah Ditutup Merosot ke 16.283 per Dolar AS

"Semua negara sekarang ini mengalami hal yang sama, mengalami hal yang sama tertekan oleh yang namanya dolar kursnya," kata Jokowi.

Sebelumnya Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yakin pemerintah sedang melakukan upaya mengatasi tekanan nilai tukar rupiah.

"Dalam hal ini Menteri Keuangan dan Gubernur BI. Pasti akan dilakukan exercise agar semuanya bisa ada jalan tengah untuk kebaikan ekonomi bangsa kita," kata Bahlil, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (10/6/2024)

Baca juga : Data pengangguran AS Lebih Tinggi dari Perkiraan, Rupiah pun Menguat

Terpisah, pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, indeks dolar AS melanjutkan kenaikan dari pekan lalu setelah laporan nonfarm payrolls yang kuat menunjukkan para investor secara tajam mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga pada September.

"Pasar fokus pada pertemuan Fed mendatang, dengan keputusan suku bunga akan dirilis pada Rabu. Bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap stabil," tulis Ibrahim dalam risetnya, Senin (10/6).

Isyarat apapun mengenai kebijakan di masa depan akan diawasi dengan ketat, terutama setelah tanda-tanda ketahanan inflasi AS dan pasar tenaga kerja AS baru-baru ini.

Sejumlah pejabat Fed telah memperingatkan bahwa bank sentral akan mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama dalam menghadapi inflasi yang tinggi dan kekuatan pasar tenaga kerja. (Z-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya