Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
HARGA emas kembali merosot pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB (21/9), mencatat kerugian untuk hari kedua beruntun tertekan dolar AS yang lebih kuat menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve yang kemungkinan akan memberikan kenaikan suku bunga substansial ketiga berturut-turut.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, jatuh 7,10 dolar AS atau 0,42 persen, menjadi ditutup pada 1.671,10 dolar AS per ounce, lebih jauh masuk ke wilayah pertengahan 1.600 dolar, setelah jatuh untuk kelima kalinya dalam enam hari terakhir.
Emas berjangka tergelincir 5,30 dolar AS atau 0,31 persen menjadi 1.678,20 dolar AS pada Senin (19/9/2022), setelah terdongkrak 6,20 dolar AS atau 0,37 persen menjadi 1.683,50 dolar AS pada Jumat (16/9/2022), dan anjlok 31,8 dolar AS atau 1,86 persen menjadi 1.677,30 dolar AS pada Kamis (15/9/2022).
Dolar menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya untuk ketiga kalinya dalam empat sesi, menjadi katalis utama pelemahan emas, di tengah taruhan bahwa Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin untuk ketiga kalinya berturut-turut.
Pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve dimulai Selasa (20/9/2022) dan akan berakhir pada Rabu waktu setempat. Investor menunggu Federal Reserve menaikkan suku bunga dan memperbarui proyeksi ekonominya ketika pertemuan berakhir.
Pasar secara luas memperkirakan bank sentral AS menaikkan suku bunga acuan sebesar 0,75 poin persentase dalam upaya untuk melawan inflasi.
"Emas akan berada dalam masalah jika Powell mampu meyakinkan pasar bahwa mereka tidak hanya akan tetap agresif dengan pengetatan, tetapi mereka juga akan mempertahankan suku bunga bahkan ketika penurunan ekonomi memburuk," kata Ed Moya, analis di platform perdagangan daring OANDA.
Menurut dia, volatilitas emas akan tetap meningkat setelah pertemuan FOMC (Komite Pasar Terbuka Federal) karena harga kemungkinan akan memiliki alasan kuat untuk pergerakan menuju 1.600 dolar AS atau di atas level 1.700 dolar AS.
Sementara itu, Departemen Perdagangan AS melaporkan Selasa (20/9/2022) bahwa perumahan yang mulai dibangun di AS rebound 12,2 persen ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman 1,575 juta unit pada Agustus, memberi tekanan lebih lanjut terhadap logam kuning.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 17,5 sen atau 0,9 persen, menjadi ditutup pada 19,183 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik 4,30 dolar atau 0,47 persen, menjadi ditutup pada 922,80 dolar per ounce. (Ant/OL-13)
Baca Juga: Harga Emas Turun 5,30 Dolar AS Terdorong Obligasi yang Lebih kuat
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis, 31 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 23 poin atau 0,14% menjadi Rp16.428 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.405 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin, 28 Juli 2025, mengalami pelemahan sebesar 9 poin atau 0,06% menjadi Rp16.329 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.320 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu, 23 Juli 2025, menguat sebesar 49 poin atau 0,30% menjadi Rp16.271 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.320 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin, 21 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 28 poin atau 0,17% menjadi Rp16.325 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.297 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah, pada perdagangan Kamis 17 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 25 poin atau 0,15% menjadi Rp16.312 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.287 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu, 16 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 3 poin atau 0,02% menjadi Rp16.270 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.267 per dolar AS.
The Fed mempertahankan suku bunga dengan kisaran 4,25%-4,5%, meski ada tekanan dari Presiden AS Donald Trump.
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan, atau BI Rate di level 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 17-18 Juni 2025 dinilai sebagai langkah yang tepat.
Fixed Income Research PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Karinska Salsabila Priyatno menilai ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat sangat terbatas.
KETIDAKPASTIAN arah kebijakan moneter Amerika Serikat kembali menjadi perhatian setelah desakan terbuka Presiden Donald Trump agar Federal Reserve memangkas suku bunga acuan.
BTN mempertegas posisinya sebagai pemimpin pembiayaan perumahan nasional dengan menggelar Akad Kredit Massal KPR Non-Subsidi secara serentak di lima kota besar
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved