Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Luhut: Ancaman Resesi Ekonomi Semakin Nyata

Insi Nantika Jelita
12/10/2022 14:23
Luhut: Ancaman Resesi Ekonomi Semakin Nyata
Menko Marves Luhut Pandjaitan saat bertemu dengan Menkeu AS Janet Yellen di Washington, DC.(AFP)

MENKO Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyoroti potensi resesi yang semakin terlihat di tengah ketidakpastian ekonomi global. Salah satunya, disebabkan konflik antara Rusia dan Ukraina, serta pandemi covid-19 yang belum berakhir.

Pernyataan Luhut senada dengan CEO JPMorgan Chase Jamie Dimon, yang memperingatkan ancaman resesi pada ekonomi global dan Amerika Serikat (AS) yang bakal terjadi dalam 6-9 bulan ke depan atau di 2023.

"Resesi itu memang ada, ancaman itu sangat nyata. Apalagi, kekhawatiran kita soal keterangan Rusia-Ukraina, berlanjut dengan (perang) senjata. Ini dampaknya akan luar biasa, yang kita belum tahu seberapa jauh," pungkasnya di Jakarta, Rabu (12/10).

Baca juga: Kadin: Indonesia Harus Tetap Waspada Ancaman Krisis Global

Lebih lanjut, Luhut mengatakan meski ekonomi Indonesia dinilai kuat, namun tidak menutup kemungkinan akan mengalami resesi pada tahun depan. Dikutip dari laman resmi Kemenko Perekonomian, pada Juli 2022 IMF merevisi proyeksi ekonomi global dari 3,6% menjadi 3,2%.

Akan tetapi, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dianggap masih tinggi dengan angka 5,3%. Kinerja IHSG juga tercatat cukup baik di tengah tekanan global dan pelemahan indeks saham global. Pada 10 Oktober 2022, IHSG mencatat return 6% (ytd) di posisi 6.982,5.

Baca juga: ADB Revisi Proyeksi Ekonomi RI, Tahun Ini Tumbuh 5,4%

"Kita salah satu ekonomi negara terkuat. Tapi sekuat-kuatnya kita kalau semua runtuh, kan kita juga enggak bisa berdiri sendiri. Kita (harus siap) menghadapi ini, kita semua bersatu padu," tutur Luhut.

Presiden Joko Widoso dikatakannya sudah membicarakan soal ancaman resesi dalam rapat paripurna kabinet. Serta, mengarahkan jajaranya untuk mempersiapkan segala risiko terkait resesi ekonomi.

"Sesuai dengan rapat paripurna, Presiden mengarahkan supaya kita kerjanya sebagai tim. Bangsa ini harus sama-sama bahu membahu, jangan saling menjelek-jelekkan. Kita jangan jumawa," sambungnya.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya