Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Putra Mahkota UEA Guyur Investasi ke Turki pada Kunjungan Pertama

Mediaindonesia.com
25/11/2021 21:17
Putra Mahkota UEA Guyur Investasi ke Turki pada Kunjungan Pertama
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kanan) dan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan.(AFP/Adem Altan.)

UNI Emirat Arab mengumumkan dana US$10 miliar untuk investasi di Turki. Ini disampaikan pada Rabu (24/11) selama kunjungan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed ke Ankara yang mengubur persaingan di masa lalu.

Kunjungan tingkat tinggi pertama ke Turki sejak 2012 terjadi sehari setelah lira Turki jatuh, turbulensi terbaru dalam periode pergolakan ekonomi. UEA dan Turki mendukung pihak-pihak yang berseberangan dalam konflik Libia dan memiliki pendapat yang berbeda tentang isu-isu regional lain seperti eksplorasi gas di Mediterania timur.

Hubungan menjadi tegang setelah blokade yang dipimpin Arab Saudi untuk Qatar oleh negara-negara Arab, termasuk UEA, pada 2017. Doha ialah salah satu sekutu terdekat Ankara.

Erdogan menyambut Sheikh Mohammed di karpet biru upacara di istana kepresidenan di Ankara pada Rabu sebelum mereka melakukan pembicaraan. Pertemuan itu dilanjutkan dengan upacara penandatanganan beberapa kesepakatan, yang isinya tidak diungkapkan. Makan malam formal direncanakan kemudian di istana.

"UEA mengumumkan pembentukan dana US$10 miliar untuk mendukung investasi di Turki," kata kantor berita resmi UEA, WAM. Langkah itu untuk mendukung ekonomi Turki dan meningkatkan kerja sama bilateral antara kedua negara.

Baca juga: Pembelanja Jerman Sedih Menjelang Natal Datang

Erdogan tahun ini berusaha meningkatkan hubungan dengan saingan regional, termasuk Mesir, dalam menghadapi meningkatnya isolasi diplomatik yang telah menyebabkan investasi asing mengering, terutama dari Barat. Dasar untuk pemulihan hubungan tampak dari kunjungan pada Agustus oleh delegasi UEA serta panggilan telepon antara Erdogan dan Sheikh Mohammed, penguasa de facto UEA.

Mitra alami

 Para investor menjadi gelisah karena pemikiran Erdogan yang tidak ortodoks tentang suku bunga. Lira telah kehilangan 39% nilainya terhadap dolar AS sejak awal tahun dan inflasi hampir 20% pada Oktober. Mata uang menguat sebesar 5% setelah berita tentang uang Emirati yang mengalir ke Turki mencapai 12,2 terhadap dolar AS. 

Sultan al-Jaber, menteri industri dan teknologi canggih UEA, mengatakan kepada penyiar negara Turki TRT Haber bahwa Turki merupakan mitra alami untuk Abu Dhabi. Jaber mengatakan kedua negara akan mengembangkan hubungan ekonomi, sosial, dan perdagangan di berbagai bidang termasuk energi, pertanian, infrastruktur, keuangan, dan pariwisata.

"Tujuan utama dari kunjungan ini yaitu meningkatkan perdagangan dan kemitraan bisnis kami melalui investasi yang berkelanjutan dan sukses," katanya seperti dikutip oleh TRT Haber. Fokus utama dari dana US$10 miliar akan berada pada investasi strategis, terutama di sektor-sektor termasuk energi, kesehatan, dan makanan.

Baca juga: Israel Desak Turki Tutup Organisasi Hamas

Pengamat mengatakan Turki tidak hanya mencari dukungan keuangan UEA, "Tetapi juga untuk memperbaiki hubungan antara dua pemain utama yang berusaha untuk menegaskan diri mereka di kawasan itu," kata Hasni Abidi, profesor hubungan internasional di Universitas Jenewa. Kedua negara juga tahu bahwa mereka tidak disukai oleh Gedung Putih di bawah Presiden AS Joe Biden karena mereka berada di bawah pendahulunya, Donald Trump, tambahnya, yang mengarah pada pemikiran ulang tentang hubungan mereka. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya