Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Presiden Joko Widodo buka suara terkait rasio utang Indonesia yang menjadi salah satu isu yang mengemuka dalam debat ketiga Pilpres 2024, Minggu (7/1) malam. Ia menilai rasio utang negara masih dalam kondisi aman.
Dalam peraturan perundang-undangan yakni UU No.1/2003 tentang Keuangan Negara, rasio utang pemerintah ditetapkan maksimal 60% dari PDB. Adapun, per akhir 2022, berdasarkan data pemerintah, rasio utang Indonesia terhadap PDB berada di angka 38,65%.
"Dalam berbangsa dan bernegara itu semuanya mengacu pada undang-undang. Undang-undang kan memperbolehkan sampai maksimal 60% dan kita juga harus melihat bahwa utang kita dibanding dengan gross domestic product (GDP) itu masih pada kondisi baik dan aman, masih di bawah 40%," ujar Jokowi saat memberikan keterangan pers di Serang, Banten, Senin (8/1).
Baca juga: Komentari Debat Capres, Jokowi : Saling Menyerang, Kurang Mengedukasi
Ia menyebut utang pemerintah selalu digunakan untuk kegiatan produktif sehingga memberikan manfaat atau pengembalian yang baik kepada negara. Dengan begitu, utang akan bisa terus dibayarkan dan dikelola dengan baik.
"Ingat, di negara besar itu ada yang sudah 260% (rasio utang terhadap PDB). Ada yang 220%. Tetangga kita, saya tidak sebut negaranya, ada yang 120%, ada yang 66%," ucap mantan wali kota Surakarta itu
Baca juga: Penambahan Utang Perlu Diwaspadai
Saat debat ketiga, Capres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan rasio utang terhadap PDB saat ini hanya 40% dan menjadi salah satu yang terendah di dunia. Hal itu disampaikan Prabowo saat menjawab pertanyaan Capres Nomor Urut 2 Anies Baswedan, soal besaran ideal utang Indonesia yang menurutnya 30%.
UU No.1/2003 tentang Keuangan Negara menyebutkan bahwa rasio utang Pemerintah maksimal boleh menyentuh 60% dari PDB. Namun, ada syarat porsi utang pemerintah 85,89% dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN) juga 90% disumbang oleh pinjaman jangka panjang, dan didominasi oleh rupiah agar meminimalisir fluktuasi nilai tukar. (Z-11)
SINYAL Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) bergabung ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kian gencar.
PENGAMAT Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi menyoroti momen akrab Presiden Prabowo Subianto dengan Perdana Menteri India Narendra Modi.
TIM Hukum DPP PDI Perjuangan (PDIP) menyatakan telah mendapat informasi bahwa Sekretaris Jenderal (Sekjen) Hasto Kristiyanto sudah ditarget agar masuk penjara
Hendri Satrio berpendapat, sudah saatnya semua misteri yang menyelimuti demokrasi bangsa ini dibuka agar tidak ada lagi penyanderaan dalam politik.
KETUA DPP PDIP Ronny Talapessy mengatakan penetapan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka dalam kasus suap Harun Masiku kental muatan politis.
ANGGOTA Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Muhammad Kholid menyoroti RUU perampasan aset yang saat ini belum dibahas kembali oleh DPR RI. Perlu masuk menjadi hal prioritas
KOMISI XI DPR RI memandang positif penilaian yang diberikan oleh lembaga pemeringkat Fitch Ratings terhadap kredit Indonesia pengakuan atas kemampuan menjaga stabilitas makroekonomi.
Semua masukan gagasan ide akan dibahas terlebih dahulu, sehingga tidak perlu ada kekhawatiran.
PEMEGANG kekuasaan harus hati-hati mengelola keuangan dan utang negara. Pasalnya keputusan dan kebijakan yang serampangan dapat berdampak buruk bagi perekonomian.
PENGAMAT ekonomi Yanuar Rizky meragukan keakuratan data pemerintah terkait rencana pembangunan BBM bersubsidi. Sebab, dengan bobolnya Pusat Data Nasional (PDN) sementara baru-baru ini
Sufmi Dasco Ahmad membantah wacana bahwa Prabowo akan menaikan rasio utang menjadi 50% terhadap PDB.
KOMISI XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) mendorong agar pemerintahan baru dengan serius mempertimbangkan ketahanan fiskal yang sehat dan kredibel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved