Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
THE United Nations Development Programme (UNDP) dan SDG Academy Indonesia memulai serangkaian program pengembangan kapasitas berskala nasional tentang ekonomi sirkular.
Program ini merupakan sebuah model bisnis bebas limbah yang dapat mendukung Indonesia untuk mempercepat green growth dan memenuhi target emisi ambisisusnya.
Pemerintah Indonesia telah memprioritaskan penerapan Ekonomi Sirkular di negeri ini. Model Ekonomi Sirkular mengharuskan produsen dan perusahaan untuk mengurangi konsumsi material, limbah, dan emisi sementara pada saat yang sama memastikan pertumbuhan berkelanjutan.
Baca juga : PBB Deklarasikan 2027 sebagai Tahun Pariwisata Berkelanjutan
Program, Kamis (20/10), diselenggarakan atas kerjasama dengan perusahaan manufaktur Jepang, Nippon Closures Co., Ltd (NCC) dan akselerator inovasi perusahaan Intellectual Capital Management Group Pte.,Ltd (ICMG).
Pelatihan ini merupakan bagian dari Program Kepemimpinan SDG selama lima bulan tentang Ekonomi Sirkular, yang dimulai dengan lima dialog tentang topik tersebut.
Dialog online tersebut melibatkan pakar serta praktik terbaik dari kedua negara yang memberikan gambaran terkini tentang penerapan Ekonomi Sirkular di Jepang dan Indonesia.
Baca juga : Hadapi Krisis Lingkungan, Mahasiswa UI Kolaborasi dengan Universitas di Korea Selatan
Kepala Perwakilan UNDP Indonesia Norimasa Shimomura, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji, perwakilan dari Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI)
Jepang, perwakilan dari Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas), Global CEO Tanoto Foundation, Direktorat Lingkungan dari Bappenas, serta focal point NCC dan ICMG turut hadir dalam acara pembukaan tersebut.
Program pengembangan kapasitas Ekonomi Sirkular akan menargetkan pejabat pemerintah dan non-pemerintah termasuk akademisi, sektor swasta, organisasi filantropi, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), media dan kaum muda.
Baca juga : Dorong Ekonomi Hijau, Greentech Entrepreneurs Network Siap Kembangkan Startup Teknologi Hijau
Selain program pelatihan, UNDP juga telah bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia untuk mengarusutamakan Ekonomi Sirkular dalam rencana pembangunan nasional.
Dengan dukungan Pemerintah Denmark, Bappenas dan UNDP pada Agustus lalu meluncurkan buku berjudul "The Future is Circular: Concrete Steps for Circular Economic Initiatives in Indonesia."
Buku ini merupakan bagian dari langkah awal penyusunan Roadmap Kebijakan Ekonomi Sirkular di Indonesia.
Baca juga : PBB Kunjungi Kawasan IKN di Kalimantan
Diprakarsai oleh UNDP Indonesia, Bappenas, dan Tanoto Foundation, SDG Academy Indonesia adalah pusat pembelajaran untuk pelokalan SDGs di Indonesia.
SDG Leadership Program merupakan salah satu program utama SDG Academy Indonesia yang menyasar pemangku kepentingan dari sektor pemerintah dan non-pemerintah, dengan tujuan mempersiapkan para pemimpin untuk mempercepat pencapaian Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan.
SDG Academy Indonesia berharap para pemangku kepentingan SDGs ini dapat membantu Indonesia membangun kembali dengan lebih baik kea rah yang lebih hijau, tangguh, dan inklusif dalam pemulihan dari krisis pascapandemi.
Baca juga : Anak Muda Perlu Tingkatkan Kapasitas Demi Meraih Manfaat Bonus Demografi
Dalam keterangan pers, Jumat (21/10). Shimomura menekankan pentingnya Ekonomi Sirkular bagi tujuan Indonesia untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan hijau.
“Ekonomi sirkular lebih dari sekadar menjalankan sistem pengelolaan sampah. Hal ini membutuhkan kesadaran, perubahan perilaku individu, ilmu pengetahuan dan teknologi, model bisnis dan model pembiayaan, di antara faktor-faktor lainnya," jelas
"Dengan adanya hal tersebut, akan memungkinkan perekonomian dan masyarakat Indonesia menjadi lebih hijau, tangguh, dan inklusif,” ujar Shimomura. (RO/OL-09)
terus memperkuat kolaborasi dengan United Nations Development Programme (UNDP) dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia.
Pengembangan ekonomi biru yang berkelanjutan di lautan dapat menghasilkan keuntungan ekonomi yang melebihi US$15 triliun, yang mencakup sekitar 15% dari Produk Domestik Bruto (PDB) global.
Transformasi digital bukan sekadar pilihan; ini adalah jalan menuju masa depan digital Indonesia.
UNRWA memperkirakan pembersihan puing-puing yang ditinggalkan perang terbaru Israel di Jalur Gaza akan memakan waktu sekitar 15 tahun dan biaya lebih dari US$500 juta.
Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) tahun 2020 menyebutkan 96% paket e-commerce dibungkus dengan bahan plastik.
PENYANYI Nola B3 membagikan kisahnya mendampingi anak-anaknya saat akan mulai bersekolah di jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di dalam podcast Bincang Inspiratif Tanoto Foundation.
Di sebuah pagi di SD Negeri 004 Teluk Binjai, Kota Dumai, suara tangis kecil terdengar dari sudut ruang kelas. Seorang anak duduk memeluk lututnya, enggan membuka buku.
Endang Setiawati, fasilitator Rumah Anak SIGAP di Kutai Kartanegara, berbagi kisah inspiratif tentang pentingnya pola asuh dan peran orang tua dalam tumbuh kembang anak.
Agni Project adalah inisiatif pemberdayaan penyandang disabilitas di Yogyakarta yang terinspirasi dari komunitas UMKM kreatif di kota asal Tiara.
Tanoto Foundation dan Gates Foundation menandatangani MoU untuk memperkuat kolaborasi di bidang kesehatan, gizi, pendidikan, dan filantropi di Asia.
Kepala Sekolah SDN Tambakrejo 01 Semarang, Tri Sugiyono, membuat Sudut Baca Digital (Subadi) guna mengatasi banjir yang kerap terjadi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved