Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (3/4) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia.
IHSG ditutup melemah 70,14 poin atau 0,97 persen ke posisi 7.166,83. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 14,46 poin atau 1,49 persen ke posisi 953,90.
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Baca juga : IHSG Jumat Pagi Menguat Ikuti Bursa Kawasan dan Global
"Bursa Asia melemah di tengah ketidakpastian kapan penurunan suku bunga Amerika Serikat (AS) akan terjadi," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas seperti dilansir dari Antara.
Pada hari ini, pelaku pasar juga menantikan pidato Ketua The Fed Jerome Powell tentang prospek ekonomi.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 387,00 poin atau 0,97 persen ke 39.451,89, indeks Hang Seng melemah 206,41 poin atau 1,22 persen ke 16.725,09, indeks Shanghai melemah 5,65 poin atau 0,18 persen ke 3.069,30, dan indeks Strait Times melemah 25,06 poin atau 0,77 persen ke 3.222,65. (Z-6)
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat rekor tertinggi kapitalisasi pasar (market cap) sebesar Rp13.701 triliun pada 29 Juli 2025, melampaui capaian tahun-tahun sebelumnya.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memperkuat pasar derivatif domestik dengan meluncurkan lima saham baru sebagai underlying kontrak berjangka saham (KBS).
Pencatatan sukuk ini merupakan hasil dari konsistensi dan komitmen bank dalam menjawab tantangan industri perbankan syariah yang semakin kompetitif dan dinamis.
AKTIVITAS perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 23–26 Juni 2025 menunjukkan tren pelemahan di hampir seluruh indikator utama.
Hingga 28 Mei 2025, total nilai transaksi Repo di SPPA mencapai Rp100,85 triliun, dengan rata-rata transaksi harian mencapai Rp2,86 triliun.
BEI mencatat pergerakan pasar modal Indonesia selama pekan pertama Juni 2025 menunjukkan indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 0,87%.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Kamis, 28 Agustus 2025, dibuka menguat 16,61 poin atau 0,21% ke posisi 7.952,79.
Selama 11 tahun menekuni pasar modal, prinsip tersebut menjadi fondasi strateginya: memilih perusahaan dengan fundamental kuat, kemudian berinvestasi dalam jangka panjang.
Meski indeks harga saham gabungan (IHSG) terkoreksi, aliran modal asing justru cukup besar.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Selasa, 26 Agustus 2925, dibuka menguat 14,01 poin atau 0,18% ke posisi 7.940,92.
PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) memproyeksikan indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi menguat ke level 8.000 dalam sepekan mendatang.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Senin, 25 Agustus 2025, dibuka menguat 73,72 poin atau 0,94% ke posisi 7.932,57.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved