Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Akurasi Data Terkait Rencana Pembatasan BBM Subsidi Diragukan

Faustinus Nua
11/7/2024 19:03
Akurasi Data Terkait Rencana Pembatasan BBM Subsidi Diragukan
Konsumen antre mengisi BBM di SPBU wilayah Serpong, Tangerang Selatan(MI/AGUNG WIBOWO)

PENGAMAT ekonomi Yanuar Rizky meragukan keakuratan data pemerintah terkait rencana pembangunan BBM subsidi. Sebab, dengan bobolnya Pusat Data Nasional (PDN) sementara baru-baru ini telah membuat publik pesimis terhadap basis data yang dimiliki pemerintah.

"Jadi, kalo nanya data, ya data aja nggak ada back up, ya menunjukan tidak pernah juga membangun basis datanya. Jadi, ini udah permainan di pinggir jurang," ujar Yanuar kepada Media Indonesia, Kamis (11/7).

Untuk itu, kata dia, pembatasan BBM bersubsidi tidak serta merta membuat distribusinya akan tepat sasaran. Justru pembatasan itu hanya akan merugikan masyarakat miskin dan rentan.

Baca juga : Pemerintah Tegaskan Harga Pertalite dan Solar tidak Berubah

"Pembatasan subsidi, akan membuat kelas menengah pas-pasan terjepit, dan itu bisa membawa dampak ke penurunan daya beli konsumsi. Kalau tidak hati-hati ini bisa menyulut stabilitas sosial (politik)," imbuhnya.

Terlepas dari hal itu, lanjutnya, pembatasan BBM bersubsidi telah mengkonfirmasi 3 tekanan terhadap kemampuan pemerintah. Pemerintah sulit mengendalikan stabilitas menghadapi tekanan, yaitu harga beras, harga BBM dan nilai tukar rupiah, sehingga muncul wacana baru untuk menaikkan rasio utang dan defisit anggaran di masa pemerintahan berikutnya.

"Ini menyebabkan terjadinya fiscal cliff di APBN, maka muncul juga ide pemerintahan baru untuk menaikan batas defisit," kata dia. (Van/Z-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya