Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
KOLABORASI strategis sejumlah pihak diperlukan untuk mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) naik kelas. Dengan begitu, produk-produk UMKM lokal dapat berdaya saing di tingkat global.
Hal ini antara lain dilakukan Local Champion Indonesia bekerja sama dengan PLN yang menggelar pelatihan intensif bagi fasilitator rumah binaan UMKM PLN dari berbagai daerah di Indonesia sebagai rangkaian peringatan Hari UMKM 2025.
Kegiatan yang digelar pada 11-14 Agustus ini menghadirkan narasumber berpengalaman dari akademisi dan praktisi, dengan tujuan memperkuat kapasitas UMKM agar mampu berkembang serta bersaing di tingkat global secara berkelanjutan.
“Momentum Hari UMKM ini menjadi pengingat bahwa UMKM merupakan tulang punggung perekonomian bangsa. Melalui pelatihan yang terstruktur dan pendampingan berkelanjutan, kami ingin memastikan bahwa UMKM Indonesia memiliki daya saing kuat baik di pasar nasional maupun internasional,” ungkap Founder Local Champion Indonesia Dhika Yudistira, di Jakarta, Jumat (15/8).
Dia melanjutkan pada pelatihan itu materi disusun secara komprehensif dan sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang terintegrasi untuk uji kompetensi dari Badan Nasional Sertifikat Profesi (BNSP).
Dalam pelatihan, materi pendamping UMKM dibawakan oleh Samsi selaku Program Development Local Champion Indonesia, sesi pelaksana ekspor diisi Wendi Setiawan selaku Training Consultant, dilanjutkan dengan instruktur metodologi oleh Direktur Lapenkop Nasional Arifuddin dan ditutup dengan materi digital marketing yang disampaikan Wakil Sekjen Ikatan Ahli Informatika Indonesia Buana Saputra.
Ia berharap kegiatan ini bisa mencetak fasilitator UMKM yang kompeten, profesional, serta menjadi penggerak kemajuan UMKM di wilayah masing-masing.
"Melalui sinergi Local Champion Indonesia, PLN, dan para narasumber, pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan teknis, tetapi juga membangun visi bagi pelaku UMKM yang berkembang dan berkelanjutan," paparnya.
Fasilitator yang dibentuk diharapkan bisa berperan sebagai pendamping langsung bagi UMKM di wilayah mereka. Dengan begitu, mereka tak hanya memberikan bimbingan teknis, tetapi juga jadi teladan dalam mengelola usaha secara profesional.
"Kami harap fasilitator ini akan menginspirasi dan memotivasi kalangan pelaku UMKM lain untuk mengadopsi praktik terbaik mulai dari manajemen keuangan, inovasi produk, pemasaran digital, hingga membangun jejaring bisnis lintas daerah," terangnya.
Dhika menambahkan dengan fasilitator yang mumpuni, UMKM pada berbagai daerah dapat memiliki role model yang nyata sehingga mampu mengarahkan UMKM menuju standar kualitas lebih tinggi.
"Kami yakin langkah ini akan menjadi momentum penting untuk menguatkan fondasi UMKM Indonesia agar mampu menghadapi persaingan global. Lebih dari sekadar pendampingan, ini adalah investasi jangka panjang dalam membangun ekosistem UMKM tangguh, adaptif dan berkelanjutan," katanya. (H-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved