Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

PUPR Siapkan Mitigasi Bencana Kawasan IKN Nusantara

Insi Nantika Jelita
21/11/2022 19:07
PUPR Siapkan Mitigasi Bencana Kawasan IKN Nusantara
Warga berfoto di titik nol Ibu Kota Negara Nusantara(MI/Henri)

IBU Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim) dianggap bukan kawasan yang seluruhnya bebas dari bencana alam, seperti dari banjir atau longsor. Mitigasi risiko bencana tersebut diantisipasi dengan upaya struktural (pembangunan konstruksi fisik) maupun non-struktural sesuai kerentanan wilayah.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahanan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan upaya mitigasi bencana kawasan IKN diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2022 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional Ibu Kota Nusantara Tahun 2022-2042.

Ia mengatakan dalam upaya mitigasi struktural, Kementerian PUPR melaksanakan pembangunan infrastruktur kawasan IKN dengan memperhatikan tiga aspek, yakni menjamin kualitas, menjaga kelestarian lingkungan, dan memperhatikan estetika.

"Soal kualitas, misalnya dalam membangun jalan tol menuju Kawasan IKN harus lebih baik dari jalan tol di tempat lain," ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip Senin, (21/11).

Pihaknya meminta dukungan dari JICA Jepang (Japan International Cooperation Agency) untuk ikut mensupervisi pekerjaan pembangunan infrastruktur di IKN. "Jadi enggak main-main untuk kualitas," tambah Basuki.

Kedua, dalam menjaga kelestarian lingkungan, Kementerian PUPR melakukan mitigasi potensi bencana longsor, antara lain dengan mempertahankan ruang hijau lebih dari 75% dari 6.600 hektare (ha) luas area Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).

Kemudian, memasang sensor monitoring pergerakan tanah, membangun dengan mengikuti topografi dan kontur berondulasi dengan memanfaatkan cekungan untuk embung, dan merancang jalan dengan kemiringan kurang dari 10%.

Selanjutnya juga dilakukan mitigasi potensi bencana banjir dan Smart Water Management, dengan menampung air hujan dalam tanki bawah tanah, yang diolah dan dimanfaatkan untuk penyiraman taman, pengurasan saluran dan pembersihan jalan.

"Semua kembali ke lingkungan, agar tidak semua dibetonisasi, itu idenya. Oleh karenanya, didesain betul sejak awal untuk melestarikan lingkungan," kata Menteri PUPR.

Ketiga untuk menjamin estetika lingkungan, Basuki menjelaskam dalam pembangunan infrastruktur IKN dilakukan dengan seminimal mungkin menebang pohon, sebaliknya menanam pohon dengan kanopi lebar/luas, menata lansekap dan taman. Hal ini merupakan upaya mewujudkan IKN sebagai kota dalam hutan (smart forest city).

Basuki mengaku menekankan betul kepada penyedia jasa, konsultan manajemen maupun konsultan supervisnya untuk memperhatikan kualitas, melestarikan lingkungan dan meningkatkan estetika di IKN.

"Memang tidak gampang untuk mengubah itu. Jadi jangan dibiarkan operator alat berat berjalan sendiri, semua harus dipandu," sebutnya.

Selanjutnya untuk mitigasi non struktural, langkah-langkah yang telah dilakukan antara lain perencanaan dan desain pembangunan IKN dengan mengacu pada Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) infrastruktur tahan gempa, pengurangan emisi karbon dan menjaga iklim mikro kawasan dengan menerapkan prinsip-prinsip bangunan gedung hijau.

"Saya ingin menyampaikan bahwa kita semua turut bertanggung jawab atas kualitas, kondisi lingkungan dan estetika di IKN," pungkasnya. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya