Headline

Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Pengamat Nilai Indonesia akan Mengutamakan Market BRICS Dibanding AS

Naufal Zuhdi
10/7/2025 20:02
Pengamat Nilai Indonesia akan Mengutamakan Market BRICS Dibanding AS
Ilustrasi: Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di kawasan Pelabuhan Pelindo II, Tanjung Priok, Jakarta(ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

GURU Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Telisa Aulia Falianty merespons soal pernyataan pemerintah Indonesia yang konsisten untuk tidak keluar dari BRICS meski Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam untuk negara-negara BRICS akan dikenakan tarif tambahan.

"Itu mungkin juga bagaimana mitigasi berbagai risiko dari keputusan tersebut juga harus disiapkan oleh para pelaku usaha. Artinya kita sudah lebih akan mengutamakan market BRICS ke depannya," ucap Telisa saat dihubungi, Kamis (10/7).

Di sisi lain, Telisa pun turut mengomentari soal pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden Brasil beberapa waktu lalu.

Telisa menyampaikan, meski Brasil merupakan anggota dari BRICS, akan tetapi Brasil bukanlah pesaing besar AS dalam perdagangan internasional. Maka dari itu, persaingan antara AS-Brasil tidak akan terlalu berpengaruh terhadap posisi tawar Brasil di mata AS.

"Brasil inikan negara yang tropis yang juga penuh dengan komoditi, berbeda dengan Tiongkok yang penuh dengan manufaktur. Persaingan AS-Brasil tidak (akan) seketat persaingan AS-Tiongkok. Sebetulnya kalau dengan Brasil, (AS) lebih netral kalau dibanding negara BRICS yang lain, jadi tidak akan terlalu mempengaruhi tarif," pungkasnya. (Fal/M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya