Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
INDONESIA berhasil melanjutkan tren surplus neraca perdagangan hingga bulan Februari 2023.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pada Februari 2023, surplus perdagangan Indonesia mencapai 5,48 miliar dolar AS, meningkat dari Januari 2023 yang berada pada nilai 3,88 miliar dolar AS.
Tren surplus ini harus dilanjutkan untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional, salah satunya melalui peningkatan ketahan ekspor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Baca juga: Kemenkeu Satu Berdayakan UMKM Berpotensi Ekspor
UMKM dinilai sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia karena berkontribusi besar dalam PDB (produk domestik bruto) Indonesia dan penyerapan tenaga kerja.
Bea Cukai Dorong UMKM Naik Kelas
Oleh karena itu, peningkatan kinerja UMKM perlu mendapat dukungan dan perhatian pemerintah.
Bea Cukai melalui Bea Cukai Tegal dan Kanwil Bea Cukai Jateng dan DIY terus berupaya mendorong UMKM agar naik kelas melalui sosialisasi ekspor dan koordinasi antarinstansi pemerintah.
Kepala Kantor Bea Cukai Tegal, Yudi Hendrawan, mengatakan bahwa UMKM di Kabupaten Batang memiliki potensi menembus pasar internasional.
Baca juga: Bea Cukai Bawa UMKM Naik Kelas, Ekonomi Tancap Gas
Sayangnya, potensi ini belum diimbangi pengetahuan para pelaku usaha mengenai tata laksana ekspor.
Dalam kegiatan bertajuk Sekolah Ekspor, Bea Cukai Tegal bersama Komunitas Muda Berbahaya gelar sosialisasi kepada sejumlah 20 pelaku UMKM di Kabupaten Batang.
"Intinya adalah bagaimana teman-teman UMKM ini bisa semakin maju dengan tujuan utama bagaimana mereka bisa melakukan ekspor terhadap produk-produknya," ujar Kepala Bea Cukai Tegal, Yudi Hendrawan pada kegiatan Sekolah Ekspor di aula kantor Bupati Batang, Rabu (12/04).
Yudi menyebut sudah membimbing tujuh UMKM dengan potensi ekspor. Saat ini, dua pelaku UMKM sudah melakukan ekspor mandiri, sedangkan pelaku UMKM lainnya melakukan ekspor melalui pihak ketiga. Contoh beberapa produk UMKM yang sudah ekspor antara lain getah, sarang burung walet, sarung goyor, dan rempah.
“Kami berharap usai mengikuti Sekolah Ekspor ini para peserta dapat melakukan ekspor, utamanya dapat melakukan ekspor mandiri,” ungkap Yudi.
Sementara itu, di Semarang, Kanwil Bea Cukai Jateng dan DIY menggelar temu daring bertajuk Sharing Session Business Matching UMKM, pada Kamis (13/04). Kegiatan ini bertujuan untuk memaksimalkan potensi UMKM untuk dapat ekspor mandiri dan berkelanjutan.
“Business matching merupakan pertemuan bisnis yang terjadwal antara pelaku bisnis dengan calon mitra supplier maupun calon mitra distributor," ujar Eko Rudi Hartono, Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Gresik, selaku narasumber kegiatan.
Lakukan Business Matching
"Salah satu cara business matching adalah melebarkan relasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Atase Perdagangan negara tujuan,” jelas Eko.
Eko mengatakan bahwa menjalin relasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Atase Perdagangan sama pentingnya dengan komunikasi dengan para pelaku UMKM, asosiasi, dan Diskoperindag yang menangani UMKM tersebut.
"Koordinasi dan komunikasi tersebut dapat terkait penetapan harga pokok penjualan (HPP) dan mencari buyer dari luar negeri yang selama ini belum bisa dikerjakan oleh UMKM itu sendiri,” imbuhnya.
Baca juga: Bea Cukai Perkuat Sinergi dengan Pemerintah Daerah Dukung Kinerja Ekspor
Menurut Eko, salah satu hal penting dalam business matching adalah presentasi produk. Para pelaku UMKM harus menyiapkan kapasitas produksi, konsistensi kualitas, dan packaging.
Selain itu, para UMKM juga perlu membuat presentasi pengenalan produk melalui media daring, seperti youtube yang memuat profil perusahaan, pengenalan perusahaan, dan nilai perusahaan, dalam format Bahasa Inggris.
“Setelah UMKM dirasa siap, Bea Cukai dapat komunikasi informal dengan KBRI di negara tujuan, apabila komunikasi itu telah dilakukan, selanjutnya ada dua kemungkinan yaitu apakah melakukan proses business matching atau langsung dikenalkan praktisi yang berada di negara tujuan,” jelas Eko. (RO/S-4)
Seberapa siap pemerintah mengantisipasi dan menghadapinya?
Meski pembuatan manual, kualitas yang diproduksi sudah diakui dunia dan juga menjadi salah satu trendsetter fashion kaum milenial dan sosialita muda.
BNI secara proaktif mendukung para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk melebarkan bisnis ke pasar global melalui gelaran Inacraft 2024.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) berkomitmen memperkuat kapabilitas pelaku UMKM binaan untuk menjadi lebih kompetitif dalam melakukan penetrasi di pasar global.
Turn waste into love. Demikian prinsip dari bisnis yang dijalankan Zara Tentriabeng, pemilik Hexagon, entitas yang memproduksi bahan-bahan daur ulang menjadi perhiasan.
Sejak 2016, Natali menjalankan bisnis Rollie Bakery and Cookies di rumahnya, Bogor, Jawa Barat. Ia bergelut ke industri kudapan setelah dirumahkan oleh perusahaan tempatnya bekerja saat itu.
<p>Pesan menarik bagi pengusaha UMKM dari pujangga William Shakespeare, yakni 'tiga kalimat untuk menjadi sukses: lebih tahu dari orang lain, kerja lebih dari orang lain,</p>
Risiko Kredit (NPL nett) mencapai rasio tertinggi selama 5 tahun terakhir sebesar 6.51% mengalami kenaikan sebesar 1.28% dibandingkan tahun 2022 (yoy).
Bank Perekonomian Rakyat, yang disebut BPR, adalah produk perbankan dalam negeri yang secara khusus ditujukan untuk melayani segmen UMKM dan masyarakat wilayah lokal
Data menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah perempuan yang memulai bisnis selama pandemi, dengan pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kaum pria.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved