Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Pola BAB Bisa Tentukan Kesehatan Seseorang

M Iqbal Al Machmudi
10/7/2025 13:31
Pola BAB Bisa Tentukan Kesehatan Seseorang
Ilustrasi(Freepik.com)

FREKUENSI dan konsistensi buang air besar (BAB) dapat memberikan petunjuk penting tentang kesehatan seseorang. Hal itu diungkapkan dalam studi yang melibatkan 1.425 orang dengan membandingkan statistik tersebut BAB dengan data demografi, genetik, dan kesehatan mereka.

Berdasarkan temuan yang dipublikasikan di Science Alert, BAB terlalu sering atau terlalu jarang dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan mendasar, sementara peserta yang paling sehat melaporkan BAB sekali atau dua kali sehari atau yang disebut zona goldilocks.

"Studi ini menunjukkan bagaimana frekuensi BAB dapat memengaruhi semua sistem tubuh, dan bagaimana frekuensi BAB yang tidak normal dapat menjadi faktor risiko penting dalam perkembangan penyakit kronis," kata ahli mikrobiologi Universitas Washington, Sean Gibbons, dalam laporan yang dipublikasikan di Jurnal Cell Reports Medicine dikutip pada Kamis (10/7).

Para peneliti mengelompokkannya ke dalam empat kategori. Pertama, sembelit bagi mereka yang melaporkan satu atau dua kali BAB per minggu. Kedua, normal rendah yakni bagi mereka yang melaporkan tiga hingga enam kali BAB per minggu.

Kategori ketiga yakni normal tinggi bagi mereka yang melaporkan satu hingga tiga kali BAB per hari; dan kategori terakhir, yakni diare bagi mereka yang melaporkan empat kali atau lebih tinja encer per hari.

Para peneliti juga menganalisis metabolit dan kimia darah, genetika, dan mikroba usus yang ada dalam sampel tinja mereka. Tim kemudian mencari kemungkinan hubungan antara frekuensi BAB dan penanda kesehatan, serta faktor-faktor lain seperti usia dan jenis kelamin mereka.

"Secara umum, mereka yang melaporkan BAB lebih jarang cenderung adalah wanita, lebih muda, dan memiliki indeks massa tubuh (IMT) yang lebih rendah," ujar dia.

Penelitian ini juga menyoroti pentingnya pola makan kaya serat, hidrasi yang cukup, dan gaya hidup aktif untuk menjaga kesehatan pencernaan.

Mereka yang berada di zona goldilocks dalam hal BAB melaporkan makan lebih banyak serat, minum lebih banyak air, dan lebih sering berolahraga. Sampel tinja mereka menunjukkan kadar bakteri yang tinggi yang terkait dengan fermentasi serat.

Tentu saja, setiap orang pernah berada di satu titik ekstrem dalam hidup mereka, setelah terserang penyakit perut atau makan terlalu banyak keju.

Namun, penelitian ini lebih mengamati rutinitas sehari-hari orang, dan bagaimana versi normal kita sendiri dapat mengisyaratkan masalah kesehatan yang tidak kita sadari. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya