Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
PESANAN untuk barang-barang manufaktur yang diproduksi di Amerika Serikat (AS) naik sedikit di Agustus karena kenaikan pesanan mesin. Ini mengalahkan ekspektasi setelah penurunan tajam di Juli.
Pesanan baru untuk barang tahan lama naik 0,2% pada Agustus dari bulan sebelumnya menjadi US$284,7 miliar, menurut revisi data Departemen Perdagangan. Angka ini jauh di atas perkiraan median para ekonom yang disurvei oleh MarketWatch, yaitu penurunan sebesar 0,5% dibandingkan Juli.
"Meskipun pesanan barang tahan lama sedikit berubah pada Agustus, ada revisi ke bawah pada angka Juli," tulis ekonom terkemuka Oxford Economics AS Michael Pearce dalam catatan kepada kliennya.
Baca juga: TotalEnergies Genjot lagi Produksi Bahan Bakar Fosil
"Tren pesanan barang modal menunjukkan bahwa investasi peralatan bisnis kehilangan momentum pada kuartal ketiga," katanya.
Oxford Economics melihat perlambatan lebih lanjut ke depan, "Karena kebijakan moneter yang lebih ketat akan diterapkan secara lebih penuh," tambahnya.
Baca juga: PBB: Dekarbonisasi Pelayaran Butuh Lebih dari US$100 Miliar Setahun
Federal Reserve telah menaikkan suku bunga sebanyak 11 kali dalam 18 bulan terakhir. Penaikan suku bunga pinjaman utamanya tersebut ke tingkat yang belum pernah terjadi selama 22 tahun.
Suku bunga yang lebih ketat meningkatkan biaya pinjaman bagi konsumen dan dunia usaha. Ini berdampak pada permintaan barang dan jasa. (AFP/Z-2)
Data pertumbuhan ekonomi triwulan II 2025 yang baru dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) penuh kejanggalan dan tanda tanya.
Pengamat Nilai Indonesia akan Mengutamakan Market BRICS Dibanding AS
OTOMASI industri di Indonesia belakangan ini semakin berkembang seiring dengan kebutuhan berbagai sektor untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Industri manufaktur dalam negeri masih mengalami tekanan di tengah dinamika ekonomi global dan banjirnya impor produk jadi di pasar domestik.
Data resmi menunjukkan angka kecelakaan kerja yang melibatkan peralatan berat masih jadi perhatian serius.
Inovasi ini hadir sebagai respons terhadap kebutuhan industri atas alat berat yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved