Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
OTOMASI industri di Indonesia belakangan ini semakin berkembang seiring dengan kebutuhan berbagai sektor untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Saat ini, sistem otomasi menjadi pilihan banyak perusahaan karena dinilai mampu mempercepat proses produksi dan mengurangi risiko human error.
Tidak hanya di sektor manufaktur, otomasi juga mulai diterapkan di bidang logistik, energi, hingga pertambangan. Menurut data Kementerian Perindustrian (Kemenperin), hingga 2024, setidaknya 35% perusahaan manufaktur besar di Indonesia telah mengadopsi sistem otomasi untuk lini produksinya.
Perkembangan teknologi seperti Internet of Things (IoT) dan kecerdasan buatan juga semakin mendukung implementasi sistem otomasi di berbagai lini bisnis. Meski begitu, adopsi sistem ini tentu memerlukan penyedia solusi yang benar-benar paham teknologi dan kebutuhan industri.
Namun sayangnya, di Indonesia perusahaan yang menawarkan solusi otomasi dengan standar global masih terbatas. Banyak perusahaan lokal lebih fokus pada produk jadi atau mesin impor tanpa kemampuan kustomisasi yang memadai.
Padahal, dalam banyak kasus, industri membutuhkan sistem otomasi yang dirancang khusus sesuai dengan proses bisnis mereka. Oleh karena itu, kehadiran penyedia solusi yang mampu menawarkan layanan end-to-end menjadi penting untuk mendukung transformasi digital industri dalam negeri.
Dalam konteks ini, PT Andalan Utama Teknologi Otomasi (AUTO) hadir dan berkembang. AUTO adalah perusahaan start-up asal Tangerang yang fokus pada penyediaan solusi otomasi industri secara menyeluruh, mulai dari pembuatan mesin khusus hingga digitalisasi mesin analog.
"Sejak awal berdiri, AUTO sudah berkolaborasi dengan Beckhoff sebagai jantung utama sistem otomasinya," jelas Direktur Utama PT AUTO, Sesarius Egi Budiman, dikutip dari siaran pers yang diterima, Rabu (2/7).
Sebagai Beckhoff Solution Provider, PT AUTO mendukung perusahaan di Indonesia dalam penerapan sistem otomasi berbasis teknologi kontrol PC dan EtherCAT. Setiap proyeknya mengikuti standar Eropa, memanfaatkan komponen dari berbagai merek, seperti sensor produksi SICK dan sistem pneumatik dari FESTO.
Layanan AUTO telah mencakup beberapa wilayah, antara lain Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi.
"AUTO dapat melayani pelanggan di seluruh Indonesia,” kata Sesarius.
Kolaborasi strategis ini, diperkuat melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pada 22 April 2025. Kepercayaan Beckhoff terhadap AUTO dibuktikan dengan penunjukan AUTO sebagai Beckhoff Solution Provider (BSP) pertama di Asia Tenggara. Status tersebut hanya diberikan kepada perusahaan yang dinilai telah menguasai produk dan teknologi Beckhoff secara menyeluruh.
"AUTO merupakan Penyedia Solusi Beckhoff resmi pertama di kawasan Asia Tenggara, yang menandai sebuah kemajuan yang signifikan dalam misi AUTO untuk memberikan solusi otomasi kelas dunia," ujar Country Manager Beckhoff Indonesia, William Tanuwijaya.
Dengan pengalaman instalasi di berbagai daerah, AUTO berupaya menjadi mitra industri nasional dalam proses transformasi menuju otomasi modern. (E-4)
Tiga mesin ekonomi harus bergerak bersama dan berkesinambungan
Banyak negara mulai memproduksi alat medis untuk tangani pandemi karena cemas dengan potensi monopoli Tiongkok atas suplai alat kesehatan dalam pandemi.
Presiden juga menerangkan bahwa Making Indonesia 4.0 adalah tema yang sangat relevan bagi Indonesia yang sedang bertransformasi ekonomi.
Secara global 61% perusahaan manufaktur berharap artificial intelligence (AI) mendorong pertumbuhan pada 2029 atau naik dari 41% di 2024.
Mantan bos Astra Grup itu dianggap memberi kontribusi yang besar terhadap industri manufaktur di Tanah Air.
Perhitungan emisi dan sertifikasi offset karbon tersebut dikeluarkan oleh dua badan independen yang berada di Amerika Serikat (AS).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved