Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
BADAN Pusat Statistik (BPS) akan melaksanakan kegiatan Registrasi Sosial dan Ekonomi (Regsosek) mulai 15 Oktober hingga 14 November 2022.
Pengumpulan data ini dilakukan dalam rangka pemutakhiran sekaligus mengintegrasikan data penduduk yang meliputi profil, kondisi sosial, ekonomi dan tingkat kesejahteraan masyarakat.
Sekretaris Utama BPS Atqo Mardiyanto menyebut pelaksanaan Regsosek didasari pada terbatasnya data sosial ekonomi masyarakat. Terlebih, kontrol standar kualitas dan ketepatan pemutakhiran data sosial belum begitu baik.
Baca juga: Luhut: Ancaman Resesi Ekonomi Semakin Nyata
"Data target program masih sangat sektoral. Ini tentunya urgensi. Tentu ada urgensi-urgensi yang lain," jelas Atqo, Rabu (12/10).
Adapun cara pengumpulan data dilakukan dengan metode sensus. Nantinya, petugas datang dari pintu ke pintu dan mendata menggunakan paper and pencil interview (PAPI). Data itu juga akan dilengkapi dengan geotag dan foto khusus untuk keluarga miskin.
Informasi yang akan dikumpulkan mencakup kependudukan dan ketenagakerjaan, perlindungan sosial, kondisi perumahan, pendidikan, kesehatan dan disabilitas, hingga pemberdayaan ekonomi. Pengumpulan data akan dilakukan lebih dari 400 ribu petugas.
Baca juga: Batas Garis Kemiskinan di Indonesia Harus Dikaji Ulang
Sedangkan, pengolahan data akan dilakukan lebih dari 130 ribu petugas yang sudah dilatih secara khusus. "Tujuannya untuk mendapatkan satu basis data sosial ekonomi. Kalau ini sudah jadi, data seluruh masyarakat Indonesia, data sosial ekonomi, tentunya akan didapatkan satu basis data," imbuhnya.
Pihaknya berharap satu data ini akan menunjang program pemerintah. Sebab, data yang ada di dalam Regsosek menggambarkan keadaan sosial ekonomi masyarakat. Adapun anggaran program Regsosek yang berasal dari APBN mencapai Rp3,3 triliun.
Secara penuh, program tersebut akan berjalan selama 2 tahun sejak 2022. "Regsosek ini dari awal perencanaan sampai akhir nanti dipublikasikan dibagi menjadi dua tahap atau dua tahun. Tahun ini, anggarannya Rp3,3 triliun dan pada 2023 Rp872 miliar," papar Atqo.(OL-11)
Kelola database email pelanggan dengan efektif! Tips optimasi, segmentasi, dan strategi untuk tingkatkan engagement & ROI. Klik sekarang!
Optimalkan data Anda! Pelajari pentingnya pengolahan & analisis informasi untuk pengambilan keputusan yang lebih cerdas dan efektif.
Hasil temuan kolaborasi itu dibagikan kepada semua peserta studi, menggabungkan hasil WGS dengan laporan 360 DNA dari Asa Ren.
Nota kesepahaman ini merupakan langkah awal untuk mendorong narasi tunggal pangan yang mengacu pada data yang kredibel.
Harga beras yang mahal tidak boleh hanya disalahkan pada persoalan mundurnya jadwal tanam sebagai akibat perubahan iklim sebagai faktor penyebab saja. Seharusnya, perencanaan diperbaiki
Perusahaan data analytic SAS aru-baru ini telah meluncurkan program bagi mahasiswa pendidikan tinggi untuk lebih dalam mempelajari keterampilan dalam mengelola data analytic.
Ketua Dewan Energi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan pemerintah akan merevisi data angka kemiskinan nasional.
AWAL April 2025, Bank Dunia melalui Macro Poverty Outlook menyebutkan pada tahun 2024 lebih dari 60,3% penduduk Indonesia atau setara dengan 171,8 juta jiwa hidup di bawah garis kemiskinan.
BANK Dunia resmi mengubah standar garis kemiskinan global dengan meninggalkan purchasing power parity (PPP) 2017 dan saat ini menggunakan PPP 2021.
DINAMIKA geopolitik global mewarnai beragam pemberitaan media arus utama atau media sosial kita.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi deflasi sebesar 0,37% pada Mei 2025. Angka ini berbanding terbalik dengan yang terjadi di April 2025 yang mengalami inflasi 1,17%.
Neraca perdagangan Indonesia pada April tercatat surplus sebesar US$160 juta. Kendati surplus, angka ini turun drastis dibandingkan capaian pada Maret 2025 yang mencapai US$4,33 miliar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved