Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Sun Cable Investasi US$2 Miliar untuk Kabel Bawah Laut di RI

Insi Nantika Jelita
23/9/2021 14:45
Sun Cable Investasi US$2 Miliar untuk Kabel Bawah Laut di RI
Sejumlah petugas menarik kabel bawah laut sistem kelistrikan di wilayah NTB.(Antara)

INDONESIA bekerja sama dengan Australia untuk membangun proyek kabel bawah laut listrik tenaga surya bernama Australia-Asia PowerLink (AAPowerLink). Perusahaan Sun Cable terlibat dalam investasi proyek tersebut. 

Acara pengumuman investasi pada Kamis (23/9) ini dihadiri Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dan Dubes Australia untuk Indonesia Penny Williams.

"Saya menyambut baik keputusan Sun Cable untuk investasi lebih dari US$2 miliar di Indonesia. Proyek ini menghubungkan panel surya di Australia dan Singapura. Untuk kabel tegangan tinggi arus searah atau high voltage direct current cable," ujar Luhut dalam konferensi pers virtual.

Baca juga: PLN Beri Diskon Tarif 30% untuk Pengguna Kendaraan Listrik

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa proyek ini mendukung pembangan energi baru terbarukan (EBT) di kawasan Asia Tenggara, termasuk di Indonesia. Investasi tersebut sjuga diharapkan membantu pencapaian target Indonesia untuk menurunkan emisi karbon 23% pada 2025 mendatang.

Awalnya, dirinya terkejut saat pertama kali mendengar proyek Sun Cable yang mendapat suntikan dari miliarder asal Australia, Andrew Forest, beberapa tahun lalu. "Saya terkejut dengan teknologi ini. Saya tidak bayangkan beberapa ratus ribu mega watt ditransfer dari Sun Cable ke Singapura," papar Luhut.

"Saya mendapat kehormatan untuk mengambil bagian dalam mendukung proyek ini. Hal ini bisa menciptakan lingkungan yang lebih baik untuk generasi masa depan kita," imbuhnya.

Baca juga: Saatnya Potensi Laut Dalam di Indonesia Diteliti

Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams menyatakan pihaknya optimistis terhadap program EBT melalui pendekatan berbasis teknologi untuk kekuatan energi surya. "Kami menantikan Sun Cable untuk investasi, berbagi pengetahuan, menciptakan lapangan kerja, serta berkontribusi pada penguatan hubungan ekonomi Indonesia-Australia,” kata Williams.

CEO Sun Cable David Griffin menjelaskan bahwa secara total investasi yang ditanamkan perusahaan di Indonesia mencapai US$2,58 miliar. Nilai itu termasuk investasi langsung senilai US$530 juta-US$ 1 miliar.

“Selama instalasi proyek, ditambah investasi US$1,58 miliar untuk biaya operasional. Sun Cable berharap menjadi rekan jangka panjang di Indonesia dan memberikan kontribusi yang besar di bidang ekonomi," tandasnya.(OL-11)
 

 

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya