Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan masalah kelangkaan beras yang kemudian berdampak pada harga yang melambung tinggi terjadi karena distribusi yang terganggu. Ia mencontohkan di Demak, Jawa Tengah, banjir membuat proses distribusi beras ke sejumlah daerah terganggu.
"Di Demak kemarin misalnya seperti itu," ujar Jokowi di Jakarta, Rabu (14/2).
Meski demikian, ia mengklaim stok beras di gudang milik Perum Bulog dalam kondisi aman sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
Baca juga : Presiden Perintahkan Bulog Turunkan Harga Beras di Depok
"Stok beras di Bulog masih cukup banyak. Beras, baik yang medium maupun premium, di Bulog selalu siap dan selalu ada stoknya. Jadi tak perlu dikhawatirkan. Ini hanya masalah misalnya distribusinya terganggu karena banjir," imbuh Jokowi.
Sebagaimana diiberitakan sebelumnya, harga beras di beberapa daerah mengalami kenaikan signifikan dalam beberapa waktu terakhir. Saat ini, harga jual beras telah melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. (Z-11)
Baca juga : Harga Beras Tinggi, Bulog: Satgas Pangan Tangani jika Ada Pelanggaran Hukum
DINAS Pangan dan Pertanian Kabupaten Karimun menemukan beras tak layak konsumsi beredar di sejumlah toko dan swalayan.
Kemendag menyebut pengecer-pengecer kini hanya lebih mengambil sikap hati-hati untuk mengeluarkan stok beras mereka.
PRESIDEN Prabowo Subianto mengancam agar tidak ada pihak yang bermain-main dengan kebutuhan pangan. Soal permasalahan beras, ia memperingatkan penggilingan beras skala besar
Agen menghentikan pasokan kendati pedagang telah mengorder. Kalaupun ada pengiriman beras, jumlah tidak sesuai pesanan.
MENTERI Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan menyatakan bahwa stok cadangan beras pemerintah (CBP) masih dalam angka aman. Sebelummya diberitakan beras premium dan medium mulai langka
Sejak 8 Agustus 2025, ribuan kilogram beras telah disalurkan kepada masyarakat di berbagai kabupaten/kota di Lampung.
HARGA beras premium di sejumlah pasar tradisional di wilayah Priangan Timur, Jawa Barat, merangkak naik. Kenaikan beras diduga terjadi akibat pasokan menipis
Melemahnya daya beli masyarakat menyebabkan penjual berasĀ menurun hingga 50%.
Nantinya, beras konsumsi harian akan disederhanakan hanya menjadi satu jenis, yaitu beras reguler.
Hasil pengamatan Ombudsman menunjukkan bahwa isu pengoplosan beras yang selama ini menimbulkan kekhawatiran masyarakat sebenarnya tidak sepenuhnya tepat.
Setelah ada keputusan, pemerintah akan memberikan waktu transisi untuk penyesuaian sehingga tidak serta merta langsung diterapkan.
BPS melaporkan kenaikan harga beras pada Juli 2025, dengan inflasi mencapai 4,14%. Beras medium mengalami lonjakan tertinggi. Simak detail selengkapnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved