Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
PERNAHKAH kalian mendengar biaya peluang? Tanpa disadari biaya peluang bagian dari kehidupan sehari-hari kita loh. Biaya peluang itu pula merupakan salah satu ilmu ekonomi. Mari kita telusuri lebih dalam tentang apa itu biaya peluang, contoh praktisnya, rumus yang mendasarinya, dan bagaimana ia berbeda dari biaya sehari-hari.
Melansir dari materi Jurnal universitas Bung Hatta, Biaya peluang atau Opportunity Cost merupakan konsep dalam ekonomi yang mencerminkan biaya yang dikeluarkan sebagai akibat hilangnya kesempatan untuk memenuhi kebutuhan lain. Dalam konteks bisnis, biaya peluang menjadi elemen biaya ekonomi yang harus dikeluarkan untuk melibatkan diri dalam suatu kegiatan produksi barang atau jasa, yang selalu berhubungan dengan pengorbanan kegiatan alternatif yang tidak terpilih. Dengan kata lain, biaya peluang diukur berdasarkan manfaat yang ditinggalkan karena memilih untuk melakukan kegiatan lain.
Menurut pandangan Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus, biaya peluang diartikan sebagai nilai biaya dari suatu produk, baik itu berupa barang atau jasa, yang hilang dan memiliki nilai paling tinggi. Hal ini muncul karena keputusan dalam memilih suatu biaya berimplikasi pada penetapan prioritas terhadap satu hal sementara mengorbankan sesuatu yang lain.
Baca juga : Ekonomi Kreatif: Pengertian, Ciri, Contoh, Jenis dan Manfaat
Dalam prakteknya, ketika sebuah organisasi atau individu membuat keputusan, mereka harus mempertimbangkan biaya peluang sebagai bagian dari analisis keseluruhan. Keputusan untuk memilih suatu alternatif berarti mengorbankan peluang dari alternatif yang tidak dipilih. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang biaya peluang menjadi kunci dalam pengambilan keputusan yang efektif.
Pentingnya konsep biaya peluang juga terletak pada kemampuannya untuk membantu dalam alokasi sumber daya dengan bijak. Dengan mempertimbangkan biaya peluang, entitas bisnis dapat mengevaluasi dan memilih opsi yang paling menguntungkan, yang pada gilirannya dapat mendukung pencapaian tujuan jangka panjang.
Dalam rangka mencapai efisiensi dan efektivitas, konsep biaya peluang menjadi landasan bagi pengambilan keputusan yang lebih baik dalam berbagai aspek kehidupan ekonomi dan bisnis.
Baca juga : Pengertian Pasar Persaingan Sempurna, Ciri-Ciri, dan Contohnya
Biaya peluang merupakan konsep yang terkait dengan pengorbanan atau nilai yang hilang akibat dari pemilihan satu alternatif terbaik dibandingkan dengan alternatif lainnya. Dalam perhitungannya, biaya peluang tidak selalu terkait dengan uang, melainkan dapat mencakup berbagai aspek, seperti waktu, kesenangan, keuntungan di masa depan, dan faktor-faktor lainnya.
Sebagai contoh, jika seseorang memiliki pilihan antara menggunakan waktu luang selama 3 jam untuk membuat puisi atau esai opini, memilih salah satu dari keduanya akan memiliki biaya peluang. Jika dia memilih membuat esai opini, maka biaya peluangnya adalah kesempatan untuk membuat puisi yang mungkin juga memiliki nilai atau kepuasan tersendiri.
Sebuah contoh lain dapat diambil dari situasi Nita, sebagaimana dikutip dari buku Modul Pembelajaran SMA Ekonomi Kelas X. Nita memiliki modal dan keahlian untuk memproduksi mebel dengan peluang keuntungan Rp7.000.000 per bulan dalam proses produksi selama 4 bulan. Namun, pada saat yang sama, Nita juga mendapat tawaran pekerjaan sebagai akunting dengan gaji Rp2.500.000 per bulan.
Baca juga : Peran Akuntan Publik dalam Mitigasi Risiko dengan Investigasi
Dalam hal ini, perhitungan biaya peluang dapat dilakukan dengan melihat pendapatan potensial yang hilang selama masa produksi Nita, yaitu sebesar Rp2.500.000,00 x 4 = Rp10.000.000. Artinya, Nita harus memutuskan antara bekerja di perusahaan mebelnya dan merelakan kesempatan mendapatkan pendapatan potensialnya sebagai akunting sebesar Rp10.000.000.
Dengan demikian, konsep biaya peluang mengajarkan kita untuk mempertimbangkan nilai dari pilihan yang kita buat, termasuk nilai dari alternatif-alternatif yang tidak kita pilih. Ini membantu individu atau organisasi membuat keputusan yang lebih bijak dalam alokasi sumber daya.
Untuk bisa menghitung biaya peluang, kalian harus tahu dulu rumusnya seperti apa. Adapun rumus biaya peluang sebagai berikut:
Baca juga : Amortisasi Adalah: Pengertian, Manfaat, Contoh, dan Bedanya dengan Depresiasi
Opportunity Cost/OC atau Biaya Peluang = FO – CO
Dalam menghitung biaya peluang ini ada dua hal yang harus diingat, yaitu:
- Biaya peluang merupakan selisih dari biaya pilihan yang tidak dipilih dan biaya yang dipilih.
Baca juga : Pengertian Equilibrium dalam Teori Ekonomi Permintaan dan Penawaran
- Biaya peluang merupakan pilihan yang dikorbankan dan memiliki nilai yang terbesar.
Melansir dari Buku Kelas X tentang Konsep Ilmu Ekonomi, perbedaan nya dapat dilihat dari beberapa poin berikut:
Andi, seorang manajer di hotel bintang lima di Jakarta, menerima gaji bulanan sebesar Rp20.000.000,00. Namun, dengan tujuan untuk pengembangan diri, Andi memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya dan membuka restoran. Rumah yang dulunya disewakan Andi untuk restorannya memiliki biaya sewa sebesar Rp10.000.000,00 per bulan. Untuk modal kerja, Andi menggunakan deposito sebesar Rp500.000.000,00 yang memberikan bunga Rp6.000.000,00 per bulan.
Baca juga : Pengertian Liabilitas serta Jenis dan Contoh
Dalam laporan pengelolaan restorannya untuk bulan Maret 2015, total penerimaan restoran Andi mencapai Rp150.000.000,00. Setelah dikurangi biaya eksplisit seperti biaya tenaga kerja sebesar Rp72.000.000,00 dan bahan serta peralatan sebesar Rp48.000.000,00, laba akuntansi yang dihasilkan adalah sebesar Rp30.000.000,00.
Namun, ketika menghitung biaya implisit, seperti gaji Andi sebagai manajer (Rp20.000.000,00), bunga deposito (Rp6.000.000,00), dan sewa rumah sebelum dijadikan restoran (Rp10.000.000,00), terdapat kerugian sebesar Rp6.000.000,00. Hal ini menunjukkan bahwa laba akuntansi sebenarnya lebih kecil dibandingkan dengan biaya peluang yang dikeluarkan oleh Andi.
Jika penerimaan restoran hanya sebesar Rp150.000.000,00, maka dapat disimpulkan bahwa Andi sebaiknya kembali bekerja di hotel bintang lima di Jakarta untuk menghindari kerugian. Keputusan ini didasarkan pada perbandingan antara laba akuntansi dan biaya peluang, di mana jika laba akuntansi lebih kecil, perusahaan sebenarnya mengalami kerugian. (Z-7)
SULIT menjadi Indonesia. Bukan lantaran tak punya sumber daya, melainkan karena harapan selalu membuncah melebihi kapasitas institusi yang mengelola.
Kedua sistem ini, QRIS dan Project Nexus, sejatinya bersifat komplementer, bukan saling menggantikan.
Kenaikan harga minyak akan berdampak langsung terhadap situasi ekonomi domestik Indonesia.
OLAHRAGA padel saat ini begitu viral dengan banyak kalangan yang memainkan olahraga ini. Mulai dari kalangan figur publik hingga warga umum, padel menjadi kecintaan baru.
Sistem outsourcing atau alih daya selama ini menjadi solusi efisiensi bagi berbagai perusahaan di Indonesia.
DALAM politik global, kekuasaan bukan lagi sekadar tentang peluru, melainkan juga tentang persepsi. Tentang bagaimana risiko direkayasa, bukan untuk dihindari, melainkan untuk dijual.
Penelitian terbaru menemukan petir bisa muncul di planet ekstrasurya yang terkunci pasang surut. Tapi apakah bisa mendukung kehidupan?
Eksoplanet Hycean berpotensi menjadi target terbaik bagi JWST dalam mencari tanda-tanda kehidupan.
Sebuah penelitian terbaru menemukan planet yang mengorbit kerdil putih masih bisa menopang kehidupan.
Pertanyaan tentang keberadaan kehidupan di luar Bumi terus menjadi perdebatan panjang, namun kemajuan teknologi kini membawa kita semakin dekat dengan jawaban.
Sebuah misi luar angkasa pribadi tengah dikembangkan untuk mengumpulkan sampel atmosfer Venus dan membawanya ke Bumi guna mencari tanda-tanda kehidupan.
Para ilmuwan terus mencari tanda-tanda kehidupan di luar Bumi, termasuk di Mars serta satelit es seperti Europa dan Enceladus.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved