Headline

Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.

Pemerintah Maksimalkan Peran UMKM di Progam MBG

Naufal Zuhdi
15/8/2025 13:12
Pemerintah Maksimalkan Peran UMKM di Progam MBG
Kementarian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menegaskan komitmennya untuk memastikan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya meningkatkan kualitas gizi anak bangsa, tetapi juga menggerakkan roda perekonomian nasional, khususnya di sektor pang(Dok. Humas Kementerian UMKM)

KEMENTERIAN Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menegaskan komitmennya untuk memastikan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya meningkatkan kualitas gizi anak bangsa, tetapi juga menggerakkan roda perekonomian nasional, khususnya di sektor pangan.

Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM Riza Damanik menjelaskan, MBG merupakan ekosistem yang mampu memberikan manfaat ganda, yakni memastikan anak-anak mendapat asupan gizi yang cukup dan sehat, sekaligus menciptakan peluang ekonomi bagi jutaan pengusaha UMKM di Indonesia.

"Dari total anggaran MBG, 85% dialokasikan untuk pengadaan bahan baku dapur, mulai dari sayuran, hasil peternakan, perikanan, hingga perkebunan. Ini adalah peluang besar bagi 29 juta UMKM sektor pangan, khususnya yang berada di pedesaan, untuk tumbuh dan berkembang," katanya di Jakarta, Rabu (13/8).

Hingga saat ini, lanjut Riza, sebanyak 6.435 UMKM telah terlibat dalam rantai pasok MBG, mulai dari pemasok bahan baku seperti petani, nelayan, peternak, pedagang pasar, penyedia jasa katering di tiap-tiap daerah, hingga pengolah limbah makanan yang memanfaatkan potensi ekonomi dari sisa bahan makanan menjadi produk pupuk pertanian, pakan ikan, hingga produk bernilai ekonomi lainnya.

Keberhasilan di sejumlah daerah membuktikan dampak positif program ini. Salah satunya di Pamulang, seorang pemasok sayuran yang terhubung ke empat dapur MBG merekrut 15 ibu rumah tangga untuk membantu proses pengolahan sayuran, yang berarti membuka peluang kerja baru di tingkat lokal.

Meski memiliki peluang besar, Riza mengakui tantangan yang dihadapi pengusaha UMKM beragam, meliputi standardisasi kualitas, kuantitas, dan kontinuitas pasokan, minimnya informasi teknis, serta keterbatasan akses pembiayaan. 

Untuk itu, Kementerian UMKM menggulirkan program pendampingan terstruktur secara daring, meliputi sosialisasi, pelatihan, kurasi, business matching, hingga fasilitasi pembiayaan, yang diikuti oleh seribu pengusaha UMKM.

"Kami ingin memastikan setiap dapur MBG minimal 60% bahan bakunya berasal dari produk UMKM. Standar ini akan terus kami tingkatkan agar manfaat ekonomi dari program MBG dirasakan seluas mungkin oleh masyarakat, terutama pengusaha mikro," tutur Riza.

Ia optimistis, dengan kolaborasi lintas kementerian/lembaga, UMKM sektor pangan mampu menjadi tulang punggung keberhasilan program Merdeka Gizi sekaligus berkontribusi dalam mencetak generasi emas Indonesia 2045. (Fal/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Mirza
Berita Lainnya