Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
EKONOMI digital Indonesia diperkirakan akan mencapai Rp1.860 triliun pada 2024, yang setara dengan 8,4% dari Produk Domestik Bruto atau PDB nasional. Sektor ini diproyeksikan tumbuh dengan angka 5% hingga 6% per tahun, melampaui laju pertumbuhan ekonomi nasional yang diprediksi hanya sekitar 5%.
Tren digitalisasi yang semakin berkembang dalam kehidupan sehari-hari menjadi faktor utama pendorong pertumbuhan ekonomi digital ini. Masyarakat kini semakin terbiasa memesan makanan, berbelanja, dan memilih moda transportasi melalui platform digital seperti Grab, Gojek, dan Shopee. Perubahan perilaku ini semakin mengarah pada ketergantungan yang lebih tinggi terhadap layanan digital, baik untuk keperluan pribadi maupun profesional.
Menurut Board of Advisors Prasasti, Burhanuddin Abdullah, dengan fokus pada pengembangan sektor digital, Indonesia dapat menekan Incremental Capital Output Ratio (ICOR) dari 6,6 menjadi 4,3.
“Artinya, kebutuhan investasi untuk mencapai target pertumbuhan dapat berkurang secara signifikan, dari sekitar Rp11.000 triliun menjadi hanya Rp7.040 hingga Rp7.700 triliun,” jelas Burhanuddin.
Efisiensi ini, katanya, dapat membuka peluang surplus hingga 3% hingga 6% dari PDB.
Policy and Program Director Prasasti Piter Abdullah, juga menggarisbawahi bahwa potensi ekonomi digital Indonesia sangat besar, meski masih menghadapi sejumlah tantangan. Ia menjelaskan, model bisnis yang diterapkan oleh platform digital seperti Grab, Gojek, dan Shopee dapat dijadikan acuan untuk mempercepat digitalisasi di 17 sektor utama perekonomian.
Sektor-sektor tersebut meliputi pertanian, manufaktur, perdagangan, transportasi, jasa keuangan, dan lainnya. Penerapan prinsip efisiensi, konektivitas, dan kemudahan akses yang telah terbukti sukses di sektor transportasi online dan e-commerce berpotensi meningkatkan produktivitas dan memperbesar kontribusi sektor-sektor tersebut terhadap PDB.
Untuk mewujudkan potensi tersebut, Prasasti merekomendasikan beberapa langkah strategis kepada pemerintah. Salah satunya adalah memperluas infrastruktur digital hingga ke daerah tertinggal, terdepan, dan terluar.
Selain itu, pemerintah diharapkan dapat mendorong pelatihan talenta digital, memberikan insentif riset dan pengembangan, serta memastikan komisi yang adil bagi mitra platform digital.
"Regulasi yang mendukung persaingan bisnis yang sehat, menghindari kartel, dan memastikan harga kompetitif sesuai kualitas layanan juga menjadi hal penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi digital," kata dia.
Keberadaan platform digital seperti Grab, Gojek, dan Shopee bukan hanya mencerminkan perubahan gaya hidup, tetapi juga berfungsi sebagai mesin penggerak ekonomi baru yang turut menggerakkan roda perekonomian Indonesia.
Pemerintah diharapkan dapat memastikan bahwa seluruh sektor ekonomi mampu memanfaatkan peluang besar yang ditawarkan oleh digitalisasi ini, guna mencapai pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan. (Z-10)
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
PT Vale Indonesia (Tbk) berhasil mempertahankan kinerja yang kuat dan terus menegaskan posisinya sebagai pemimpin industri dalam bidang keberlanjutan, inovasi, dan kemajuan.
PEMERINTAH mengklaim berhasil mencetak tonggak sejarah baru dalam penguatan ketahanan pangan nasional.
Cikarang kini menjadi saksi lahirnya babak baru industri pendingin udara nasional. DAIKIN resmi memulai operasi pabrik AC hunian skala penuh pertama di Indonesia
REI tegaskan properti sebagai pengungkit ekonomi nasional lewat pendekatan Propertinomic, dimulai dari Kalimantan Timur, jantung Ibu Kota Negara (IKN).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved