Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
CORPORATE Secretary Subholding Commercial And Trading Pertamina Irto Ginting membantah terkait pembatasan pasokan pertalite. Dia mengatakan sampai hari ini tidak ada pembatasan bahan bakar minyak (BBM) tersebut.
Pernyataan tersebut dia katakan sebagai tanggapan atas keluhan kelangkaan pertalite yang dialami masyarakat. "Tidak ada pembatasan saat ini," kata Irto saat dihubungi, Selasa (5/4).
Dia juga meminta agar laporan terkait kelangkaan disertai rinci dengan wilayah dan nomor SPBU. Ini perlu untuk lebih lanjut dilakukan pengecekan ke sistem oleh pihaknya.
"Yang langka (kosong) di mana? Tolong informasikan nomor SPBU-nya, biar saya cek di sistem," kata Irto.
Pertamina menaikkan harga BBM jenis RON 92 atau pertamax menjadi Rp12.500-Rp13.000 per liter dari sebelumnya Rp9.000-Rp9.400 per liter. Kenaikan harga pertamax kemungkinan membuat pengendara beralih ke pertalite. Akibatnya, terjadi antrean di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
Irto melihat ada kemungkinan terjadi peralihan konsumsi dari sebelumnya konsumen pertamax beralih menjadi pertalite. "Namun belum bisa kami lihat berapa besarnya, karena mungkin ini hanya temporary. Harapannya, kalau pun ada yang beralih ke pertalite, nanti akan kembali lagi menggunakan nonsubsidi," kata Irto.
Terpisah, Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman juga mengatakan ketersediaan pertalite di seluruh stasiun pengisian masih mencukupi, setidaknya untuk 20 hari ke depan. "Intinya aman, kira-kira 20 hari. Setiap hari kami maintain segitu volumenya," kata Fajriyah.
Baca juga: Kenaikan BBM dan Tarif Tol Gerus Daya Beli Pangan Masyarakat
Pertamina akan terus memonitor volume penjualan pertalite dan menjamin penyalurannya sesuai waktu dan sasaran. Dengan demikian stok pertalite akan terus surplus selama 20 hari. (OL-14)
PT Pertamina Patra Niaga merayakan HUT ke-80 RI dengan menggelar Program Sapa Pelanggan di SPBU Fatmawati, Jakarta Selatan, pada Minggu (18/8).
Memasuki awal Agustus 2025, harga bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) seperti Pertamina, Shell, Vivo, dan BP tercatat mengalami penurunan.
Kesepakatan bersama ini tidak hanya merupakan upaya penegakan hukum, tetapi juga wujud komitmen pemerintah dalam melindungi konsumen agar memperoleh BBM dan gas bumi sesuai haknya.
Pemilik Sefas Group kian menjadi sorotan publik setelah membeli seluruh SPBU Shell di Indonesia.
Pengamat energi sekaligus Founder Pri Agung Rakhmanto menyebut bisnis ritel tasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) masih prospektif di dalam negeri.
SHELL Indonesia resmi mengalihkan kepemilikan seluruh jaringan stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) di Indonesia ke perusahaan gabungan (joint venture) baru antara Citadel dan Sefas.
Untuk wilayah DKI Jakarta, harga BBM Pertamax atau RON 92 menjadi Rp12.500 per liter dari yang sebelumnya Rp12.100 liter.
Untuk memastikan ketersediaan BBM, terutama jenis Pertamax, di Balikpapan, Pertamina Patra Niaga terus melakukan pemantauan.
MENJELANG akhir masa arus balik lebaran 2025 ini Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah mencatat konsumsi Pertamax melonjak signifikan sebanyak 77%.
GUBERNUR Kalimantan Timur H Rudy Mas’ud melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Samarinda,
SPBU di Sungai Misang, Dusun Bangko, Kecamatan Bangko, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, dikeluhkan pengendara. Pertamax yang diisi ke tangki kendaraan mereka bercampur dengan air.
Bahlil menginstruksikan Pertamina untuk menjaga kepercayaan masyarakat agar pangsa pasar (market share) perusahaan itu tidak mengalami penurunan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved