Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Rusia-Ukraina Berkonflik, Bumi Resources Pantau Permintaan Batu Bara

Insi Nantika Jelita
28/2/2022 20:29
Rusia-Ukraina Berkonflik, Bumi Resources Pantau Permintaan Batu Bara
Pekerja mengoperasikan alat berat saat bongkar muat batu bara di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.(Antara)

EMITEN batu bara milik Grup Bakrie, PT Bumi Resources Tbk (BUMI), mengantisipasi gejolak permintaan batu bara dari pangsa ekspor imbas konflik Rusia-Ukraina. 

Kedua negara diketahui merupakan produsen batu bara, yang dikhawatirkan mengganggu pasokan negara lain di tengah konflik. Direktur dan Sekretaris Bumi Resources Dileep Srivastava menyebut beberapa negara yang mengimpor batu bara dari Rusia bakal mengincar pasar lain, seperti Indonesia.

"Rusia adalah pengekspor batu bara tertinggi. Sejumlah pasar mereka di Asia akan khawatir dan mencari sumber alternatif. Tapi, memenuhi permintaan domestik adalah prioritas kami sebelum ekspor," jelas Dileep kepada wartawan, Minggu (28/2).

Baca juga: Putin Perintahkan Siaga Nuklir, Harga Minyak Melambung

Hubungan yang semakin memanas antar kedua negara, diyakini dapat memberikan tekanan pada produsen dan permintaan. BUMI telah menerima sejumlah permintaan dari pembeli yang terpapar pasokan Rusia dan mencari kargo pengganti.

"Di mana-mana permintaan terus meningkat. Mungkin terlalu dini untuk menetapkan (ekspor), ini hanya untuk konflik Eropa Timur saja," imbuhnya.

Baca juga: Group Bakrie Resmi Kuasai 49% Blok Migas Sengkang

Dengan pasokan batu bara global yang bakal terbatas akibat invasi Rusia ke Ukraina, emiten Grup Bakrie optimistis dapat mendukung pasokan batu bara domestik. BUMI mematok pasokan komoditas tersebut hingga di atas 80 juta ton batu bara pada tahun ini.

Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pun telah menetapkan target produksi batu bara pada 2022 sebesar 663 juta ton. "BUMI telah menyiapkan pasokan 85-90 juta ton produksi di 2022. Naik di 2021 yang berada di level 78-80 juta ton batu bara," papar Dileep.(OL-11)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya