Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
JERMAN negara dengan perekonomian terbesar di Eropa mengalami resesi akibat inflasi yang menurunkan daya beli konsumen. Perekonomian Jerman memasuki resesi pada awal tahun 2023 setelah belanja rumah tangga mengalami tekanan inflasi yang tinggi.
Biro Statistik Jerman menyebutkan kuartal I 2023 ekonomi Jerman minus 0,3%. Pada kuartal IV 2022 PDB Jerman minus 0,5%. Resesi ini terjadi jika perekonomian mengalami kontraksi dalam dua kuartal berturut-turut.
"Ini mengikuti penurunan 0,5 persen pada kuartal keempat tahun 2022. Resesi biasanya didefinisikan sebagai dua kuartal kontraksi berturut-turut. Data PDB Jerman menunjukkan sinyal negatif yang mengejutkan," kata Menteri Keuangan Christian Lindner pada Kamis, (25/5).
Menurutnya, jika membandingkan Jerman dengan negara maju lainnya, ekonomi Jerman kehilangan potensi pertumbuhan.
Baca juga: Biden dan McCarthy Belum Sepakat Naikan Plafon Utang AS
"Saya tidak ingin Jerman bermain di liga di mana kita harus terdegradasi ke posisi terakhir," kata Lindner mengacu pada perkiraan Dana Moneter Internasional (IMF), yang memperkirakan resesi pada tahun 2023 hanya terjadi di Jerman dan Inggris di antara negara-negara Eropa.
Dampak Perang Ukraina-Rusia
Menteri Ekonomi Jerman, Robert Habeck, mengatakan ketergantungan negaranya yang tinggi pada Rusia untuk pasokan energi menyebabkan resesi, tetapi perkiraan pertumbuhan jauh lebih suram.
"Kami sedang berjuang untuk keluar dari krisis ini," kata Habeck dalam sebuah acara di Berlin.
"Di bawah beban inflasi yang sangat besar, konsumen Jerman telah bertekuk lutut, menyeret seluruh ekonomi ke bawah,” sebut seorang analis di DekaBank, Andreas Scheuerle.
Baca juga: Waduh, Kenaikan Utang bukan Cuma di Amerika Tapi juga Tiongkok!
"Cuaca musim dingin yang hangat, rebound dalam aktivitas industri, dibantu oleh pembukaan kembali Tiongkok, dan pelonggaran gesekan rantai pasokan tidak cukup untuk mengeluarkan ekonomi dari zona bahaya resesi,” tambah kepala makro global ING, Carsten Brzeski.
"Kenaikan besar-besaran dalam harga energi mengambil korban pada setengah tahun musim dingin," jelas kepala ekonom Commerzbank, Joerg Kraemer.
Resesi tidak dapat dihindari dan sekarang pertanyaannya adalah apakah akan ada pemulihan di paruh kedua tahun ini.
"Melihat lebih jauh dari kuartal pertama, optimisme pada awal tahun tampaknya telah memberi jalan untuk lebih melihat kenyataan,” tegas Brzeski.
Bundesbank Jerman memperkirakan ekonomi akan tumbuh moderat di kuartal kedua karena rebound di industri lebih dari sekadar mengimbangi konsumsi rumah tangga yang stagnan dan kemerosotan di bidang konstruksi.
(Abc/Z-9)
LAPORAN Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta mencatat inflasi sebesar 0,13% pada Juni 2025 dibanding bulan sebelumnya.
Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat laju inflasi pada Juni 2025 di wilayah ini sebesar 0,23% (month-to-month - mtm).
INFLASI bulanan pada Juni 2025 tercatat sebesar 0,19%, ditandai dengan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,07 pada Mei menjadi 108,27.
Pada pertengahan Juni 2025, harga beras di beberapa pasar tradisional Kabupaten Deli Serdang naik hingga 3,4% dibanding bulan sebelumnya.
Reorientasi belanja daerah sebagai bantalan fiskal yang tangguh dapat menjadi strategi lain guna mengendalikan inflasi daerah.
BANK Indonesia(BI) mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate di angka 5,50%. Keputusan itu diambil melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 Juni 2025
EKONOM senior Didin S. Damanhuri memperingatkan dampak serius dari kebijakan tarif impor As yang ditentukan Donald Trump terhadap Indonesia.
Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda mendorong masyarakat kelas menengah untuk hati-hati dalam mengelola keuangan.
PELEMAHAN nilai tukar rupiah turut berdampak pada perekonomian Indonesia. Di sektor perbankan, banyak strategi yang diterapkan untuk meminimalisir dampak tersebut.
LIBIA memiliki cadangan minyak terbesar di Afrika. Namun devaluasi dan inflasi membuat negeri yang sempat diserang Amerika Serikat (AS) ini mengalami krisis.
“Tren pemulihan ekonomi akan semakin terkonsolidasi dan kuat,” kata Zheng
Target ini merupakan salah satu yang terendah dalam beberapa dekade atau sama dengan tahun lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved