Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Perekrutan Karyawan Swasta di AS Alami Perlambatan Tajam

Wisnu Arto Subari
04/10/2023 20:14
Perekrutan Karyawan Swasta di AS Alami Perlambatan Tajam
Seorang pria berjalan melewati informasi perekrutan yang dipasang di luar restoran, Arlington, Virginia, pada 3 Juni 2022.(AFP/Olivier Douliery.)

PEREKRUTAN karyawan di sektor swasta Amerika Serikat (AS) melambat tajam pada September. Angkanya mencapai tingkat pertumbuhan terendah sejak awal 2021 menurut perusahaan penggajian ADP pada Rabu (3/10/2023).

Ketenagakerjaan di sektor swasta meningkat sebesar 89.000 pekerjaan. Angkanya jauh di bawah 150.000 yang diperkirakan para analis dan jauh lebih rendah dari angka Agustus, data ADP menunjukkan.

Pasar tenaga kerja AS telah menunjukkan ketahanan meskipun ada upaya dari para pembuat kebijakan untuk mendinginkan perekonomian dan mengendalikan inflasi yang membandel. Namun pelonggaran yang signifikan di pasar tenaga kerja itu dapat memberikan kelegaan bagi para pejabat karena mereka mempertimbangkan perlunya tindakan kebijakan lebih lanjut.

Baca juga: Industri Minyak Berperan Penting Atasi Krisis Iklim

"Perusahaan-perusahaan besar mendorong perlambatan ini, kehilangan 83.000 pekerjaan, dan menghapus keuntungan yang mereka peroleh pada Agustus," menurut laporan ADP. Terlepas dari, "Penurunan tajam dalam lapangan kerja bulan ini," kepala ekonom ADP Nela Richardson mencatat, "Selain itu, kami melihat penurunan upah yang stabil dalam 12 bulan terakhir."

Sebagian besar perolehan lapangan kerja di negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu pada September didorong oleh industri penyedia jasa seperti rekreasi dan perhotelan. Namun bidang lain seperti jasa profesional dan bisnis merosot.

Baca juga: Pesanan untuk Barang Manufaktur AS Naik Sedikit di Agustus

Pertumbuhan gaji sekitar 5,9% dari tahun lalu pada September. Pertumbuhan ini melambat selama 12 bulan berturut-turut, kata ADP.

"Secara keseluruhan, pertumbuhan lapangan kerja tetap positif. Namun lajunya akan terus melambat karena dampak kumulatif dari kebijakan moneter yang restriktif," kata Rubeela Farooqi, kepala ekonom AS di High Frekuensi Economics. Ke depan, para analis mengamati angka-angka gaji pemerintah, yang mungkin berbeda dari data ADP. (AFP/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya