Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
HINGGA dekade terakhir ini ada kecederungan penelitian terus meningkat mengeksplor deposit mineral di laut dalam. Diperkirakan sekitar 65% permukaan bumi merupakan wilayah laut di bawah 200 meter.
Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza dalam sambutannya saat webinar bertema Eksplorasi Mineral Laut Dalam di Indonesia: Potensi, Kebijakan, Tantangan dan Teknologi, yang
diselenggarakan oleh Kedeputian Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam (TPSA) melalui Balai Teksurla, Kamis (22/7) mengatakan saa ini deposit mineral terestrial untuk logam seperti tembaga, nikel, aluminium, mangan, seng, litium dan kobalt sudah menipis.
Ditambah lagi meningkatnya permintaan logam ini untuk menghasilkan aplikasi atau produk berteknologi tinggi seperti smartphone dan teknologi hijau atau teknologi ramah lingkungan, seperti kendaraan elektrik, turbin angin, panel surya, baterai penyimpanan listrik, dan lainnya.
"Bank Dunia memperkirakan bahwa kita akan membutuhkan lebih dari tiga miliar ton logam penting untuk menerapkan teknologi penyimpanan energi, teknologi surya dan angin yang diperlukan untuk membatasi perubahan iklim hingga di bawah 2°C," ujar Hammam.
Institute for Sustainable Futures menghitung bahwa dalam skenario di mana kenaikan suhu global dibatasi hingga kurang dari 1,5 derajat. Permintaan kobalt akan menjadi 423% dari cadangan yang diketahui pada tahun 2050. Untuk nikel akan menjadi 136% dan untuk lithium 280%. Inilah yang dibutuhkan untuk energi dan penyimpanan terbarukan.
Peningkatan jumlah logam yang dibutuhkan untuk infrastruktur yang diperlukan tentu akan berdampak besar pada permintaan global.
Hingga Mei 2018, International Seabed Authority (ISA), sebuah lembaga yang mengatur kegiatan di area di luar yurisdiksi nasional telah mengeluarkan 29 kontrak untuk eksplorasi deposit mineral laut dalam. Lebih dari 1,5 juta km2 dasar laut internasional, kira-kira seluas Mongolia telah diizinkan untuk eksplorasi mineral di Samudra Pasifik dan Samudera Hindia, dan di sepanjang Punggungan Atlantik Tengah.
"Kegiatan eksplorasi ini mungkin segera ditingkatkan untuk upaya eksploitasi. Penambangan komersial di perairan nasional Papua Nugini telah direncanakan dimulai pada tahun 2020. Sedangkan, penambangan di perairan internasional diperkirakan akan dimulai pada tahun 2025," tambahnya.
Hammam menegaskan BPPT kini telah melakukan sejumlah persiapan untuk memperkuat infrastruktur riset laut dalam. Apalagi saat ini Kapal Riset Baruna Jaya I dan Baruna Jaya III telah direvitalisasi peralatannya untuk mendukung riset peringatan dini tsunami, dan survei laut untuk mendukung penentuan jalur kabel telekomunikasi bawah laut Palapa Ring.
"Kemudian, berbagai peralatan baru hasil pengadaan 2017-2020 juga memperkuat infrastruktur riset laut dalam, seperti berbagai Multibeam echosounder (MBES) untuk pemataan dasar laut kedalaman sampai 3.500 meter, 8.000 meter dan sampai kedalaman 11.000 meter. MBES laut dalam sampai 11.000 meter merupakan satu-satunya yang dipunyai oleh Indonesia saat ini," jelas Hammam.
Diakuinya sampai sekarang penelitian laut dalam untuk mengetahui potensi yang dimiliki laut di wilayah Indonesia belum ada. Untuk itu riset laut dalam harus bisa dikembangkan untuk menjawab menipisnya deposit logam.
baca juga: BPPT
Pembicara kunci dalam webinar tersebut Dirjen Minerba Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin membenarkan sampai sekarang Indonesia belum ada kontrak untuk eksplorasi deposit mineral laut dalam. "Saat ini Indonesia belum berpartisipasi, belum ada kontrak. Untuk mengembangkan riset tersebut memang harus dimulai segera untuk mengetahui potensi kandungan mineral laut dalam di Indonesia," ujar Ridwan.
Riset potensi mineral laut dalam ini memang penuh tantangan karena menyangkut kebijakan, teknologi, dan SDM. (N-1)
Alumni ITB memiliki peran penting dan strategis untuk terlibat langsung dalam pembangunan nasional melalui kontribusi riset, pengembangan teknologi, dan inovasi industri.
PT Hariff Dipa Persada, perusahaan teknologi pertahanan swasta nasional menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Naval Group,
Kawasan Asia Tenggara, yang menyimpan 15% hutan tropis dunia dan hampir 20% spesies tumbuhan dan hewan global, menghadapi potensi kehilangan hingga 50% spesies terestrial pada 2100.
Agentic AI adalah sebuah pendekatan inovatif berbasis AI yang tidak hanya responsif, tetapi juga proaktif, adaptif, kolaboratif, dan otonom.
Samsung menyebut beberapa teknologi yang dihadirkan Apple terlihat familiar, dengan maksud sudah lebih dulu dimiliki oleh Samsung.
Tail 2 jadi kamera pertama yang memungkinkan rotasi vertikal 90 derajat dalam kualitas 4K tanpa cropping.
TIM peneliti asal Korea Selatan berhasil menciptakan inovasi baru pengalihan molekuler yang bisa membalikkan transisi sel kanker menjadi tidak ganas.
Vitamin D kerap diasosiasikan sebagai suplemen yang mampu memperlambat penuaan. Vitamin D memang penting untuk membangun otot dan tulang.
Penelitian ini berawal dari kearifan lokal masyarakat Jawa yang telah lama memanfaatkan sarang tawon angkut-angkut untuk menyembuhkan luka, terutama pada bekas khitan.
Perpanjangan kerja sama ini merupakan tonggak penting hubungan dan kolaborasi kedua perguruan tinggi yang telah berjalan selama 10 tahun.
Para peneliti dari Vesuvius Challenge berhasil menguraikan gulungan naskah PHerc. 172 yang terkubur akibat letusan Gunung Vesuvius, mengungkap judul dan penulisnya.
Jika kita menyeduh kopi, butiran kopi bubuk akan terekspos air panas. Air panas ini akan mengekstraksi komponen yang dikandung kopi seperti aroma, minyak, dan bagian lainnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved