Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
USAHA Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia dengan kontribusi sekitar 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional serta menyerap lebih dari 97% tenaga kerja. Namun, banyak pelaku UMKM masih kesulitan beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan pasar digital. Untuk menjawab tantangan ini, perguruan tinggi mengambil peran strategis melalui riset, pelatihan, dan pendampingan langsung di lapangan.
Dalam rangka memperingati Hari UMKM Nasional 2025, Swiss German University (SGU) menggelar kegiatan bertema “Hobi Menjadi Cuan, Bisnis Jadi Mapan” di Kampus SGU, The Prominence Tower, Alam Sutera. Acara ini menghadirkan pelatihan literasi keuangan, strategi branding digital, serta berbagi pengalaman dari pelaku usaha. Tujuannya: memperkuat daya saing UMKM dan membuka akses lebih luas ke ekosistem ekonomi digital yang inklusif.
Program ini merupakan bagian dari Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang didanai Kemendikbud-Ristek 2025, dengan sasaran UMKM Mekar Lestari di bawah BUMDes Serdang Tirta Kencana, Kabupaten Tangerang.
Pelatihan difokuskan pada peningkatan literasi keuangan, seperti pembukuan sederhana, manajemen arus kas, dan perencanaan modal, serta penguatan branding digital agar UMKM mampu memanfaatkan media sosial, e-commerce, dan strategi konten untuk memperluas pasar.
Kolaborasi SGU dengan Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam pemberdayaan UMKM sebenarnya sudah berjalan sejak lama. Pada 2021, misalnya, melalui pendanaan Kedaireka Kemendikbud, SGU bersama Dekranasda Kabupaten Tangerang sukses membawa produk UMKM lokal ke panggung internasional, bahkan ikut serta dalam Dubai Expo 2021 untuk mempromosikan produk unggulan daerah.
Rektor SGU, Samuel P. Kusumocahyo, menegaskan pentingnya peran perguruan tinggi dalam membantu UMKM bertransformasi di era digital.
“Pendidikan tinggi memiliki peran penting dalam pemberdayaan UMKM, bukan hanya melalui transfer pengetahuan, tetapi juga pendampingan langsung di lapangan. Melalui pelatihan literasi keuangan dan branding digital, kami ingin membantu UMKM lebih siap bersaing, meningkatkan efisiensi, dan memperluas pasar di era ekonomi digital,” ujarnya.
Ke depan, SGU berharap program ini dapat menjadikan BUMDes Serdang Tirta Kencana sebagai contoh desa digital inklusif, di mana perempuan, generasi muda, dan kelompok masyarakat lainnya mendapat akses setara terhadap teknologi dan peluang pasar. Dengan sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, komunitas, dan pelaku usaha, UMKM Indonesia diharapkan tumbuh lebih kuat, adaptif, dan berdaya saing global. (P-4)
Telkom hadirkan integrated digital ecosystem, melalui layanan Connectivity+, Internet of Things (IoT), Cybersecurity, dan Artificial Intelligence (AI).
Dengan semangat dan kegigihan, Suhartini, pemilik brand kuliner Tien Cakes and Cookies, berhasil mengembangkan bisnis hingga ke pasar Internasional
Egogo Hub Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang jasa pergudangan, interaksi digital dan manajemen produk itu kini telah mengelola lebih dari 30 jenama
Di awal tahun 2024, pertumbuhan bisnis Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) dan merek lokal menjadi sorotan utama dalam lanskap ekonomi Indonesia.
Uni Eropa menerapkan undang-undang digital baru untuk menekan TikTok dan tujuh platform lain mengenai risiko AI pada pemilu mendatang di blok 27 negara tersebut, termasuk dari deepfake.
Ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai Rp1.860 triliun pada 2024, yang setara dengan 8,4 persen dari PDB nasional. Sektor ini diproyeksikan tumbuh dengan angka 5%-6% per tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved