Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (7/5) sore ditutup melemah dipimpin oleh saham-saham sektor transportasi dan logistik.
IHSG ditutup melemah 12,28 poin atau 0,17 persen ke posisi 7.123,60. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 8,27 poin atau 0,91 persen ke posisi 898,01.
Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Baca juga : IHSG Ditutup Melemah Ikuti Pelemahan Bursa Kawasan Asia
"Bursa Asia mixed (variatif) karena adanya sentimen positif maupun negatif," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas seperti dilansir dari Antara.
Pertama, pada hari ini Bank Sentral Australia mempertahankan suku bunganya pada level 4,35 persen, seperti yang diharapkan, namun dolar Australia tergelincir dan pasar saham Australia menguat karena para pengambil kebijakan memang lebih mengharapkan adanya pemangkasan tingkat suku bunga.
Pernyataan dovish tersebut didukung oleh data pekerjaan AS yang lebih lemah dari perkiraan pada pekan lalu dan pernyataan dari Ketua The Fed Jerome Powell yang menegaskan kembali bahwa pergerakan suku bunga selanjutnya akan lebih rendah.
Baca juga : IHSG Jumat Pagi Menguat Ikuti Bursa Kawasan dan Global
Dari Eropa, para pengambil kebijakan juga sedang mempersiapkan pemotongan suku bunga yang mungkin terjadi pada Juni 2024.
Dari Asia, suku bunga di Jepang diperkirakan tidak akan bergerak terlalu jauh di atas nol pada tahun ini, sehingga meninggalkan kesenjangan yang besar dengan negara-negara lain di dunia, dimana para pelaku pasar memperkirakan Jepang menghabiskan hampir 60 miliar dolar AS untuk mempertahankan Yen pada pekan lalu.
Bursa saham regional Asia sore ini, antara lain indeks Hang Seng melemah 98,93 poin atau 0,53 persen ke 18.479,36, indeks Shanghai menguat 7,02 poin atau 0,22 persen ke 3.147,73, dan indeks Strait Times melemah 3,14 poin atau 0,10 persen ke 3.300,04.
Sementara itu, indeks Nikkei (Jepang) libur memperingati hari libur nasional negara tersebut. (Z-6)
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat rekor tertinggi kapitalisasi pasar (market cap) sebesar Rp13.701 triliun pada 29 Juli 2025, melampaui capaian tahun-tahun sebelumnya.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memperkuat pasar derivatif domestik dengan meluncurkan lima saham baru sebagai underlying kontrak berjangka saham (KBS).
Pencatatan sukuk ini merupakan hasil dari konsistensi dan komitmen bank dalam menjawab tantangan industri perbankan syariah yang semakin kompetitif dan dinamis.
AKTIVITAS perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 23–26 Juni 2025 menunjukkan tren pelemahan di hampir seluruh indikator utama.
Hingga 28 Mei 2025, total nilai transaksi Repo di SPPA mencapai Rp100,85 triliun, dengan rata-rata transaksi harian mencapai Rp2,86 triliun.
BEI mencatat pergerakan pasar modal Indonesia selama pekan pertama Juni 2025 menunjukkan indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 0,87%.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Kamis, 28 Agustus 2025, dibuka menguat 16,61 poin atau 0,21% ke posisi 7.952,79.
Selama 11 tahun menekuni pasar modal, prinsip tersebut menjadi fondasi strateginya: memilih perusahaan dengan fundamental kuat, kemudian berinvestasi dalam jangka panjang.
Meski indeks harga saham gabungan (IHSG) terkoreksi, aliran modal asing justru cukup besar.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Selasa, 26 Agustus 2925, dibuka menguat 14,01 poin atau 0,18% ke posisi 7.940,92.
PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) memproyeksikan indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi menguat ke level 8.000 dalam sepekan mendatang.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Senin, 25 Agustus 2025, dibuka menguat 73,72 poin atau 0,94% ke posisi 7.932,57.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved