Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Harga Cabai di Depok Makin Liar di Awal Bulan Ramadan

Kisar Rajaguguk
04/4/2022 16:28
Harga Cabai di Depok Makin Liar di Awal Bulan Ramadan
ilustrasi(ANTARA)

HARI kedua bulan puasa, harga komoditas cabai di pasar tradisional di Kota Depok kian tak karuan, tiap hari terus naik

"Harga cabai gila-gilaan, tiap hari naik. Hari pertama puasa naik. Hari puasa kedua atau (hari ini) naik lagi, " ungkap Kepala Pasar Cisalak, Mohammad Sahal, Senin (4/4).

Baca juga: Kemenhub Terbitkan Aturan Penumpang Transportasi Udara

Ia mengatakan, petugas pendataan harga komoditas pangan Pasar Cisalak mencatatkan kenaikan harga cabai relatif lebih tinggi dari yang lain. 

Harga cabai merah keriting hari ini mencapai Rp45 ribu per kilogram. Padahal, hari pertama puasa yang jatuh hari Minggu, 3 April 2022, kemarin, harga cabai merah kriting, masih di kisaran Rp35 ribu per kilogram.

Sedangkan, harga cabai rawit hijau hari ini mencapai Rp40 ribu per kilogram, naik Rp6 ribu dari hari pertama puasa sebesar Rp36 ribu per kilogram, serta harga cabai rawit merah mencapai Rp51 ribu per kilogram naik Rp6 ribu hari pertama puasa sebesar Rp45 ribu per kilogram.

Sahal mengungkapkan, harga cabai selalu mengalami kenaikan musiman baik jelang Ramadan pun hari Idul Fitri.

Namun pada puasa kali ini terjadi kenaikan harga tidak wajar karena terjadi terus menerus sebelum bulan Ramadhan dan saat Ramadan.

Kenaikan harga itu, terangnya biasanya seminggu menjelang Ramadan dan akan semakin intens kenaikannya ketika memasuki Idul Fitri, sedangkan saat ini, terjadi kenaikan harga jauh sebelum Ramadan dan saat Ramadan," tutur dia.

Sahal menambahkan, konsekuensi yang terjadi pada pedagang pasar saat ini adalah penurunan pendapatan pedagang karena harus mengurangi volume jualan mereka di tengah gejolak harga pangan.

Untuk itu, sambung Sahal pihaknya terus saling berkoordinasi menjaga ketersediaan bahan pokok dari hulu ke hilir karena tentuuu permintaan akan tinggi saat puasa Ramadan hingga lebaran.

“Antisipasi yang bisa kita lakukan saat ini adalah, yaitu menyediakan stok pangan. Jika stoknya aman kami kira harga dapat kembali dijangkau oleh masyarakat selain itu pendistribusian kebutuhan pangan ini juga perlu di awasi dan di kontrol,” tuturnya.

Tadi pagi, beberapa emak-emak di Pasar Cisalak mengaku puyeng atas harga cabai yang dari hari ke hari makin meroket.

Norma Berliana, salah seorang ibu rumah tangga warga Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Cimanggis, menyebut kenaikan harga cabai membuat dirinya kelabakan.

"Dua hari naik Rp10 ribu. Puyeng, Mas, saya kan ibu rumah tangga yang cuma mengandalkan gaji suami. Masak kok naik-naik terus," keluh Norma di Pasar Cisalak.

Norma menyebut biasanya dia membutuhkan satu kilogram cabai setan, setengah kilogram cabai rawit hijau, dan setengah kilogram cabai hijau dan merah setiap tiga hari sekali. Namun, karena harganya meroket, dia pun terpaksa mengakali komposisi cabai yang dimasaknya.

"Karena mahal, akhirnya saya balik. Saya beli setengah kilo cabai setan dan diperbanyak cabai merah dan hijau. Tapi ya jelas mempengaruhi pedasnya," ungkapnya.

Dia mengungkap pernah mengomplen pedagang karena naiknya harga tiap hari. " Saya komplain karena harga naik. Tapi ya gimana lagi," ungkap Norma (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya