Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei Bekali TKI Kewirausahaan

Haufan Hasyim Salengke
25/7/2022 11:48
Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei Bekali TKI Kewirausahaan
Kepala Bidang (Kabid) Naker KDEI di Taipei, Purwanti Uta Djara,(Ist)

KANTOR Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei Bidang Tenaga Kerja (Naker) menggelar pelatihan membuat ayam cipai, ayam tepung kemangi, bola ubi, bubur mutiara, dan ongol-ongol khas Taiwan. Ayam Cipai adalah menu khas Taiwan yang serupa dengan Chicken Cutlet.

Cutlet adalah salah satu jenis potongan dengan ciri khas irisan yang tipis dan lebar pada suatu bahan yang terkait daging. Lazimnya, aneka rupa hidangan cutlet menggunakan tepung roti untuk membaluri daging olahan yang dimasak. 

Puluhan tenaga kerja Indonesia (TKI) antusias mengikuti pelatihan tersebut. Kepala Bidang (Kabid) Naker KDEI Taipei, Purwanti Uta Djara, berharap pekerja migran Indonesia (PMI) dapat memanfaatkan kegiatan pemberdayaan tersebut dengan sebaik-baiknya.

Baca juga : Pelatihan Wirausaha Nugget Solusi Usaha Kecil Standar Keamanan Pangan

“Sikap mental orang yang sukses adalah rajin, ulet, mau bekerja keras dan tidak pantang menyerah serta mempunyai pola pikir yang cepat, kreatif, dan inovatif,” ujarnya di hadapan peserta pelatihan di Kaohsiung Vocational Training Center of Dining, Minggu, (24/7) waktu setempat, seperti disampaikan dalam keterangan tertulis.

“Pembekalan ini bermanfaat memberikan pengetahuan dasar agar PMI bisa membuka usaha sendiri setelah kembali ke Tanah Air,” ujarnya.

Para TKI peserta mengaku banyak mendapatkan manfaat dari setiap pelatihan yang digelar KDEI. "Alhamdulilah, pelatihan ini banyak sekali manfaatnya.

Baca juga : Wujudkan Inklusivitas, PT Heinz ABC Siapkan Pelajar SLB Jadi Pelaku Bisnis Kuliner 

Nanti sesampainya ke Indonesia dapat kita kembangkan," ujar Eneng Kasih, asal Bandung, Jawa Barat. PMI ini datang jauh-jauh dari wilayah Pingtung untuk mengikuti pelatihan.

"Nanti di Indonesia kita bisa mempraktikkan dan membuka usaha sendiri," timpal PMI asal Sragen, Sri Giyanti.

Kegiatan pemberdayaan PMI berupa pelatihan mengolah masakan ini dinilai sangat tepat. "Sangat banyak manfaatnya terutama pelatihan kuliner," cetus Windi Purwanto, PMI asal Cilacap, Jawa Tengah, yang bekerja memperbaiki kapal di wilayah Qijin, Kaohsiung.

Sebagai informasi, pelatihan serupa sebelumnya juga diadakan di wilayah Yilan untuk menjangkau PMI di daerah utara dan timur Taiwan meliputi Yilan, Taipei, New Taipei, dan Hualien. Kali ini pembekalan PMI dipusatkan di Kaohsiung demi merangkul PMI di wilayah selatan meliputi Kaohsiung, Tainan, dan Pingtung. (RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya